Walau HET Naik, Pedagang Pasar Mengaku Tetap Sulit Jual Beras

JAKARTA, - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan pedagang pasar tradisional masih sulit menjual beras di pasar menyusul adanya relaksasi HET beras beras premium yang naik semula Rp 13.900 per kilogram menjadi Rp 14.900 per kilogram.
Sekretaris Jenderal IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, saat ini saja harga beras di penggilingan padi sudah naik yang mencapai Rp 15.500 per kilogram. Hal itulah yang membuat pedagang masih enggan membeli beras.
“Hari ini pedagang mengaku kesulitan menjual beras jika relaksasi HET diberlakukan, karena harga di penggilingan padi sudah mencapai Rp 15.500 per kilogram,”ujarnya saat dihubungi , Selasa (12/3/2024).
Baca juga: Sumatera Masuk Musim Panen, Harga Beras Diklaim Mulai Turun
Oleh sebab itu, lanjut dia, kebijakan relaksasi itu akan sangat membantu jika dibarengi dengan produksi beras di Tanah Air yang melimpah. Sebab menurut Reynaldi, penyebab akar mengapa harga beras bisa tinggi ada di produksi.
Reynaldi berharap di masa panen Maret ini, pemerintah bisa optimal menyerap sehingga distribusinya juga bisa ikut optimal.
“Kalau di hilir direlaksasi namun di hulu tidak dievaluasi ini sama saja. Hulu dan hilir akan berkesinambungan dan menjadi satu kesatuan jika dilakukan dengan baik,” pungkasnya.
Baca juga: Pemerintah Berlakukan Relaksasi HET Beras Premium 10-23 Maret 2024
Sebelumnya, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberlakukan relaksasi harga eceren tertinggi atau HET beras premium yang naik semula Rp 13.900 per kilogram menjadi Rp 14.900 per kilogram.
Kenaikan ini pun berlaku hanya sementara mulai dari tanggal 10 Maret 2024 hingga 23 Maret 2024.
Terkini Lainnya
- 5 Ide Bisnis Menjanjikan dengan Peluang Sukses Tinggi
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Harga Batu Bara untuk Kebutuhan PLN Dipastikan Tak Akan Naik
- Bulog Diminta Serap 25.000 Ton Gabah per Hari Jelang Lebaran
- Tingkatkan Kualitas Pegawai Lewat Inovasi dan Pelatihan, Bank Mandiri Kantongi 2 Sertifikasi ISO
- Dua Direksi Bank Mandiri Tambah Kepemilikan Saham BMRI di Tengah Koreksi Pasar
- PLTN Indonesia Direncanakan Beroperasi 2032, 29 Lokasi Masuk Pertimbangan
- OIKN Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Proyek Infrastruktur IKN
- BEI: 20 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Beraset Jumbo
- Spotify Siapkan Layanan Premium Baru, Tarif Bisa Tambah Rp 95.000 per Bulan
- Satgas Hilirisasi Siapkan 35 Proyek Senilai Rp 2.011 Triliun
- Perang Dagang Berlanjut, Trump Targetkan Tarif Impor Mobil
- Jebakan Asmara dan AI, Modus Baru Penipuan Kripto
- Bansos PKH 2025 Tahap 1 Kapan Cair? Ini Jadwal dan Cara Cek Penerima
- Trump Pangkas Birokrasi AS, 9.500 Pegawai Dipecat
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- JK Soroti Utang Pemerintah yang Terus Bertambah, Kemenkeu: Masih Terkendali..
- Pengusaha Sebut Relaksasi HET Bikin Harga Beras Turun Sementara
- Mengintip Keuangan AJB Bumiputera yang Diminta Lepas Aset untuk Bayar Klaim Nasabah
- Perbaikan Eskalator Stasiun Manggarai Selesai, Pengoperasian Tunggu Operator
- SMF Indonesia Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1, Ini Persyaratannya