BI: Inflasi Pangan Sudah Lampaui Kenaikan UMR, Hampir Salip Kenaikan Gaji PNS

JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) mencatat, laju inflasi pangan bergejolak atau volatile food dalam kurun waktu 4 tahun terakhir telah melampaui rata-rata kenaikan upah minimum regional (UMR). Hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu daya beli masyarakat.
Kepala Departemen Regional BI Arief Hartawan mengatakan, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, inflasi pangan bergejolak mencapai 5,6 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding rata-rata kenaikan UMR yang hanya mencapai 4,9 persen pada periode 2020-2024.
Bahkan, laju inflasi pangan pun hampir menyalip kenaikan rata-rata gaji aparatur sipil negara (ASN) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Tercatat, rata-rata kenaikan gaji ASN dalam periode 2019-2024 sebesar 6,5 persen.
"Jangan sampai kenaikan harga pangan menggerogoti penghasilan mereka," ujar Arief, dalam gelaranRapat Koordinasi Pengamanan Pasokan & Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri, di Kempinski, Jakarta, Senin (4/3/2024).
Baca juga: Menghindari Inflasi Pangan
Lebih lanjut Arief menekankan, pengendalian inflasi pangan menjadi sangat penting. Pasalnya, porsi pengeluaran konsumsi masyarakat untuk kelompok makanan mencapai 33,7 persen.
"Bagian volatile food ini bahan kebutuhan pokok masyarakat," katanya.
Adapun saat ini, inflasi volatile food tercatat masih tinggi. Berdasarkan data BI, inflasi volatile food mencapai 8,47 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Februari lalu.
Lonjakan itu utamanya dipicu oleh kenaikan harga komoditas beras, cabai merah, dan telur ayam ras. Kenaikan itu merupakan imbas dari gangguan produksi akibat pergeseran musim tanam sebagai dampak fenomena El Nino.
"Terlihat meski pasokannya membaik, persoalannya di suplai, mudah-mudahan membaik," ujar Arief.
Baca juga: Inflasi Pangan Mengancam?
Permasalahan inflasi volatile food menjadi semakin rumit, sebab harga pangan dunia juga berada dalam tren kenaikan.
Dengan demikian, upaya pemerintah untuk mengendalikan harga komoditas pangan di pasaran semakin sulit.
"Ini bagaimana kita harus kendalikan inflasi secara lebih baik dari waktu ke waktu," ucapnya.
Baca juga: Jurus Pemerintah Kendalikan Inflasi Pangan
Terkini Lainnya
- Perkembangan Investasi di Rempang, BKPM: Insya Allah Terealisasi....
- Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Melemah
- KKP Jelaskan Teknis Pembongkaran Pagar Laut 3,3 Km di Bekasi
- SBN ORI027 Masih Bisa Dipesan sampai 20 Februari 2025, Ini Cara Belinya
- Ironi Kemenkeu yang Konon Berintegritas
- Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Lagi, Simak Rincian Per 11 Februari 2025
- Coretax Tetap Diterapkan Meski Bermasalah, Paralel dengan Sistem Lama
- Gandeng Polri Awasi HPP Gabah, Mentan: Kami Kolaborasi, Supaya Tidak Ada Penyimpangan
- Bansos PKH 2025: Jadwal Pencairan, Besaran Bantuan, dan Cara Ceknya
- Duduk Perkara BYOND BSI yang Eror, "Upgrade" Sistem sampai Normal Kembali
- KKP Hari Ini Bongkar Pagar Laut Bekasi
- Cek Rekening, Dana Investasi SBR012T2 Sudah Cair
- IHSG Bakal Terkoreksi Lagi? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Selasa
- Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi dan Industri Baja-Aluminium
- Sempat Punya Ratusan, Kini Gerai Teguk Tinggal 35 Outlet
- Mudahkan Pebisnis Bikin dan Tagih Invoice ke Pelanggan, Midtrans Tawarkan Layanan Berikut
- Kemendag: Penurunan Harga Beras di Pasar-pasar Rakyat Butuh Waktu
- Wacana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Anak Buah Sri Mulyani: Enggak Ada Komentar
- OJK Luncurkan Panduan untuk Bank Dukung "Net Zero Emission"
- Lowongan Kerja BPJS Kesehatan untuk Lulusan D3, Penempatan Sesuai Domisili Pelamar