InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi
JAKARTA, - Holding BUMN sektor Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney buka suara soal rencana bergabungnya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada Oktober 2024 mendatang.
Direktur Pemasaran & Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan, bergabungnya maskapai ke dalam InJourney akan membuat ekosistem yang dibangun semakin terintegrasi.
"Karena ekosistem ini (InJourney) secara buku putih memang dibentuk di awal termasuk airline yang akan masuk di dalamnya sehingga terintegrasi, punya bandara, destination tourism development, ritel, hospitality, dan masuknya airline ini akan menjadi ekosistem yang terintegrasi," kata Maya saat ditemui di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).
Baca juga: Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien
Maya mengatakan, rencana bergabungnya Garuda Indonesia ini masih dalam tahap kajian. Karenanya, ia belum dapat memastikan jadwal maskapai tersebut resmi bergabung dengan InJourney.
"Ini dalam tahap kajian, belum bisa komen kapan masih dalam tahap kajian, tetapi memang pastinya tahun ini," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan bergabung ke PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau Holding BUMN Industri Aviasi dan Pariwisata, InJourney.
Ia menargetkan penggabungan tersebut bisa terlaksana pada tahun ini sebelum masa jabatannya sebagai Menteri BUMN di bawah kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir pada Oktober 2024.
Baca juga: InJourney Airports Layani 35,3 Juta Pergerakan Penumpang pada Kuartal I-2024
"Kita lagi propose Garuda masuk ekosistem InJourney. Kan Garuda sama Citilink saja. Kalau bisa sebelum bulan Oktober," ujar Erick kepada awak media saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, dikutip Selasa (27/2/2024).
InJourney merupakan holding BUMN yang membawahi ekosistem pariwisata multi sektor mulai dari bandara dan kargo, destinasi pariwisata, hotel hingga industri kreatif.
Holding ini sudah terbentuk sejak Oktober 2021.
Terkini Lainnya
- ICA-CEPA dengan Kanada Rampung secara Substantif, Ini Keuntungannya bagi RI
- AirAsia Akan Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
- 3 Pekerjaan "Entry-Level" dengan Potensi Penghasilan 100.000 Dollar AS
- Soal Proyek Gasifikasi Batu Bara Pengganti LPG, PTBA Tunggu Penugasan Pemerintah
- Menteri KP Targetkan Ikan Nila Karawang Jadi Sumber Protein Makan Bergizi Gratis
- Banggar DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 5 Triliun untuk 7 Kemenko
- PMI Manufaktur Kontraksi 5 Bulan Berturut-turut, Kemenperin: Kami Tidak Heran...
- Emisi Gas Rumah Kaca Industri Terus Naik, Menperin: Penggunaan Energi Penyumbang Terbanyak
- Mentan Hentikan Sementara Impor Daging Domba, Ini Alasannya
- Inflasi November 2024 0,30 Persen karena Bawang Merah dan Tomat
- Catat, Ini Harga Pertamax di Pertashop dan SPBU Pertamina Se-Indonesia pada Desember 2024
- Serial TV Termahal di Dunia dengan Anggaran Fantastis, Rp 6,33 Triliun Per Musim
- Turun Rp 5.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam 2 Desember 2024
- KAI Group Siapkan 44,7 Juta Tempat Duduk untuk Libur Nataru 2024/2025
- TransNusa Turunkan Harga Tiket Pesawat untuk Liburan Nataru
- BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti
- Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan
- Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco
- PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya
- BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya