Plt. Mentan: Satu Per Satu Kita Akan Beresin...
JAKARTA, - Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi menyatakan akan membenahi berbagai aspek yang dapat mendukung peningkatan produksi dan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Salah satunya membangun koordinasi dengan Perum Bulog sebagai pihak yang akan menyerap hasil produksi petani.
Menurut dia, sektor pertanian selama ini merupakan sektor strategis yang memiliki potensi besar pada peningkatan daya saing baik melalui hilirisasi maupun jumlah produksi.
Baca juga: Jokowi Akui Harga Beras RI Naik, tapi Masih Lebih Murah dari Singapura
"Satu per satu kita akan beresin ya. Kemudian Bulog juga sama teman-teman di Bulog harus melakukan penyerapan dalam negeri, tetapi kalau produksinya belum tinggi Bulog jangan masuk dulu karena. Karena itu fokus kami adalah menyiapkan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP)," ujar Arief dalam siaran persnya, Senin (9/10/2023).
Arief menyebutkan, saat ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat produksi dalam negeri. Di antaranya cuaca ekstrem El Nino yang berlangsung lama serta ancaman hama yang harus dikendalikan.
"Saya sampaikan kalau ada produksi di salah satu daerah rendah itu bukan hanya kegagalan satu institusi saja, tetapi juga bisa karena climate change, bisa karena air, bisa karena hama dan gangguan lainnya," katanya.
Arief memastikan koordinasi dengan para pihak akan dilakukan secara masif di seluruh Indonesa. Termasuk dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan dan Kementerian PUPR.
"Kita akan koordinasi dengan Bulog, Kementerian Perdagangan agar tali koordinasinya itu bisa lebih dipersingkat untuk kita sama-sama mengelola termasuk diantaranya tadi ketersediaan produksi dan juga harga beras yang ini masih terus meningkat," ungkap dia.
Baca juga: Amankan Produksi Beras, Plt Mentan bersama Presiden RI Tinjau Panen Raya di Subang
Sebelumnya, Arief mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan panen raya di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023).
Di sana Presiden memastikan harga gabah di tingkat petani saat ini dalam kondisi bagus, dimana rata-rata harga jual mereka berkisar Rp 7.000 perkilogram. Meski demikian, kata Presiden, pemerintah akan berupaya memberikan harga wajar bagi masyarakat selaku konsumen.
"Petaninya senang harga gabahnya ada yang Rp 7.300, 7.400, 7.500 ada 7.600 gimana itu 7.600 petaninya senang. Kalau petaninya senang ini yang tidak senang pembelinya dan itu harus kita atasi melalui penyerapan dan memperbanyak pasokan pasar," jelas Presiden.
Baca juga: Beli Beras Premium di Ritel Modern Dibatasi, Mendag: Agar Tak Diborong dan Dioplos
Terkini Lainnya
- [POPULER MONEY] Daftar Kantor Cabang BRI yang Buka Sabtu Minggu | Sri Mulyani Bantah Daya Beli Masyarakat Turun
- Apakah KIS Bisa Digunakan Dimana Saja?
- Cara Mudah Transfer Livin’ by Mandiri ke DANA
- Mengenal Apa Itu Short Selling, Proses, dan Risikonya
- Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Oktober 2024
- Pelabuhan Patimban Diklaim Bisa Bantu Atasi Macet Jakarta
- BSI Buka Layanan "Weekend Banking" di 470 Outlet Selama Oktober 2024
- Tak Hanya Toko Kelontong, SRC Juga Bina Ribuan Toko Grosir Jadi Mitra
- Persiapan Munas IX, Kadin Ingatkan Semua Proses Harus Sesuai Aturan
- Catat, Ini Tarif Listrik per kWh Selama Oktober 2024
- Konflik Timur Tengah Memanas, Pengamat Sebut Impor Pangan Bisa Jadi Solusi Redam Kenaikan Harga Pangan
- GASPOL | 10 Tahun Jokowi, Jalan Tol Jadi Primadona: Prabowo Akan Lanjutkan?
- Apa Saja Penyebab Deflasi?
- China Jajaki Pembangunan Tanggul Laut Pantura
- Cara Cek Jumlah Pelamar Formasi CPNS 2024 di SSCASN
- IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Melemah
- Harga Emas Antam 1 Gram Melonjak Rp 6.000, Simak Rincian Lengkapnya
- Janji Populis dan Instabilitas Ekonomi Jangka Panjang
- Tiga Bank Ini Tutup Rekening Saldo Rp 0 secara Otomatis, Ini Alasannya
- PLT Mentan: Panen Padi di Subang Jadi Pelecut Produksi Nasional dan Stabilkan Harga