Jelang IPO, Produsen Sarung Tangan Karet Ini Fokus Terapkan ESG
JAKARTA, - Perubahan iklim dan isu sosial menjadi ancaman serius warga dunia, termasuk Indonesia.
Maka dari itu, penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi tujuan bagi negara-negara untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sejalan dengan hal tersebut, produsen sarung tangan karet PT Maja Agung Latexindo Tbk telah melakukan perubahan sumber energi sebagai penggerak mesin produksinya dari batu bara menjadi energi bahan biomassa.
Direktur Utama Maja Agung Latexindo Imelda menjelaskan, selain pentingnya peran aktif dalam ekonomi hijau sebagai menjaga kelestarian alam, produk perseroan mendapatkan sebuah strategi berupa story value untuk bisa dapat bersaing di pasar global dalam meningkatkan penjualannya, di mana pemerintah juga sedang melakukan pengendalian atas limbah industri berupa polusi.
Baca juga: ABMM Fokus Terapkan ESG, Rehabilitasi Lahan hingga Kelola Limbah Sawit
“Apabila melihat lebih dalam mengenai aktivitas industri sarung tangan berbahan dasar karet, tentunya kita sadar bahwa karet itu merupakan tanaman yang memiliki manfaat lain selain getah karet itu sendiri, seperti penyerapan karbon dan menghasilkan oksigen lebih maksimal," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/11/2023).
Maja Agung Latexindo tengah dalam proses untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan kode emiten SURI. Dengan IPO, imbuh Imelda, perseroan menargetkan menjadi pemain di pasar global.
Maja Agung Latexindo melepas sebanyak-banyaknya 1.266.875.000 saham biasa atas nama, atau sebesar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham.
Sementara, harga yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 160 sampai dengan Rp 170 setiap saham.
Baca juga: Fokus pada ESG, Sustainable Loan Bank Mandiri Capai Rp 253 Triliun
Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi right sizing bagi para calon investor.
Terkini Lainnya
- Panduan Gadai BPKB Motor dan Mobil di Pegadaian
- Pertamina Siapkan Ekosistem Bioetanol untuk Transisi Energi
- Apa Itu Stock Split: Pengertian dan Manfaatnya Bagi Investor
- Ekosistem Digital Makin Canggih, Bank Mandiri dan KAI Hadirkan Pembayaran Nontunai
- Kemendag Catat Mayoritas Harga Komoditas Produk Pertambangan Naik Per Oktober 2024
- LRT Buka Suara Soal Gangguan Perjalanan di Stasiun Dukuh Atas
- Cara Sampoerna Membangun Ekonomi Berkelanjutan lewat Program Pendampingan UMKM
- Harga Beras di Tingkat Eceran Maupun Grosir Naik Ketika Harga Gabah Turun
- DesktopIP dan Maju Maritim Indonesia Luncurkan MDI, Dorong Digitalisasi Maritim Nasional
- Bos OJK Sebut Sektor Keuangan Stabil di Tengah Tren Pelonggaran Kebijakan Moneter
- PMI Kembali Alami Kontraksi, Menperin Singgung Kebijakan Pemerintah yang Belum Pro Industri Dalam Negeri
- Masuk Tahap Akhir, OJK Tetap Minta Jiwasraya Tangani Nasabah Penolak Restrukturisasi
- Perusahaan Gas Samator Resmikan Pabrik di KIT Batang
- GoTo Impact Foundation Gelar “GIF Innovation Day” untuk Dorong Lahirnya Inovasi Lokal
- Tumbuhkan Investasi, PGN Dukung Akselerasi Pemanfaatan Pipa Cisem Tahap II
- Rupiah Diprediksi Tak Akan Tembus Rp 16.000 Per Dollar AS
- Akhiri Pekan, IHSG dan Rupiah Menguat
- Jokowi Bertemu Richard Adkerson di AS, Menteri ESDM Pastikan Izin Tambang Freeport Diperpanjang hingga 2061
- Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara pada 21 November 2023
- Saham Waskita Karya Disuspensi BEI