KCIC Libatkan Mahasiswa ITB Monitoring Kereta Cepat Jakarta-Bandung
JAKARTA, - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) melibatkan 29 mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam monitoring atau pengawasan track slab dan track laying Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, keterlibatan mahasiswa ITB dalam proyek ini terjalin berkat dukungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves).
"Fokus pengawasan mereka adalah melaporkan hasil kerja pemasangan track slab dan track laying ke Kemenkomarves," kata General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/2/2023).
Baca juga: Kereta Cepat Beroperasi, Hadirkan 72 Kali Perjalanan KA Feeder Padalarang-Bandung Per Hari
Rahadian mengatakan, pengawasan mahasiswa ITB terhadap proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung ini selama periode Februari hingga Maret 2023.
Ia mengatakan, latar belakang mahasiswa tersebut berasal dari jurusan Teknik Sipil tingkat akhir.
"Dengan melihat langsung proses pembangunan KCJB, para mahasiswa dapat turut serta mengawal dan menyerap teknologi Kereta Api Cepat yang baru di terapkan di Indonesia bahkan di Asean. Kami melihat, adanya kolaborasi ini akan membuat industri perkeretaapian di Indonesia memiliki masa depan yang baik," ujarnya.
Rahadian juga mengatakan, selain 29 mahasiswa ITB, lebih dari 3.000 mahasiswa telah melakukan site visit ke proyek KCJB seperti stasiun, jembatan, terowongan, dan depo kereta api cepat.
Baca juga: KCIC Minta Masa Konsesi Kereta Cepat Diperpanjang, Kemenhub: Kami Masih Menunggu Data
Ia mengatakan, sejak awal pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, KCIC aktif memperkenalkan teknologi kereta api cepat pada masyarakat, salah satunya para akademisi di lingkungan universitas.
"Kegiatan lainnya antara KCIC dengan mahasiswa seperti mengadakan sharing knowledge, praktek kerja lapangan, studium generale, dan kegiatan FGD di lingkungan universitas. Universitas yang terlibat tidak hanya universitas negeri dan swasta di Indonesia tapi juga dari luar negeri seperti Australia dan Malaysia," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Monitoring ITB David Arifin mengatakan, adanya perbedaan penggunaan teknologi antara kereta api biasa dengan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
Ia mengatakan, kereta api di Indonesia biasanya menggunakan batu ballast. Sedangkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung memakai ballastless track slab.
"Pengukuran tingkat presisi track slab yang telah terpasang juga dipastikan sedetail mungkin di proyek KCJB. Ketinggian dan kemiringan hanya memiliki toleransi milimeter karena jalur tersebut akan digunakan kereta dengan kecepatan tinggi hingga 350 km/jam. Adanya pekerjaan Fine Adjustment ini baru bagi kami, karena sudah sepenuhnya terkomputerisasi," kata David.
Lebih lanjut, David mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan kontraktor di lapangan dalam menentukan pemasangan dan prakiraan selesainya suatu pekerjaan.
Terkini Lainnya
- Cara Cek Saldo dan Mutasi Rekening BRI Lewat WhatsApp
- Turunkan Biaya Logistik Indonesia, Ini Rekomendasi Asosiasi
- Swasta Bakal Dapat Porsi Lebih Besar untuk Bangun Pembangkit Listrik
- Soal Anggaran MBG, Prabowo: Ada Pengamanan Supaya Uang yang Dikirim Tidak Hilang
- Wujudkan Infrastruktur Hijau, PTPP Manfaatkan Matras Bambu untuk Pembangunan Tol Semarang-Demak
- Awalnya Protes Pagar Laut di Tangerang Dibongkar, Kini Menteri KKP Sepakat
- Soal Kinerja 100 Hari, Prabowo: Kita Bekerja Bukan untuk Cari Penilaian Baik...
- KAI Tambah Perjalanan KA Argo Merbabu Rute Semarang-Jakarta Jadi Tiga Kali Sehari
- Emiten Grup Djarum TOWR Bakal Akusisi Saham Remala Abadi
- OJK Cabut Izin Usaha Sarana Riau Ventura
- Prabowo Resmikan 37 Proyek Penghasil 3,2 Gigawatt Listrik, Mayoritas dari EBT
- Prabowo: Saya Yakin Dalam 5 Tahun Kita Tak Impor BBM Lagi...
- BTN Kucurkan Rp 4,14 Miliar untuk Bangun dan Renovasi Rumah Ibadah Sepanjang 2024
- IHSG dan Rupiah Kompak Ditutup Menguat
- Bursa Karbon Targetkan Volume Perdagangan Tembus 750.000 Ton
- Mendag Zulhas: Beras Sudah Banyak, Sebentar Lagi Panen Raya
- Begini Cara Menghitung Upah Lembur untuk Pekerja
- Mengenal Apa Itu IHSG, Fungsi, dan Cara Membacanya
- Turun Rp 4.000 per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini
- Rafael Trisambodo: Hartanya Disorot, Dicopot dari Jabatannya hingga Bakal Diperiksa KPK Akibat Ulah Anaknya