Permintaan Uang Tunai Tetap Tumbuh di Era Digital
JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) mengatakan permintaan uang kartal atau uang tunai masih meningkat meskipun menunjukkan perlambatan.
Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Agus Susanto Pratomo menjelaskan, peningkatan permintaan uang tunai tersebut telah teruji sekurang-kurangnya dalam rentang waktu 5 tahunan.
"Meningkat tapi melambat, peningkatannya sekitar 3,5 persen, kenapa? karena uang digital juga punya pengaruh, tidak mungkin tidak berpengaruh, walaupun belum sebagai mensubtitusi uang tunai, tapi punya pengaruh, ada dampaknya," kata dia ketika ditemui di kawasan kantor Kompas Gramedia, Selasa (26/3/2024).
Baca juga: BI Imbau Masyarakat Tak Tukar Uang di Pinggir Jalan
Ia menambahkan, peningkatan permintaan uang tunai di Indonesia terjadi secara berulang pada momen-momen tertentu dalam satu tahun seperti Tahun Baru, Idul Fitri, libur panjang, atau ketika terdapat pemilihan umum (pemilu) seperti pada 2024 ini.
"Memang siklikalnya seperti itu (permintaan uang tunai)," imbuh dia.
Lebih lanjut, Agus menceritakan di negara maju permintaan uang tunai juga masih dibutuhkan di tengah gempuran digitalisasi sistem keuangan.
Dalam konteks Indonesia sebagai negara kepulauan, tidak semua wilayah memiliki infrastruktur teknologi informasi yang memadai. Dengan demikian, kehadiran uang tunai tetap menjadi faktor yang penting.
Baca juga: Tren Penggunaan Uang Tunai Menurun, Digantikan Transaksi Nontunai
Meskipun demikian, BI juga berharap digitalisasi sistem pembayaran dapat tumbuh signifikan ke depannya. Dengan begitu, pada saatnya uang rupiah tunai akan tetap tumbuh, tetapi tidak seperti yang tercatat saat ini.
Peningkatan permintaan uang tunai masyarakat tersebut terekam ketika memasuki momen Lebaran seperti saat ini. BI menyiapkan senilai Rp 197,6 triliun uang tunai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Hari Raya.
Jumlah tersebut tumbuh 4,65 persen secara tahunan dibandingkan uang tunai yang disiapkan tahun lalu senilai Rp 189 triliun.
Baca juga: Kemenaker: THR Ojol dan Kurir Online Tidak Selalu dalam Bentuk Uang
Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P Joewono mengatakan keputusan BI untuk menaikkan jumlah uang yang siap ditukarkan tersebut didasarkan pada pertumbuhan ekonomi domestik serta semakin meluasnya jangkauan transaksi digital.
“Artinya persentasenya itu sudah kami perkirakan dengan (transaksi) yang non-tunai juga,” ujarnya, Rabu (21/2/2024)
Sedangkan Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlinson Hakim sempat mengatakan, Ramadhan dan Idul Fitri menjadi masa ketika uang tunai atau uang kartal yang beredar cukup tinggi.
"Ketika Ramadhan dan Idul Fitri menjadi masa uang beredar cukup tinggi, yakni rata-rata sebesar 25 persen dari satu tahun peredaran," tandas dia.
Baca juga: Mudik via Tol? Pastikan Kecukupan Saldo Uang Elektronik Anda
Terkini Lainnya
- Emisi Gas Rumah Kaca Industri Terus Naik, Menperin: Penggunaan Energi Penyumbang Terbanyak
- Mentan Hentikan Sementara Impor Daging Domba, Ini Alasannya
- Inflasi November 2024 0,30 Persen karena Bawang Merah dan Tomat
- Catat, Ini Harga Pertamax di Pertashop dan SPBU Pertamina Se-Indonesia pada Desember 2024
- Serial TV Termahal di Dunia dengan Anggaran Fantastis, Rp 6,33 Triliun Per Musim
- Turun Rp 5.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam 2 Desember 2024
- KAI Group Siapkan 44,7 Juta Tempat Duduk untuk Libur Nataru 2024/2025
- TransNusa Turunkan Harga Tiket Pesawat untuk Liburan Nataru
- Tips Mengenali Lowongan Kerja Palsu dan Cara Menghindarinya
- 3 Fitur Canggih DANA yang Cocok buat Anak Muda Aktif
- Link dan Cara Daftar Barcode Pertamina untuk Beli Pertalite
- Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen, Pengamat: Perlu Kajian Lebih Dalam Untuk Keselamatan
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 2 Desember 2024 di Pegadaian
- Kapan Kartu Ujian SKB CPNS 2024 Bisa Dicetak? Ini Penjelasan BKN
- Harga Bahan Pokok Senin 2 Desember 2024, Harga Daging Sapi Murni Turun
- Kebutuhan Uang Tunai Meningkat, Minat Lelang SUN Turun
- Cara Bayar Zakat Fitrah secara Online melalui BAZNAS
- OJK Sebut Penyelenggara Aset Kripto Baru Bakal Masuk "Regulatory Sandbox"
- Astra Life Luncurkan Produk ASYA Group Berkah Proteksi, Apa Manfaatnya?
- Fitch Ratings Tetapkan Peringkat BBB dan "Outlook Stable" untuk Kilang Pertamina Internasional