Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Kemenkeu Optimalkan Kinerja Penyerapan APBN 2024

- Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 telah resmi disetujui melalui Undang-undang (UU) Nomor 19 Tahun 2023 pada 16 Oktober 2023.
Dalam UU tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan target pendapatan negara sekitar Rp 2.802,29 triliun dan belanja negara dianggarkan sebesar Rp 3.325,12 triliun. Defisit negara ditargetkan mencapai sekitar Rp 522,83 triliun atau setara dengan 2,29 persen produk domestik bruto (PDB).
"Dalam hal belanja negara, alokasi anggaran terbagi antara belanja pemerintah pusat dengan dana sebesar Rp 2.467,53 triliun dan transfer ke daerah (TKD) dengan alokasi anggaran sekitar Rp 857,59 triliun," tulis rilis Kemenkeu, Rabu (29/11/2023).
Alokasi dana tersebut akan dimaksimalkan untuk mendukung fokus kebijakan fiskal APBN 2024, yaitu mempercepat transformasi ekonomi menuju keberlanjutan dan inklusivitas.
Baca juga: BWI: Wakaf Mulai Banyak Dimanfaatkan untuk Pemberdayaan Ekonomi
Dengan tujuan tersebut, kebijakan pengeluaran pemerintah ditujukan untuk mempercepat transformasi ekonomi, meningkatkan kualitas belanja (spending better), menggalakkan subsidi yang ditargetkan secara akurat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan penciptaan lapangan kerja.
Dalam upaya memastikan peran yang efektif dari APBN 2024, alokasi anggaran difokuskan pada beberapa tema, termasuk meningkatkan dana untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing.
Kemudian, meningkatkan anggaran kesehatan untuk percepatan penurunan stunting dan mendorong transformasi sistem kesehatan.
Selanjutnya, anggaran juga difokuskan pada anggaran perlindungan sosial untuk mempercepat penurunan tingkat kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan membangun SDM jangka panjang.
Baca juga: Ciptakan SDM Unggul, Pemerintah Salurkan 9.956 Beasiswa LPDP pada 2023
Kemudian, alokasi subsidi yang ditargetkan untuk stabilisasi harga, menjaga daya beli, dan mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Lalu, anggaran infrastruktur untuk mendukung transformasi ekonomi dan pemerataan pembangunan.
Selain itu, juga difokuskan pada dana ketahanan pangan untuk meningkatkan ketersediaan, akses, dan stabilisasi harga pangan.
Terakhir, untuk alokasi anggaran hukum dan hak asasi manusia (HAM) guna mendukung pengamanan pemilu dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca juga: Bawaslu Ungkap Penyebab Polarisasi Pemilu: Medsos, Netralitas ASN, dan Politik Identitas
Saat ini, APBN 2024 dihadapkan pada sejumlah tantangan yang muncul akibat ketidakpastian global. Sejumlah masalah ini, mencakup kelanjutan krisis geopolitik dan tren perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang berdampak pada penurunan permintaan global, termasuk pada produk-produk Indonesia.
Oleh karena itu, Kemenkeu menilai bahwa APBN 2024 tetap harus mampu menjalankan peran shock absorber untuk menahan efek guncangan ekonomi global serta menjadi penopang pertumbuhan ekonomi domestik.
"Peran aktif seluruh stakeholders diperlukan untuk meningkatkan akselerasi dan kualitas pelaksanaan anggaran," tulis rilis tersebut.
Baca juga: Jokowi Resmikan SPAM Kali Dendeng di Kupang, Anggaran Pembangunannya Rp 173 Miliar
Terkini Lainnya
- Ingat, Tarik Tunai EDC BCA Kini Dikenakan Biaya Rp 4.000
- Modal Asing Masuk Indonesia Rp 1,452 Triliun dalam Sepekan
- Cara Beli Token Listrik Diskon Februari 2025 di BCA Mobile dan ATM BCA
- BI Perkirakan Penurunan Suku Bunga The Fed Hanya Terjadi Sekali pada 2025
- Luhut: Dari Rp 500 Triliun Anggaran Bansos, Hanya Separuh yang Sampai ke Tangan yang Berhak
- OJK Gandeng BPS Gelar Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025
- Apa Saja Bansos yang Cair Bulan Februari 2025? Berikut Daftarnya
- Prabowo Berikan Insentif PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah bagi Pekerja, Simak Ketentuannya
- Erick Thohir Tunjuk Mayjen TNI Aktif Jabat Dirut Bulog
- Harga Emas di Pegadaian Terbaru Hari Ini 8 Februari 2025
- Mengenal JS Saving Plan, Produk Gagal Jiwasraya yang Menjerat Dirjen Anggaran
- Usai Dipecat PT Timah, Weni Colek Akun Gerindra dan Sindir Warganet
- Langkah Besar Amman Mineral untuk Energi Bersih, LNG Gantikan Batu Bara di Tambang
- Aturan Baru bagi BPR: Makin Sehat, tapi Bagaimana dengan UMKM?
- Akses Internet Cepat Penting untuk Bantu Kelancaran Bisnis, Ini Solusi Telkom
- Luhut: Dari Rp 500 Triliun Anggaran Bansos, Hanya Separuh yang Sampai ke Tangan yang Berhak
- Buka Pertemuan Tingkat Menteri Ke-59 ICC, Mendag Zulhas Dorong Industri Kelapa Berkelanjutan
- ADB Bakal Biayai Percepatan Pensiun Dini PLTU di Indonesia
- Temuan Tim Likuidasi, Aset Wanaartha Life Tak Cukup Bayar Kewajiban
- BI Bakal Uji Coba Sistem Rupiah Digital pada 2024
- 4 Faktor Utama yang Mempengaruhi Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi