pattonfanatic.com

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (29/3/2021).
Lihat Foto

JAKARTA, - Bank Indonesia (BI) menyatakan, peningkatan surplus perdagangan Indonesia positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.

Kepala Departemen Komunikasi sekaligus Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan, ke depan Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

"Surplus neraca perdagangan Maret 2024 yang lebih tinggi terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat signifikan," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Ekonom: Pemilu Berdampak pada Stabilitas Ekonomi dan Sektor Keuangan di RI

Ia menambahkan, neraca perdagangan nonmigas pada Maret 2024 mencatat surplus sebesar 6,51 miliar dollar AS. Anka tersebut lebih tinggi dibandingkan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 2,60 miliar dollar AS.

Surplus neraca perdagangan nonmigas yang tinggi ini sejalan dengan ekspor nonmigas yang meningkat mencapai 21,15 miliar dollar AS.

Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti logam mulia dan perhiasan atau permata, besi dan baja, serta lemak, dan minyak hewani atau nabati.

"Selain itu, ekspor juga didukung oleh produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik serta berbagai produk kimia," imbuh dia.

Berdasarkan negara tujuan, Erwin menerangkan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.

Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat ke level 2,04 miliar dollar AS pada Maret 2024. Hal ini sejalan dengan peningkatan impor migas yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan ekspor migas.

Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024 meningkat menjadi 4,47 miliar dollar AS.

Surplus tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Februari 2024 sebesar 0,83 miliar dolar AS.

Baca juga: Apa Saja Kebijakan Bank Indonesia dalam Menjaga Stabilitas Moneter?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat