PLN Indonesia Power Bikin Ekosistem Biomassa di PLTU Cilacap buat Kurangi Batu Bara
JAKARTA, - PLN Indonesia Power (PLN IP) membangun ekosistem biomassa guna mengurangi penggunaan batu bara. Pembangunan ekosistem biomassa dilakukan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Biomassa yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk menjadi bahan bakar pada PLTU Adipala di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Biomassa sendiri merupakan bahan organik yang berasal dari tanaman pertanian maupun sampah organik yang bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk energi terbarukan.
Baca juga: Genjot Energi Terbarukan, PLN IP Pakai Limbah Uang Kertas Jadi Campuran Batubara
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, melalui anak usahanya, PT Artha Daya Coalindo (ADC), PLN IP membangun ekosistem biomassa melalui program hutan tanaman energi yang akan menyediakan altenatif bahan bakar ramah lingkungan di sejumlah tempat.
Ia menuturkan, adanya kerja sama pembangungan ekosistem biomassa di Cilacap tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan biomassa PLTU Adipala.
"Ini diharapkan dapat memenuhi target pemanfaatan biomassa PLTU Adipala hingga 42.000 ton per tahun yang berdampak pada penurunan emisi sebesar 48.531,47 ton CO2," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/4/2024).
Baca juga: PLN IP Siapkan Proyek-proyek Energi Terbarukan untuk Didanai JETP
Edwin menjelaskan, penciptaan ekosistem biomassa dilakukan dengan menggandeng beberapa badan usaha milik desa (BUMdes) di Kabupaten Cilacap.
Saat ini sudah terdapat pilot project hutan tanaman energi berjenis pohon Gamal dan Kaliandra yang berlokasi di tiga kecamatan di Kabupaten Cilacap, yakni Kawunganten, Jeruklegi, dan Kesugihan, dengan target lahan mencapai 100 hektar.
"Kami terus berkolaborasi, salah satunya melalui pengembangan teknologi untuk menekan angka emisi di Indonesia," imbuh dia.
Edwin pun berharap pembangunan ekosistem biomassa tersebut mampu mendorong perekonomian masyarakat dalam peran serta penyediaan biomassa.
Baca juga: PLN IP Genjot Inovasi Pengembangan Energi Terbarukan
Lebih lanjut, dia bilang, PLN Indonesia Power telah lama menjalankan berbagai pengembangan teknologi guna mengurangi emisi CO2 seperti pengembangan biomass co-firing.
Adapun co-firing merupakan pembakaran dua jenis bahan bakar berbeda secara bersamaan. Teknik ini memanfaatkan sumber daya energi terbarukan dengan bahan bakar konvensional.
Maka PLTU yang biasanya sepenuhnya berbahan bakar batu bara, dengan co-firing dilakukan penambahan bahan bakar lain, seperti biomassa.
Menurutnya, PLN Indonesia Power sudah berhasil melakukan efisiensi di sejumlah lini untuk menurunkan emisi. Implementasi co-firing juga dinilai menjadi pilihan terbaik untuk menghasilkan energi listrik.
"Co-firing ini kami punya target di beberapa lokasi, dan hingga saat ini telah berjalan di sejumlah lokasi serta berhasil menurunkan emisi jutaan ton CO2 ekuivalen," tutupnya.
Baca juga: Kurangi Polusi Udara, PLN IP Berupaya Tekan Emisi PLTU Batu Bara
Terkini Lainnya
- Pemerintah Sepakat Perpanjang Kebijakan Gas Murah Industri, Rinciannya Segera Diumumkan
- Sambut Pemerintahan Trump, Wall Street Ditutup Menguat
- 5 Sektor yang Jadi Tren Investasi 2025 di Indonesia Menurut Ekonom Bank Mandiri
- Kebijakan Setop Impor Gula, Harga Berpotensi Tembus Rp 20.000 per Kg
- Pemerintah Siapkan Insentif Pajak untuk Eksportir SDA
- Trump Ingin Rebut Terusan Panama, Ekspor Tekstil RI Terancam
- Aturan Baru Devisa Hasil Ekspor SDA: Perubahan Ketentuan, Target Penerapan, dan Insentif yang Disiapkan
- Defisit BPJS Kesehatan: Kebijakan Potongan Premi Asuransi Swasta
- KKP Tegaskan Laut Tidak Bisa Dimiliki, Sertifikat HGB dan SHM di Tangerang Dipertanyakan
- Cara Mudah Top Up GoPay di Aplikasi BYOND by BSI
- Rektor UII Menolak Usulan Perguruan Tinggi Kelola Bisnis Tambang
- Mengenal Apa Itu HGB: Pengertian, Dasar Hukum, dan Bedanya dengan SHM
- Dua Sektor Asuransi Ini Jadi Penopang Kinerja Qoala Plus
- Lowongan Kerja ODP BNI untuk Lulusan S1, "Fresh Graduate" Bisa Melamar
- 100 Hari Prabowo-Gibran, Ada BUMN di Balik Diskon Tiket Pesawat hingga MBG
- Navigasi Ekonomi Masa Depan dan "Reskilling" Tenaga Kerja
- Kemenkes Buka 23.200 Lowongan untuk CPNS dan PPPK 2024
- Daftar Pinjol Resmi Berizin OJK April 2024
- 4 SPBU "Nakal" Oplos Pertalite Jadi Pertamax Ditutup Polisi, Pertamina: Kami Tak Segan Beri Sanksi Tegas
- Ditjen Pajak Catat 6,1 Juta Wajib Pajak Belum Padankan NIK dengan NPWP