pattonfanatic.com

Jokowi Buka Opsi Impor Beras 1 Juta Ton dari China

Presiden Joko Widodo saat kunjungan ke Gudang Bulog, Purwasari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (14/9/2023).
Lihat Foto

- Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso atau akrab disapa Buwas, membuka peluang untuk melakukan impor beras seberat satu juta ton dari China untuk mengantisipasi mundurnya panen di dalam negeri akibat El Nino.

“Kami antisipasi El Nino. Prediksinya kan Januari, Februari, Maret, belum ada panen atau panennya mundur semua,” kata Buwas di Jakarta dikutip dari Antara, Kamis (5/10/2023).

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai meninjau stok dan harga beras di Pasar Rawamangun bersama Menteri BUMN Erick Thohir. Keduanya juga meninjau operasi pasar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Induk Beras Cipinang.

Menurut Buwas, antisipasi tersebut penting untuk memastikan pemenuhan kebutuhan beras nasional. Saat kekurangan pasokan, harga beras akan mengalami kenaikan harga.

Baca juga: Indonesia Sudah Impor Beras 1,6 Juta Ton, Terbanyak dari Thailand

“Pemerintah harus sudah menyiapkan. Jangan sampai begitu kita lihat kurang, baru ribut mencari impor,” kata Buwas.

Perintah Presiden Jokowi

Saat ini, Buwas menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bekerja sama dengan China untuk menyiapkan satu juta ton beras. Nantinya, beras tersebut akan diekspor oleh China ke Indonesia apabila produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional akibat El Nino.

Buwas menambahkan bahwa Indonesia tidak akan secara langsung menerima satu juta ton beras. Jumlah beras yang diimpor dari China tergantung dengan selisih kebutuhan nasional dengan produksi dalam negeri.

“Kita lihat dulu kebutuhannya. Tetapi, dalam hal ini, China sudah menyiapkan,” kata Buwas.

Baca juga: Jokowi Buka Lagi Opsi Impor Beras untuk 2024

Kerja sama impor tersebut menjadi salah satu solusi bagi Indonesia ketika membutuhkan beras dalam keadaan darurat.

Buwas menjelaskan bahwa stok beras yang ada di Bulog mencapai 1,7 juta ton, yang terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,67 juta ton dan stok komersil sekitar 69 ribu ton.

Sementara itu, penyaluran beras telah mencapai angka 1,7 juta ton yang digunakan antara lain realisasi SPHP sebanyak 799 ribu ton, dan bantuan pangan tahap pertama sebesar 640 ribu ton.

Kemudian bantuan pangan beras tahap kedua yang saat ini terus digenjot dengan realisasi terakhir telah mencapai 98,5 persen untuk bulan pertama sebesar 197 ribu ton.

Baca juga: Indonesia Batal Impor Beras dari India, Ini Alasannya

Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan agar impor dan produksi beras dapat berjalan beriringan, tidak sendiri-sendiri. Ia menyoroti pentingnya integrasi data antara impor dan produksi beras, sehingga tidak merugikan rakyat, khususnya petani.

“Tidak bisa impor jalan sendiri, produksi jalan sendiri,” kata Erick Thohir.

Mendagri anjurkan masyarakat konsumsi ubi hingga sukun

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta masyarakat untuk tidak bergantung terhadap nasi untuk memenuhi asupan karbohidrat. Hal ini sebagai respons dari melonjaknya harga beras di pasaran.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat