Tak Hanya Korsel, Pemerintah Buka Kesempatan Negara Lain untuk Bangun LRT Bali
JAKARTA, - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan, pemerintah membuka kesempatan kepada negara lain yang ingin bekerjasama untuk membangun transportasi massal Light Rail Transit atau LRT Bali.
Suharso mengatakan, sejauh ini salah satu negara yang sudah mulai mengajukan adalah Korea Selatan untuk studi kelayakan (Feasibility Study).
Namun, kerja sama itu masih belum pasti lantaran proses uji kelayakan itu membutuhkan waktu yang lama, yakni 2,5 tahun.
Baca juga: Studi Kelayakan LRT Bali dengan Korsel Ditarget Rampung April 2024
“(Kerja sama dengan Korsel) masih belum, tapi kalau yang sama Korea Selatan itu, Menteri Perhubungan ke sana prosesnya itu lama keluarnya 2,5 tahun dan kita masih mau lihat dan buka kemungkinan dari negara lain,” ujarnya saat mengunjungi Menara Kompas di Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Dia berharap apabila kerjasama dengan negara lain bisa disepakati dengan cepat maka proses pembangunan LRT juga bisa segera dieksekusi sehingga Bali memiliki transportasi massal yang bisa menguraikan kemacetan.
“Tapi ya kalau memang Korsel tetap mau mengajukan yah enggak masalah. Paling enggak kita bisa mencetuskan permulaaan Bali punya LRT,” kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan studi kelayakan (feasibility study/FS) proyek LRT Bali dengan pemerintah Korea Selatan (Korsel) dapat selesai pada April 2024.
Baca juga: Ke Korsel dan China, Menhub Bahas Kelanjutan Pembangunan LRT Bali hingga Kereta Otonom di IKN
Untuk menyelesaikan FS tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Wakil Menteri Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Sangwoo Park, Selasa (9/1/2024) kemarin.
Terkini Lainnya
- 3 Tahun Berdiri, Ini Layanan yang Dihadirkan Bank Aladin Syariah
- Trump Ingin Kuasai Greenland, Terungkap Potensi Cadangan Mineral yang Tersembunyi
- Emas sebagai Investasi: Pilihan, Keuntungan, dan Cara Membelinya
- 5 Tips Investasi untuk Mahasiswa: Mulai Bangun Masa Depan Sejak Dini
- Asosiasi Apresiasi Pembangunan Tol Serang-Panimbang, Bisa Turunkan Biaya Logistik
- Bahlil: Seluruh Konsesi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri
- Mineral Krusial Seperti Litium dan Nikel Jadi Kunci Keamanan Energi Masa Depan, Bukan Lagi Minyak
- Harga Emas Menguat, Kapan Waktu Tepat untuk Mulai Berinvestasi?
- Harga Bitcoin Sentuh Rekor Tertinggi Jelang Pelantikan Trump
- BNI Beri Pelatihan untuk Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong
- Menyusul Sang Suami, Melania Trump Juga Luncurkan Meme Kripto
- Operasional Angkutan Barang Diatur Saat Libur Isra Miraj dan Imlek, Simak Rinciannya
- HUMI Alokasikan Capex 2025 untuk Penguatan Armada dan Sistem Operasional
- Diakuisisi Grup Djarum, Remala Abadi (DATA) Bakal Agresif Ekspansi
- Lowongan Kerja KAI Services untuk Lulusan SMA, Simak Persyaratannya
- Kalimat Ini Bisa Bikin HRD Terkesan Saat Wawancara Kerja
- Anies Sebut BUMN Jangan Jadi Alat Negara Dongkrak Pendapatan
- J Trust Bank Andalkan CSR untuk Jalankan Usaha Berkelanjutan
- Mewujudkan "Smart ASN" demi Birokrasi Kelas Dunia
- Singgung IMF, Prabowo: Kita Percaya Mereka Cinta Kita, padahal Tidak Ada...