6 Dampak Negatif Adanya Pembangunan Ekonomi
- Meski memiliki dampak positif, pembangunan ekonomi juga menghasilkan dampak negatif. Hal ini tentu ibarat pisau bermata dua.
Mengutip laman Shortsform, dampak negatif pembangunan ekonomi antara lain meledaknya populasi, habisnya sumber daya alam, hingga polusi yang semakin merajalela.
Di era modern, negara-negara fokus pada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, namun karena sumber daya ekonomi terbatas, banyak negara kemudian terus mencari solusi agar ekonominya bisa tetap tumbuh.
Sementara mengutip EKessay, meskipun pembangunan ekonomi dapat membawa berbagai manfaat, seperti peningkatan pendapatan, lapangan kerja, dan kesejahteraan masyarakat secara umum, tetapi ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Perhitungan, dan Faktor Penentunya
Berikut ini yang termasuk dampak negatif adanya pembangunan ekonomi adalah:
1. Ketidaksetaraan ekonomi
Pembangunan ekonomi tidak selalu merata, dan seringkali dapat meningkatkan kesenjangan antara kelompok-kelompok masyarakat.
Peningkatan pendapatan dan kekayaan tidak selalu dirasakan secara merata oleh semua lapisan masyarakat, yang dapat menyebabkan ketidaksetaraan ekonomi.
2. Kerusakan lingkungan
Peningkatan aktivitas ekonomi seringkali diiringi oleh eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan polusi lingkungan.
Pembangunan infrastruktur dan industri dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, hilangnya keanekaragaman hayati, dan masalah lingkungan lainnya.
3. Ketidakstabilan ekonomi
Pembangunan ekonomi yang tidak seimbang atau terlalu bergantung pada sektor tertentu dapat meningkatkan risiko ketidakstabilan ekonomi.
Krisis ekonomi, inflasi tinggi, dan kelebihan produksi adalah beberapa masalah yang mungkin timbul akibat pembangunan ekonomi yang tidak terkendali.
4. Urbanisasi yang tidak terkendali
Terkini Lainnya
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 25 Januari 2025 di Pegadaian
- Long Weekend, KAI Sediakan 1,3 Juta Tiket dan 16 KA Tambahan
- Jadwal KA Gunung Jati rute Gambir-Cirebon-Semarang (PP) dan Harga Tiketnya
- Gaji UMR Siantar 2025 dan 32 Daerah Lain di Sumut
- Tantangan Ciptakan "Green Jobs" dalam Hilirisasi Nikel
- Gaji UMK Langkat 2025 dan 32 Daerah di Sumut
- Sri Mulyani Pastikan Hati-hati Tambah Utang Baru di 2025
- Gaji UMK Deli Serdang 2025 dan 32 Daerah di Sumut
- Obligasi ORI027 Terbit 27 Januari, Prediksi Kupon di Atas 6,5 Persen
- "Payroll" Topang Kenaikan DPK BNI 2024, Tembus Rp 78,1 Triliun
- Kerapuhan Rupiah: Menggugat Pengawasan dalam Kasus Uang Palsu di Marketplace
- BGN Butuh Tambahan Anggaran Rp 100 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis, Ini Kata Sri Mulyani
- Menteri KP Janji Periksa Perusahaan yang Disebut Nusron Punya Sertifikat di Area Pagar Laut Tangerang
- Lowongan Kerja BUMN Sucofindo untuk S1, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya
- Pemerintah Kerahkan 8 Kebijakan Ini buat Kerek Investasi
- Lokasi Jadi Faktor Moncernya Bisnis F&B, Benarkah?
- Di Hadapan Jokowi, Erick Thohir Sebut Bank-bank BUMN Sudah Gelontorkan Rp 1.600 Triliun kepada UMKM
- Menurut Jokowi, Ini Sektor Industri yang Menjanjikan ke Depan
- Modal Rakyat Sediakan Solusi Pembiayaan untuk UMKM Mamin
- BTN Bentuk Program Pendanaan untuk Investasi di "Startup"