pattonfanatic.com

7 Kesalahan Mengelola Uang Yang Tidak Pernah Dilakukan Miliarder

Ilustrasi
Lihat Foto

JAKARTA, - Jika Anda ingin mengelola uang, hal terpenting yang dapat Anda lakukan adalah belajar dari orang-orang super kaya, dari pendiri Microsoft Bill Gates, mantan CEO Google Eric Schmidt, hingga CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett.

Mereka tahu persis ke mana uang mereka pergi, dan mereka tahu persis apa yang tidak boleh dilakukan dengan uang itu. Berikut ini 7 kesalahan mengelola uang yang tidak dilakukan milioner dilansir dari CNBC, Rabu (27/3/2019).

1. Tidak Membuang Uang untuk Biaya Lebih

Orang kaya tahu bahwa biaya lebih adalah pemborosan uang dan waktu, jadi tindakan yang tepat adalah membayar tagihan tepat waktu. Mereka memanfaatkan fitur seperti autopay untuk menghindari biaya keterlambatan untuk semuanya, mulai dari utilitas, hipotek, hingga tagihan kartu kredit.

Mereka juga memperhatikan biaya bank. Banyak bank akan menagih uang ekstra untuk layanannya, yang mungkin tidak Anda sadari. Biasakan untuk memeriksa laporan bulanan Anda untuk biaya tersebut.

2. Tidak Mengabaikan Skor Kredit

Skor kredit Anda memainkan peran utama dalam menentukan suku bunga Anda. Skor kredit yang tinggi dapat memberikan Anda suku bunga rendah dan menghemat bunga selama masa pinjaman. Nilai yang rendah dapat mencegah Anda mendapatkan pinjaman jika Anda membutuhkannya.

Miliarder tahu dan tidak pernah mengabaikan nilai kredit mereka. Mereka terus-menerus memeriksa skor mereka dan melakukan yang terbaik untuk mempertahankannya. Ada sejumlah aplikasi yang memungkinkan Anda memeriksa skor Anda secara gratis dan bahkan mencoba membantu Anda meningkatkannya. Pantau laporan skor Anda dengan basis bulanan, pertahankan level utang Anda rendah dan bayar tagihan Anda tepat waktu.

3. Tidak Menghabiskan Uang Secara Impulsif

Mungkin kebanyakan para jutawan akan menghabiskan uang untuk hal-hal konyol seperti membeli lamborghini edisi terbatas. Tapi miliarder yang cerdas ternyata sangat hemat.
Bill Gates memakai arloji 10 dollar AS atau setara Rp 142.000.

Warren Buffett makan makanan yang sama untuk sarapan di McDonald setiap hari yang biayanya tidak pernah lebih dari Rp 50.000. Mark Zuckerberg mengendarai transmisi manual Volkswagen.

“Orang kaya tidak menjadi kaya dengan menghabiskan semuanya. Mereka tahu lebih baik dari pada siapa pun dengan menjadi pembeli yang cermat," ucap peneliti pasar Pam Danzier dilansir dari CNBC, Rabu (27/3/2019).

Pengeluaran impulsif mengarah pada pemborosan, pengeluaran berlebihan, dan utang. Tiga hal ini dihindari oleh orang sukses.

4. Tidak Mudah Tergiur dengan Pemasaran

Orang kaya menghindari ketertarikan dengan pemasaran. Mereka selalu menimbang manfaat dan kualitas dibandingkan biaya. Mereka juga tidak membeli berdasarkan harga.

Untuk mengikuti jejak miliarder dalam kebiasaannya mengelola uang, lakukan penelitian sebelum membeli. Walaupun barang tersebut lebih mahal tapi awet bertahun-tahun, Anda akan menghemat waktu dan uang untuk memperbaiki atau mengganti barang yang berkualitas rendah.

5. Ambil investasi jangka panjang

Miliarder dan mantan CEO Google Eric Schmidt mengatakan bahwa investasi jangka pendek tidak akan membuat Anda kaya. Warren Buffett juga demikian. Dia bersikeras menggunakan strategi investasi jangka panjang. Belum lama ini dirinya muncul di TV dan menjelaskan mengapa strategi investasi jangka panjang seperti dana indeks masih bertahan hingga kini.

6. Punya lebih dari satu sumber pendapatan

Memiliki banyak sumber pendapatan akan membantu Anda menghasilkan lebih banyak uang. Oleh karena itu, orang kaya tidak pernah mengandalkan satu sumber pendapatan. Misalnya, bila Anda punya mobil cadangan yang jarang dipakai, gunakan mobil itu untuk bisnis sewa perjalanan, menjadi tutor mengemudi, atau hal lainnya.

7. Tidak mengikuti tren lingkungan

Orang kaya tahu bahwa kehidupan mengikuti tren dan membeli barang baru untuk mencapai kebahagiaan adalah subjektif. Warren Buffett tidak pernah memiliki iPhone sampai ia menerimanya sebagai hadiah.

"Tapi saya tidak menggunakannya," ujar Warren dilansir dari CNBC, Rabu (27/3/2019).

Teman, tetangga, atau rekan kerja Anda mungkin memiliki gadget teknologi terbaru, tetapi bukan berarti Anda juga membutuhkannya. Realita pribadi Anda lebih penting daripada persepsi publik. Daripada mengikuti tren, putuskan hidup apa yang ingin Anda jalani saat ini dan di masa depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat