OJK: Literasi Keuangan Syariah Tembus 39 Persen, tapi Inklusi 12 Persen
JAKARTA, - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan indeks literasi keuangan syariah tercatat mencapai 39 persen pada 2023. Indeks literasi keuangan syariah tersebut tumbuh dari level 9 persen pada 2019.
Namun demikian, indeks inklusi keuangan syariah di Indonesia masih berada di level 12 persen, atau tidak mengalami perubahan dibandingkan survei 2019 dan 2022.
Sebagai catatan, Survei terbaru OJK tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca juga: OJK: Literasi Keuangan Syariah Naik Signifikan, tapi Inklusi Masih Rendah
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah semua pemangku kepentingan agar produk keuangan syariah dapat secara inklusif dimanfaatkan masyarakat Indonesia.
"Indeks literasi keuangan syariah 2023, dari 9 persen 2019 naik menjadi 39 persen 2023, tetapi inklusinya masih tetap di 12 persen," kata dia dalam Puncak Acara Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (Gerak Syariah) 2024, Kamis (4/4/2024).
Ia menceritakan, saat ini ada masyarakat yang ada di Widosari Gunungkidul, Yogyakarta yang ingin memiliki rekening bank syariah, tetapi belum terdapat layanan yang dapat menjangkau permintaan ini. Padahal, kasus ini masih berada di Pulau Jawa.
Oleh karena itu, keberadaan agen laku pandai perlu digalakkan kembali untuk dapat mendorong inklusi produk keuangan syariah.
Baca juga: Staf Ahli Sri Mulyani Sebut Porsi Aset Keuangan Syariah RI Masih 10,81 Persen
Selain itu, permintaan dari UMKM yang ingin mendapatkan akses pembiayaan dari institusi syariah juga dapat terfasilitasi.
Dengan begitu, angka inklusi keuangan syariah yang masih di level 12 persen dipercaya menyediakan ruang tumbuh yang masih sangat besar.
Terkini Lainnya
- Buru Para Pengemplang BLBI, Di Era Prabowo Bakal Ada Komite Khusus
- Nasib UMP 2025 Akan Diputuskan di Pemerintahan Prabowo
- Menelusuri Jalur Karier Wirausaha
- Dukung Ekosistem Industri EV, Bank DBS Indonesia Jadi Bank Pertama yang Bergabung dengan AEML
- Imbas Pemangkasan Bandara Internasional, Angkasa Pura Bikin Konsep Regionalisasi
- Kelas Menengah Rentan Turun Kelas, Pembatasan Pertalite Perlu Dipertimbangkan
- Sudah Ada Puluhan Perusahaan Siap Impor Jutaan Ekor Sapi untuk Makan Bergizi Gratis
- Kelola WK Coastal Plain, Bumi Siak Pusako Mulai Survei Seismik
- 6 Fungsi APBD Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003
- Golden Westindo Artajaya Bidik Dana Segar Rp 82,28 Miliar dari IPO
- 6 Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Penjabarannya
- Wapres: Jaminan Sosial Penting Diberikan untuk Pekerja Rentan
- AI Jadi Senjata Industri Fintech "Lawan Balik" Judi Online
- Indonesia Emas, Wapres Targetkan 99,5 Persen Pekerja Terlindungi Jaminan Sosial
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Asosiasi Pengusaha: PR Besar Pemerintahan Prabowo Banyak...
- Segera Meluncur, "Single Stock Futures" Jadi Opsi Baru Produk Derivatif
- Luhut: Kasus Timah Jadi Pembelajaran buat Kita Semua
- OJK Panggil SPaylater Buntut Aduan Nasabah
- Bank DKI Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Demak
- Realisasi Pemenuhan Kebutuhan Uang Tunai Lebaran Tembus Rp 123,7 Triliun