OJK Panggil SPaylater Buntut Aduan Nasabah
JAKARTA, - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah beberapa kali melakukan pemanggilan (call for meeting) terhadap PT Commerce Finance atau yang dikenal dengan produk SPaylater.
Hal ini merupakan imbas dari banyaknya pengaduan masyarakat terkait penagihan yang dilakukan layanan paylater yang terafiliasi dengan e-commerce Shopee tersebut.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan, pihaknya meminta anak usaha dari Shopee ini memperkuat mekanisme internal dispute resolution atau musyawarah antara konsumen dan pelaku jasa keuangan secara internal.
Baca juga: Penyebab Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Perbankan Seret Menurut OJK
Tak hanya itu, Agusman juga meminta SPaylater untuk meneliti akar masalah (root cause) dari sisi internal maupun eksternal perusahaan terkait banyaknya pengaduan yang diterima OJK.
"Termasuk kelemahan atas proses bisnis yang ada," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (4/4/2024).
Ia menambahkan, proses bisnis ini tidak hanya mencakup penagihan pinjaman, tetapi juga aspek kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan seleksi calon debitor.
Baca juga: Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat, OJK: Perlu Waktu
Sebagai catatan, SPaylater terafiliasi dengan Seabank dan memiliki izin multifinance. Sedangkan produk pinjaman tunai SPinjam (PT Lentera Dana Nusantara) yang juga tersedia di Shopee mengantongi izin sebagai perusahaan peer-to-peer lending.
Kerja sama antara Seabank, SPaylater, dan SPinjam tersebut diungkapkan di Laporan Tahunan 2022.
Pada 2023, SeaBank membukukan pertumbuhan kredit 12,55 persen menjadi Rp 17,88 triliun. Pendapatan bunga bersihnya (net interest income/NII) atau pendapatan bersih setelah dikurangi beban bunga simpanan tumbuh 53 persen menjadi Rp 5,78 triliun.
Baca juga: Simak Aturan Baru OJK soal Laporan Kepemilikan Saham Perusahaan
Dilansir dari Kontan, sepanjang 2023 lalu OJK menerima 406 pengaduan konsumen atau masyarakat terhadap layanan PT Commerce Finance atau SPaylater. Sebanyak 88 aduan di antaranya terkait perilaku petugas penagihan.
OJK pun mencatat rata-rata pengaduan terkait perilaku petugas penagihan SpayLater ini setiap bulannya sejumlah tujuh pengaduan. Terakhir, di Januari 2024 diketahui pengaduan perilaku petugas penagihan sebanyak enam pengaduan.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menjelaskan pokok permasalahan yang sering diadukan kepada OJK.
Baca juga: OJK: Kondisi Perekonomian Global Lebih Baik dari Ekspektasi
Antara lain petugas penagihan melakukan penagihan dengan menggunakan kata-kata kasar, tidak sopan, mengintimidasi konsumen, mengancam akan menyebarluaskan data konsumen yang menyebabkan konsumen dipermalukan di depan banyak orang.
Selain itu, wanita yang karib disapa Kiki itu menyebut petugas penagihan melakukan penagihan setiap hari dan tidak mengenal waktu kepada konsumen atau kontak darurat konsumen, serta penagihan yang melakukan penagihan di luar kontak darurat yang didaftarkan oleh konsumen kepada perusahaan pembiayaan.
"Regulasi sudah jelas, dalam memastikan tindakan penagihan tidak menggunakan kata kasar, tidak mengancam, tidak ke pihak selain konsumen dan hanya Senin sampai Sabtu pukul 08.00-20.00," terang dia.
Baca juga: Daftar Pinjol Resmi Berizin OJK April 2024
Terkini Lainnya
- Ida Fauziyah Mundur, Jokowi Tunjuk Airlangga Hartarto Jadi Plt Menaker
- 10 Negara Pusat Talenta Berdaya Saing Tinggi di Dunia, Hanya 2 di Asia
- Mundur dari Jabatan Menaker, Ida Fauziyah: Saya Dapat Amanat Baru sebagai anggota DPR
- Indeks Kepercayaan Industri September 2024 Stagnan
- Kemenhub Soroti Pentingnya Sinergi dalam Penyelenggaraan Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan
- Menteri Rosan: Investasi Serap 7,1 Juta Tenaga Kerja di Periode Kedua Jokowi
- Ukirama Luncurkan Kalkulator Pajak Impor untuk Antisipasi Pemindahan Pelabuhan
- APLN Hadirkan Lebih dari 70 Proyek Properti dalam 55 Tahun
- Pemerintah Putuskan Tarif Listrik Tidak Naik hingga Akhir Tahun
- KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya
- Akui Penerbitan Izin Usaha Menengah-Besar Butuh Waktu Lama, Menteri Investasi: Perlu Perbaikan Regulasi
- Suku Bunga BI Turun, LPS Pertahankan Bunga Penjaminan Simpanan
- IHSG Turun 2,2 Persen ke Level 7.527, Cetak Rekor Terendah dalam Sebulan
- Kala Harta 50 Orang Terkaya RI Meningkat Pesat, tetapi Upah Pekerja Hanya Tumbuh 15 Persen...
- Indonesia Ekspor Kelapa Bulat, Pelaku Industri: Ciptakan Kompetitor untuk Hilirisasi
- Menteri Rosan: Investasi Serap 7,1 Juta Tenaga Kerja di Periode Kedua Jokowi
- Kala Harta 50 Orang Terkaya RI Meningkat Pesat, tetapi Upah Pekerja Hanya Tumbuh 15 Persen...
- Bank DKI Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Demak
- Realisasi Pemenuhan Kebutuhan Uang Tunai Lebaran Tembus Rp 123,7 Triliun
- Bank Mega Syariah Perluas Akses Tabungan Haji melalui Aplikasi M-Syariah
- Kebutuhan Metanol Meningkat, Laba Bersih HUMI Naik 16 Persen pada 2023
- Melalui "Pelindo Berbagai Ramadhan", SPTP Bagikan 16.000 Paket Sembako Gratis untuk Masyarakat