Pembeli di Little Bangkok Tanah Abang Akui Harga Pakaian yang Dijual Tergolong Mahal
JAKARTA, - Pusat grosir Tanah Abang tepatnya di Jembatan Metro Tanah Abang (JMTA) lantai 1, Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA) kini disulap menjadi “surganya” para jastiper (pengusaha jasa titip) dengan dibukanya Little Bangkok.
Kawasan yang memiliki luas kurang lebih 25 meter dan panjang 100 meter itu berjejer 150 toko outlet yang menjual pakaian yang bervariatif baik untuk wanita maupun pria.
Dulunya kawasan itu hanya berjejer toko-toko baju yang penampilannya tampak biasa saja layaknya toko baju di Tanah Abang yang lain.
Namun sayangnya harga pakaian yang dibanderol di sana cukup mahal.
Yohyoh salah satu pembeli di sana mengungkapkan, berbelanja di Little Bangkok menyenangkan lantaran kondisi Little Bangkok nyaman, bersih dan sejuk dengan adanya AC.
Namun untuk harganya, dia bilang tergolong mahal.
“Lebih nyaman di sini, enak. Tapi dari harga memang mahalan di sini dibandingkan di blok sebelah,” ujarnya saat ditemui di kawasan Little Bangkok Pasar Tanah Abang, Senin (29/1/2024).
Walau demikian, menurut dia, belanja di Little Bangkok cocok untuk kaum wanita yang hobi mengoleksi pakaian yang lucu-lucu. “Sangat rekomendasi memang untuk wanita-wanita apalagi yang suka korea-korea style,” katanya.
Sementara Meli, pengunjung yang lain juga mengamininya. Dia bilang untuk dari sisi harga cukup mahal namun masih sesuai dengan kualitasnya. “Selain itu belinya juga satuan kan. Jadi yah kalau mahal memang mahal tapi ada juga sih beberapa yang murah,” ungkap Meli.
Baca juga: Manajemen Tanah Abang: Barang di Little Bangkok Mayoritas Produk Lokal
Sementara itu, Building Manager Pusat Grosir Metro Tanah Abang, Petterson Sitindaon menyebutkan untuk harga yang dijual di Little Bangkok dimulai dari harga Rp 50.000-Rp 250.000.
Dia juga memastikan produk yang dijual di Little Bangkok mayoritas produk lokal.
Petterson menyebutkan ada lebih dari 50 persen produk yang dijual di sana merupakan produk lokal dan sisanya diimpor dari China, dan Thailand.
“Kita tetap mengutamakan jual produk lokal, lebih dari 50 persen produk lokal. Sisanya hanya variasi sekaligus menciptakan atau mempertontonkan kualitas produk kita dengan produk impor itu bagaimana,” ungkapnya.
Kemudian ihwal proses alur masuknya produk impor yang dijual di Little Bangkok, Petterson bilang, semua dikembalikan ke kebijakan masing-masing owner brand yang berjualan di Little Bangkok. “Tapi yang pasti teman-teman yang di sini itu punya tujuan yang sama yakni tetap cinta produk lokal,” pungkasnya.
Terkini Lainnya
- RI-Jepang Sepakati Kerja Sama Bisnis Manufaktur Senilai 10 Juta Dollar AS
- Aset Industri Keuangan Syariah Capai Rp 2.742 Triliun, Naik 12,9 Persen
- Ketika Jokowi Bercerita Kepuasan Publik Terhadap Kinerjanya Anjlok Karena Harga BBM Naik
- Bangun Jalan Desa 366.000 Km, Jokowi: Masih Kurang, Harusnya 2-3 Kalinya...
- Akuisisi NET TV Oleh MD Entertainment Ditargetkan Selesai Akhir Oktober 2024
- Kala Pemerintah Berencana Turunkan PPh Badan dan Naikkan PPN
- Soal Pembangunan IKN, Jokowi: Butuh Waktu dan Proses untuk Membangun Ibu Kota Besar
- Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Infrastruktur hingga Kesehatan untuk Korban Bencana Papua Nugini
- Paxel Kantongi Sertifikasi Halal Logistik
- Dituding AS Ada Kerja Paksa di Industri Nikel Indonesia, Bahlil: Hanya "Black Campaign"
- 5 Penyedia Dompet Digital Kena Tegur karena Fasilitasi Judi "Online", Transaksi Paling Tinggi Rp 5,4 triliun
- BUMN Danareksa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya
- Kawal Penyelesaian 8 Koperasi Bermasalah, Kemenkop-UKM: KSP Indosurya dkk Baru Bayar Rp 3,4 T dari Total Tagihan Rp 26 T
- 360Kredi: Gaya Hidup "FOMO" Membawa Ketergantungan terhadap Utang Tidak Produktif
- Kemenkop-UKM Bubarkan 82.000 Koperasi Bermasalah sejak 2014
- PLN: Kapasitas Listrik Nasional 2023 Capai 72.976 MW
- IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau, Saham GIAA, BRIS, hingga ADMR Melesat
- Bos BRI Sebut Pekerjaan Ini Tak Bakal Digantikan Kecerdasan Buatan
- Inflasi Indonesia Salah Satu yang Terendah di Antara Negara G20, Ini Datanya
- Pemerintah Bakal Bagikan BLT Rp 600.000 mulai Februari 2024