Simak, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012
- Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah resmi menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Sukuk Tabungan seri ST012 per Jumat, 26 April 2024.
Masa penawaran investasi Sukuk Tabungan seri ST012 berlangsung hingga 29 Mei mendatang.
Pembelian SBN Sukuk Tabungan hanya bisa dilakukan selama masa penawaran, secara online melalui mitra distribusi resmi yang ditunjuk pemerintah.
Tahun ini pemerintah kembali menerbitkan Sukuk Tabungan dalam dua tenor, yakni 2 tahun (ST012T2) dan 4 tahun (ST012T4).
Lebih lanjut, bagaimana cara membeli investasi Sukuk Tabungan seri ST012?
Baca juga: Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012
Cara beli investasi Sukuk Tabungan ST012
Terkait dengan langkah-langkah atau tata cara beli Sukuk Tabungan seri ST012 sebagai berikut:
- Akses laman https://www.djppr.kemenkeu.go.id/sukuktabungan, lalu pilih salah satu link platform elektronik mitra distribusi pembelian Sukuk Tabungan
- Registrasi melalui sistem elektronik mitra distribusi, dengan memasukkan informasi Single Investor Identification (SID), nomor rekening dana, dan nomor rekening surat berharga yang dimiliki
- Pesan ST012 melalui sistem elektronik mitra distribusi dan tunggu sampai pemesanan terverifikasi
- Anda akan memperoleh kode pembayaran melalui sistem elektronik mitra distribusi atau alamat email, dan lakukan penyetoran dana sesuai pemesanan
- Pembayaran bisa dilakukan melalui teller, ATM, internet banking, maupun mobile banking dengan batas waktu tiga jam
- Calon investor akan memperoleh NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara) dan notifikasi completed order via sistem elektronik mitra distribusi maupun email yang sudah terdaftar
- Lakukan konfirmasi, dan investor akan memperoleh bukti konfirmasi pemesanan SBN Ritel via sistem elektronik mitra distribusi dan email yang terdaftar.
Baca juga: Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya
Terkait dengan nilai kupon atau imbal hasil, telah ditetapkan sebesar 6,4 persen per tahun untuk ST012T2 dan 6,55 persen per tahun untuk ST012T4.
Nilai kupon ini bersifat mengambang, mengikuti perkembangan BI 7-Days Reverse Repo Rate dengan jaminan imbalan minimal, atau dikenal dengan istilah floating with floor.
Imbalan minimal adalah tingkat imbalan pertama yang ditetapkan akan menjadi imbalan minimal berlaku sampai dengan jatuh tempo.
Baca juga: Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012
Sementara itu, imbalan mengambang adalah besaran imbalan sukuk tabungan yang akan disesuaikan dengan perubahan BI 7-Days Reverse Repo Rate setiap tiga bulan sekali.
Instrumen investasi ini tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga tidak memiliki potensi keuntungan modal.
Meski begitu, Sukuk Tabungan termasuk investasi likuid karena memiliki fasilitas early redemption atau bisa dicairkan sebelum jatuh tempo.
Demikian panduan mengenai cara beli investasi Sukuk Tabungan seri ST012. Untuk rincian jadwal penawaran SBN 2024 bisa diakses di sini.
Baca juga: Surat Berharga Negara adalah Apa? Ini Penjelasannya
Baca juga: Sukuk Tabungan adalah Apa? Ini Pengertian dan Keuntungannya
Terkini Lainnya
- Dorong Kebiasaan Menabung, UOB Gelar Program Savings Week
- Istana Sebut Prabowo Belum Bahas Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara
- Perjanjian ICA-CEPA Selesai, Mendag Budi Sebut Akses Masuk Sawit ke Kanada Lebih Mudah
- Rayakan HUT Ke-34, JNE Bawa Semangat Melesat Sat Set
- Soal Kementerian Penerimaan Negara, Kemenko Perekonomian: Itu Domainnya Kemenkeu
- Elnusa Pastikan Pasokan Elpiji Lancar Jelang Natal dan Tahun Baru
- ICA-CEPA dengan Kanada Rampung secara Substantif, Ini Keuntungannya bagi RI
- AirAsia Akan Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
- 3 Pekerjaan "Entry-Level" dengan Potensi Penghasilan 100.000 Dollar AS
- Soal Proyek Gasifikasi Batu Bara Pengganti LPG, PTBA Tunggu Penugasan Pemerintah
- Menteri KP Targetkan Ikan Nila Karawang Jadi Sumber Protein Makan Bergizi Gratis
- Banggar DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 5 Triliun untuk 7 Kemenko
- PMI Manufaktur Kontraksi 5 Bulan Berturut-turut, Kemenperin: Kami Tidak Heran...
- Emisi Gas Rumah Kaca Industri Terus Naik, Menperin: Penggunaan Energi Penyumbang Terbanyak
- Mentan Hentikan Sementara Impor Daging Domba, Ini Alasannya
- Istana Sebut Prabowo Belum Bahas Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara
- Perum Damri Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Cek Syaratnya
- Perusahaan Asuransi Korea Bakal Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank
- Kementerian ESDM Uji Coba B40 untuk Kereta dan Kapal
- Ramai soal Bea Cukai, Sri Mulyani: Kalau Ada Peraturan, Memang Harus Dilakukan...
- BTPN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 264 Miliar pada Kuartal I 2024