pattonfanatic.com

Tips Menghindari 'Dividen Trap' untuk Investor Pemula

Dividen trap adalah potensi penurunan harga saham usai hari cum date atau hari terakhir pembelian saham untuk mendapatkan dividen.
Lihat Foto

JAKARTA,  - Dividen adalah salah satu daya tarik orang berinvestasi di saham selain dari kenaikan harga saham itu sendiri.

Dikutip dari Investopedia, dividen adalah pembagian keuntungan atau laba perusahaan kepada pemegang saham yang besarannya ditentukan oleh dewan direksi perusahaan.

Bagi Anda investor pemula yang ingin mendapatkan dividen dari investasi saham, perlu berhati-hati dengan dividen trap atau jebakan dividen

Baca juga: Operasional Pipa Minyak Rokan Dorong Kinerja Positif Pertagas Sepanjang 2023

Dividen trap adalah potensi penurunan harga saham usai hari cum date atau hari terakhir pembelian saham untuk mendapatkan dividen.

Hal ini tentu harus diwaspadai investor karena bisa membuat investor terperangkap dan tak bisa menjual sahamnya kembali.

Tipe menghindari 'dividen trap'

Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mengatakan, ada dua tujuan berinvestasi, yakni jangka pendek dan jangka panjang.

Jangka pendek bisa dikatakan sebagai trader harian yang tujuannya hanya capital gain, dan untuk jangka panjang tentu ada tambahan keuntungan, berupa dividen.

Baca juga: BI Siapkan Uang Tunai Rp 197,6 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024

Dividen trap bisa dibilang, perusahaan yang membagikan dividen, tapi makin bukannya harga sahamnya semakin naik, tapi sebaliknya harganya terus mengalami penurunan,” kata Ike dikutip dari .

“Saat pengumuman dividen kita beli, karena FOMO, begitu ex-date, malah sahamnya ARB. Kita bisa beli, tapi pas mau jual susah, itu namanya dividen trap. Jadi harus hati-hati,” jelas dia.

Ike mengatakan, saham-saham perbankan memiliki potensi risiko ‘dividen trap’ yang jauh lebih kecil. Hal ini karena saham-saham tersebut lebih aman mengingat fundamental perusahaan yang baik, likuiditas, dan konsistensi dalam membagikan dividen.

“Misalnya BBCA, yang memiliki risiko terendah dalam hal potensi dividen trap,” jelasnya.

Baca juga: Ada di Senayan, Indonesia Kini Punya SPBU Hidrogen

“Apakah sahm BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI misalnya, pasca ex-date harga sahamnya bsia anjlok setelah bagi dividen? kalau penurunan wajar iya, tapi kalau anjlok mungkin tidak,” tambah Ike.

Ike menjelaskan saham-saham perbankan blue chip tersebut, memiliki net income yang baik, sehingga harga sahamnya sulit untuk turun.

“Sangat kecil kemungkinan saham (perbankan blue chip) itu terjadi dividen trap, industri perbankan masih bagus kondisi fundamentalnya,” tegas dia.

Baca juga: Kota Ternate Dapat Kuota Haji Tambahan, Ini Informasinya

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan untuk mencari peluang cuan dari dividen, yang perlu dilakukan investor adalah tidak FOMO dan wajib mengecek kondisi fundamental keuangan perusahaan serta lukuiditasnya.

Selain itu, investor juga perlu mencermati konsistensi perusahaan dalam membagikan dividen kepada para pemegang saham. Investor juga harus siap dengan risiko dari keputusan investasi. 

Sumber: (Penulis: Kiki Safitri | Editor: Aprillia Ika)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat