Irjen Setyo Budiyanto Larang Pertemuan Pegawai Kementan dengan Penyedia Barang dan Jasa secara Langsung
- Inspektur Jenderal (Itjen) Kementerian Pertanian (Kementan) Setyo Budiyanto melarang jajaran internal di lembaganya untuk melakukan pertemuan dengan pihak penyedia barang dan jasa atau pengusaha. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya potensi pelanggaran.
Hal tersebut Setyo sampaikan dalam Rapat Koordinasi Dukungan Sarana Produksi dan Alsintan, Rabu, (3/4/2024).
Menurut Setyo, para penyedia jasa atau pihak yang hendak bekerja sama untuk membantu Kementan dalam meningkatkan produksi dapat dilakukan sesuai ketentuan berlaku.
Ketentuan tersebut adalah dengan langsung mengakses sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau online single submission (OSS).
"Kalau ada pihak yang seperti itu (melakukan pertemuan), nanti pihak eksternalnya saya usulkan untuk di-blacklist," ujar Setyo dalam siaran pers yang diterima , Minggu (7/4/2024).
Mantan Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu juga mengingatkan agar internal Kementan tidak berupaya mengakali atau menutupi pertemuan.
Sebab, Setyo meyakini semua yang dilakukan dalam ruang tertutup pasti dapat ditemukan.
"Kalau memang harus dilakukan (pertemuan) itu harus ada pihak lain yang mendampingi. Jadi, paling tidak ajak pegawai yang lain. Syukur-syukur saya yang diajak dan tahu materi pembicaraannya apa serta perlu dilakukan atau tidak," tuturnya.
Setyo menilai, diperlukan tata kelola yang baik untuk meningkatkan produktivitas di Kementan.
Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan harus berdasarkan kualitas dan bukan karena faktor kedekatan ataupun sudah lama serta tidaknya bekerja sama dengan Kementan.
"Kalau memang faktanya penyedia jasanya punya kualitas bagus, produksi apik, dan tidak ada kesalahan dalam prosesnya, ya enggak ada masalah," ucap Setyo.
Setyo juga mengingatkan kepada semua pihak untuk berlaku sama dengan penyedia jasa yang tergolong baru selama hal tersebut dijalankan sesuai ketentuan yang ada. Dia berharap, hal ini dapat menjadi kultur yang baik di lingkungan Kementan.
"Tujuan pertemuan ini adalah untuk meminimalisasi segala potensi yang dapat menimbulkan masalah-masalah. Bukan hanya masalah hukum, tapi juga masalah administrasi. Artinya, jangan sampai nanti ketahuan saat ada audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau internal. Sebab, pintu masuk masalah hukum itu selalu berawal dari administrasi," terang Setyo.
Baca juga: Kebut Oplah Demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang, Kementan Jadi Tenang
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah meminta jajaran Kementan untuk memberi pelayanan maksimal terhadap pihak yang mau membantu pemerintah dalam meningkatkan produktivitas. Termasuk, pihak yang datang dari kalangan pengusaha nasional.
Menurut Amran, pengusaha adalah mitra strategis yang dapat mendukung sektor pertanian agar dapat berkembang secara pesat.
Terkini Lainnya
- Cara Cek Jumlah Peserta SKD CPNS 2024 untuk Setiap Formasi di SSCASN
- Mengapa Perlu Pajak Minimum Global 15 Persen?
- Gelar Hackathon, Dirut Sucofindo: Teknologi adalah "Problem Solver"
- [POPULER MONEY] Daftar Kantor Cabang BRI yang Buka Sabtu Minggu | Sri Mulyani Bantah Daya Beli Masyarakat Turun
- Apakah KIS Bisa Digunakan Dimana Saja?
- Cara Mudah Transfer Livin’ by Mandiri ke DANA
- Mengenal Apa Itu Short Selling, Proses, dan Risikonya
- Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Oktober 2024
- Pelabuhan Patimban Diklaim Bisa Bantu Atasi Macet Jakarta
- BSI Buka Layanan "Weekend Banking" di 470 Outlet Selama Oktober 2024
- Tak Hanya Toko Kelontong, SRC Juga Bina Ribuan Toko Grosir Jadi Mitra
- Persiapan Munas IX, Kadin Ingatkan Semua Proses Harus Sesuai Aturan
- Catat, Ini Tarif Listrik per kWh Selama Oktober 2024
- Konflik Timur Tengah Memanas, Pengamat Sebut Impor Pangan Bisa Jadi Solusi Redam Kenaikan Harga Pangan
- GASPOL | 10 Tahun Jokowi, Jalan Tol Jadi Primadona: Prabowo Akan Lanjutkan?
- Mengapa Perlu Pajak Minimum Global 15 Persen?
- BRI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, "Fresh Graduate" Bisa Daftar
- Cerita Toko Kelontong Binaan SRC, Sebulan Raup Omzet hingga Rp 15 Juta
- Wakaf Produktif Perlu Ditingkatkan untuk Bangun Ekonomi Masyarakat
- Mekari Hadirkan Solusi Pengelolaan SDM Selama Ramadhan dan Libur Lebaran
- Arus Mudik, Menhub Minta KAI Pastikan Kesiapan Kereta dan Prasarana