Bappebti: 2023, Transaksi Aset Kripto Turun tapi Jumlah Investornya Bertambah
JAKARTA, - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah transaksi aset kripto di Indonesia mengalami penurunan sebesar 51,29 persen selama 2023, yaitu menjadi Rp 149,25 triliun dari Rp 306,4 triliun pada tahun sebelumnya.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Senjaya mengatakan, meski demikian industri kripto di Indonesia tetap menunjukkan potensi ekonomi yang kuat.
Hal ini terlihat dari jumlah investor aset kripto di Indonesia meningkat 9,8 persen menjadi 18,51 juta investor sepanjang 2023.
Baca juga: Platform Jual Beli Kripto Ini Dukung Inklusivitas di Industri Blockchain
"Indonesia memiliki potensi besar dalam ekosistem aset digital," ujarnya dalam acara Indonesia Crypto Outlook 2024 di The Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Tahun 2023 disebut sebagai masa pemulihan pasar kripto dengan total kapitalisasi pasar meningkat sekitar 108 persen.
Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh kemajuan di Kuartal I dan IV dengan peningkatan masing-masing sebesar 48,3 persen dan 54,4 persen. Pencapaian ini meningkat signifikan dibandingkan penurunan pasar sekitar 64 persen pada 2022.
"Saya kira ini adalah suatu hal yang luar biasa mengingat perdagangan aset kripto sejak diatur tahun 2019, kemudian mulai bertransaksi 2020. Transaksinya waktu itu masih mungkin kecil Rp 64,9 triliun dalam satu tahun karena 2020 itu memang seperti 2024 ini yang memasuki halving pada waktu itu," ucapnya.
Menurut dia, kinerja positif pada 2023 ini didukung oleh berbagai perkembangan positif dalam dunia kripto. Di antaranya adalah optimisme terhadap ETF Bitcoin spot dan antisipasi halving Bitcoin.
Selain itu, kondisi makroekonomi yang lebih stabil, seperti pertumbuhan PDB global yang konsisten dan penurunan inflasi, juga turut mempengaruhi kinerja positif di tahun ini.
Bitcoin masih menjadi kripto paling dominan yang menguasai 50,2 persen dari total kapitalisasi pasar. Bitcoin juga menjadi aset dengan pertumbuhan terbaik setiap tahunnya dalam 8 tahun terakhir.
Baca juga: SEC Setujui ETF Bitcoin, Indodax: Sinyal Positif bagi Industri Kripto
Terkini Lainnya
- IBC Gandeng 3 Perusahaan, Kembangkan Pabrik Pengolahan "Copper Foil" Baterai
- LINE Bank Luncurkan EZCard untuk Transportasi dan Transaksi di Korsel
- Polusi Udara Tambah Beban Kesehatan, RI Didorong Segera Terapkan BBM Euro IV
- Kemenhub Ungkap Kabar Terbaru Stasiun Karet, Jadi Tutup?
- Kekisruhan soal Sertifikat HGB Pagar Laut Tangerang, Siapa yang Terbitkan?
- Usai Dicabut, Bambu Pagar Laut Tangerang Bakal Dijadikan Barang Bukti Proses Hukum
- Jelang Penambahan Jadwal Whoosh, KCIC Pastikan Kesiapan Operasional
- Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional, Pemerintah Optimalisasi Kebijakan DHE SDA
- Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar Indonesia
- Pagar Laut di Tangerang Dibongkar Bertahap, Diperkirakan sampai 10 Hari
- Rombongan Kadin Bertolak ke India, Soroti 5 Sektor untuk Investasi
- Sudah Periksa Nelayan yang Mengaku Pasang Pagar Laut, KKP Belum Ungkap Hasilnya
- Starbucks Indonesia Klarifikasi Larangan Pakai Fasilitas Tanpa Beli dan PHK
- IHSG dan Rupiah Menanjak di Awal Sesi Perdagangan
- Naik Lagi Rp 15.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam 22 Januari 2025
- Kekisruhan soal Sertifikat HGB Pagar Laut Tangerang, Siapa yang Terbitkan?
- AI Makin "Booming', Profesi "Data Engineering" Makin Dibutuhkan
- Lewat Pendampingan dan Arahan Strategi Pasar, Andrio Caesario Harap Petani Jagung Bisa Sejahtera
- Resmi Naik, Simak Rincian Gaji Terbaru PPPK
- OCBC Indonesia Cetak Laba Rp 4,09 Triliun Sepanjang 2023
- Prabowo: Yang Pertanyakan Food Estate, Dia Tidak Paham atau Tidak Mau Paham...