Manfaatkan Medsos, Ibu-ibu Tani Jambi Sukses Pasarkan Olahan Jahe Hasil Tanam di Pekarangan
JAKARTA, - Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Wangi dari Desa Dataran Kempas, Tanjung Jabung Barat, Jambi berhasil memanfaatkan platform digital untuk memasarkan olahan jahe hasil tanam di pekarangan mereka. Omsetnya bahkan mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
Kisah tersebut diceritakan Rita Ayuwandari, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Wangi dari Desa Dataran Kempas, Tanjung Jabung Barat, Jambi dalam webinar Indonesia Berbagi yang diselenggarakan Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) bertajuk 'Kiprah Aktivis Perempuan Bidang Lingkungan di Era Digital', Senin (27/11/2023).
KWT Mekar Wangi memanfaatkan lahan pekarangan untuk budidaya jahe merah sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: Mengapa Berbelanja Via Medsos Digemari Masyarakat?
KWT Mekar Wangi kemudian mengolah jahe merah yang diproduksinya menjadi serbuk minuman. Omsetnya bisa mencapai Rp 42 juta per bulan.
Rita menyatakan sejak KWT Mekar Wangi terbentuk pada tahun 2017, pendapatan para ibu yang menjadi anggotanya pun meningkat.
"Banyak KWT dari desa lain juga terinspirasi," kata Rita melalui keterangan pers, Selasa (28/11/2023).
Baca juga: Medsos hingga Marketplace, Solusi Penjualan Online UMKM Cepat Melejit
Memanfaatkan media sosial
Ia menjelaskan, kegiatan yang dilakukan KWT Mekar Wangi merupakan bagian dari program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang dilaksanakan oleh PT Wirakarya Sakti, APP Group.
"Kami bersyukur hidup di era digital. Kita bisa memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Instagram, atau Grup WA untuk memperluas jejaring," lanjut Rita.
Melalui media sosial, Rita menuturkan kelompoknya bisa saling berbagi pembelajaran dengan kelompok-kelompok lain di seluruh Indonesia. Media sosial juga menjadi sarana untuk memperluas jaringan pemasaran.
Baca juga: Ini Trik bagi UMKM Manfaatkan Medsos agar Bisa Bangkit Pasca-Krisis
"Untuk pemasaran kami juga memanfaatkan marketplace seperti Shopee dan Tokopedia, selain toko offline," tambah Rita.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Maluku Utara Fachruddin Tukuboya yang menjadi moderator pada webinar tersebut menyatakan apa yang dilakukan oleh KWT Mekar Wangi sangat menginsipirasi bagi aktivitas lingkungan wanita lainnya.
Fachruddin juga menyatakan program CSR yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberdayakan KWT bisa menjadi contoh untuk program CSR perusahaan lainnya.
Terkini Lainnya
- Oknum Kepala Daerah Akali Data Inflasi, Menkeu Tegaskan Data Harus Akuran dan Kredibel
- HUT Ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Jadi Jawara Masa Depan
- Deflasi 5 Bulan Berturut-turut, Mendag: Perlu Dilihat Apakah karena Daya Beli
- Pabrik Pipa Wavin Resmi Beroperasi di KIT Batang
- HKTI Sebut Impor Beras Efektif Jaga Stabilitas Harga
- BPH Migas Gelar Seminar Penerbitan Surat Rekomendasi dan Layanan Publik di Jatim Fest 2024
- Kemenkop-UKM: Malaysia Incar Investasi Sektor “Food and Beverage” dan Pendidikan di Indonesia
- KKP Beri Isyarat Susu Ikan Kemungkinan Masuk Program Makan Bergizi Gratis
- BPDPKS Sudah Danai 346 Riset Pengembangan Kelapa Sawit, Ini Manfaatnya
- Cara Cek Formasi PPPK 2024 di SSCASN
- Kemenkop-UKM Usul KUR bagi Agregator untuk Pertumbuhan Usaha Mikro
- Indonesia Luncurkan INA OECD, Digitalisasi Pertama dalam Aksesi OECD untuk Transparansi
- Deflasi adalah Apa? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Perubahan BPDPKS Jadi BPDP Ditargetkan Rampung Pekan Ini
- Mengupas Kebijakan Suku Bunga BI
- Saat Sri Mulyani Tagih Proyek BTS 4G ke Menkominfo Budi Arie
- Prabowo Mau RI Bikin Mobil Nasional Sendiri, Caranya Bagaimana?
- Bumi Serpong Damai Bidik Pembangunan Proyek di IKN
- Kata Prabowo, Gaji Hakim Harus Tinggi Biar Tak Bisa Disogok