Kenapa Ada Dua Mesin "Tap" di MRT Jakarta? Ini Alasannya

JAKARTA, - Bagi para pengguna MRT Jakarta, pasti mengetahui bahwa pada gate in atau gate out terdapat dua mesin 'tap' atau mesin validator.
Posisi dua mesin itu sejajar dengan satu di posisi berdiri dan satu di posisi tidur alias menempel pada gate MRT.
Keduanya pun sama-sama bisa digunakan para penumpang MRT untuk bertransaksi. Lalu kenapa perlu disediakan dua mesin dengan posisi sejajar tersebut?
Baca juga: Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Penempatan dua mesin itu bukan tanpa alasan, yakni bertujuan mengintegrasi sistem pembayaran dengan JakLingko serta mempercepat proses pergerakan penumpang saat tap in dan tap out.
Direktur Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta Mega Tarigan menjelaskan, mesin tap yang menempel pada gate adalah mesin yang disediakan MRT, sedangkan mesin tap yang berdiri adalah yang disediakan JakLingko.
Ia bilang, mesin JakLingko itu untuk memfasilitasi program tarif integrasi pada tiga moda transportasi yang digunakan warga Jakarta, yaitu MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta dengan ongkos maksimal Rp 10.000.
"Jadi bermula dari kebijakan pemerintah yang ingin melayani masyarakat dengan lebih baik. Ingin memberikan insentif untuk orang yang memang menggunakan transportasi publik. Karena itu di 2022 muncullah kebijakan tarif terintegrasi," ujarnya dalam media briefing MRTJ Fellowship, dikutip Kamis (2/5/2024).
Baca juga: Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban
Di sisi lain, mesin JakLingko tersebut berperan penting untuk mengurai antrean saat tap in dan tap out. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan sistem yang digunakan antara mesin tap MRT dengan kartu pembayaran yang diterbitkan bank.
Mega menjelaskan, pada pembangunan MRT Jakarta Fase I atau Bundaran HI-Lebak Bulus yang bekerja sama dengan kontraktor Jepang, sistem pembayaran yang digunakan turut mengikuti standar Jepang.
Jepang sendiri sistem pembayarannya bersifat close loop, yaitu kartu yang diterbitkan hanya untuk digunakan pada transportasi tersebut. Maka sistem di mesin tap MRT pada dasarnya didesain untuk kartu yang diterbitkan MRT.
Terkini Lainnya
- Sejak Januari, 1,2 Juta Kiloliter B40 Sudah Disalurkan
- KAI Minta Maaf Pemesanan Tiket Lebaran Bermasalah, Pastikan Perbaikan Sistem
- 5 Ide Bisnis Menjanjikan dengan Peluang Sukses Tinggi
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Harga Batu Bara untuk Kebutuhan PLN Dipastikan Tak Akan Naik
- Bulog Diminta Serap 25.000 Ton Gabah per Hari Jelang Lebaran
- Tingkatkan Kualitas Pegawai Lewat Inovasi dan Pelatihan, Bank Mandiri Kantongi 2 Sertifikasi ISO
- Dua Direksi Bank Mandiri Tambah Kepemilikan Saham BMRI di Tengah Koreksi Pasar
- PLTN Indonesia Direncanakan Beroperasi 2032, 29 Lokasi Masuk Pertimbangan
- OIKN Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Proyek Infrastruktur IKN
- BEI: 20 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Beraset Jumbo
- Spotify Siapkan Layanan Premium Baru, Tarif Bisa Tambah Rp 95.000 per Bulan
- Satgas Hilirisasi Siapkan 35 Proyek Senilai Rp 2.011 Triliun
- Perang Dagang Berlanjut, Trump Targetkan Tarif Impor Mobil
- Jebakan Asmara dan AI, Modus Baru Penipuan Kripto
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO
- Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?
- Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM
- Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia
- KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan