OJK: Literasi Keuangan Syariah Naik Signifikan, tapi Inklusi Masih Rendah
JAKARTA, - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan, tingkat literasi keuangan syariah nasional meningkat signifikan, namun tidak diikuti dengan tingkat inklusi.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, data itu ditunjukan dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2023, yang hasilnya akan dipublikasikan ke depan.
"Untuk survei di tahun 2023 telah terjadi peningkatan yang cukup baik, dan ini merupakan hasil kerja kita semua. Namun untuk tingkat inklusi juga masih jauh dari yanng kita harapkan," tuturnya, dalam acara Pembukaan Gebyar Ramadhan Keuangan Syariah 2024, Rabu (13/3/2024).
Baca juga: Staf Ahli Sri Mulyani Sebut Porsi Aset Keuangan Syariah RI Masih 10,81 Persen
Kedua angka itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat literasi dan inklusi keunagan nasional yang masing-masing mencapai 49,68 persen dan 85,1 persen.
Oleh karenanya, perempuan yang akrab disapa Kiki itu bilang, OJK telah menyiapkan sejumlah program prioritas terkait literasi dan inklusi keuangan syariah yang telah masuk dalam peta jalan atau roadmap tahun 2023-2027.
"OJK senantiasa menjalin sinergi, kolaborasi, dan kerja sama dengan berbagai pihak dengan pemerintah, dengan Bank Indonesia, dan juga seluruh pemangku kepentingan untuk mengakselerasi indeks literasi dan juga inklusi keuangan syariah," tuturnya.
Baca juga: Dorong Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Perkenalkan Platform Transaction Banking
Secara garis besar, OJK menyiapkan 4 strategi utama untuk mendongkrak tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah, yakni akselerasi dan kolaborasi program edukasi keuangan syariah, pengembangan model inklusi dan juga akses keuangan syariah, penguatan infrastruktur literasi dan keuangan syariah dan dukungan aliansi strategis dengan K/L terkait.
"Dengan harapan hal ini akan mendorong akselerasi agar nantinya secara bersama-sama kita mampu mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia," ucap Kiki.
Terkini Lainnya
- Mulai Oktober 2024, Dana Pensiun Tak Bisa Dicairkan Sebelum 10 Tahun
- Dari Sepak Bola hingga MotoGP, Bank Mandiri Aktif Tingkatkan Prestasi Olahraga Nasional
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 30 September 2024 di Pegadaian
- IHSG Awali Pekan dengan Pelemahan, Rupiah Turun Tipis
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 30 September 2024, Naik Rp 3.000
- Perkuat Posisi di Internasional, Pupuk Kaltim Borong Penghargaan di IQPC Manila 2024
- Telkom Hadirkan BigBox, Gunakan AI untuk Masa Depan Digital Lebih Cerdas
- UNTR Bakal Bagi Dividen Interim Rp 667 Per Saham, Ini Jadwalnya
- Kembali Singgung Hilirisasi Rumput Laut, Luhut: Potensi Ekonominya Bisa Lampaui Sektor Lain
- Harga Bahan Pokok Senin 30 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- IHSG Diprediksi Menguat di Awal Pekan, Ini Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
- Wall Street Diproyeksikan Akhiri September dengan Hasil Positif
- [POPULER MONEY] 80 TKA China Diduga Terlibat Curi 774 Kg Emas di Kalimantan | Utang Pemerintah Turun pada Agustus 2024
- Anak Usaha Telkom Perkuat Ekosistem Bisnis Hiburan Digital RI lewat Inovasi dan Kolaborasi
- Pegadaian Sediakan Mudik Gratis Kuota 1.000 Orang, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
- Satgas UU Cipta Kerja Pantau Pelayanan Perizinan Berusaha dengan Pemda
- Mentan Siapkan Strategi untuk Amankan Pasokan Beras Juni - Oktober 2024
- Komisi IV DPR Dukung Kementan Lakukan Pompanisasi untuk Hadapi El Nino
- Kemenkeu Keluarkan PMK Baru, Bea Cukai: Dampak Baik bagi Perdagangan Indonesia-Korsel