Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024
MENURUT data terbaru dari BPS, pada Januari 2024, terjadi peningkatan sebesar 2,80 persen dalam Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional dibandingkan bulan yang sama 2023.
Sektor Pertanian mencatat kenaikan tertinggi sebesar 5,53 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2024, yakni jahe, padi, jagung, dan beras.
Pemerintah sedang memperhatikan komoditas-komoditas ini, termasuk beras, minyak goreng, cabai, bawang, daging, telur ayam ras, dan daging sapi, untuk memastikan ketersediaannya dan tetap terjangkau oleh masyarakat.
Pada bulan yang sama, harga beras masih mengalami inflasi sebesar 0,64 persen, dengan kontribusi 0,03 persen terhadap inflasi nasional.
Harga beras premium meningkat secara signifikan, mencapai Rp 14.380 per kilogram pada minggu ketiga Februari 2024, naik 5,29 persen dibandingkan dengan bulan Januari.
Peningkatan harga beras terjadi di hampir seluruh provinsi di Indonesia, mencakup 179 kabupaten/kota, melebihi rata-rata nasional.
Faktor-faktor yang memengaruhi fluktuasi harga beras meliputi produksi dan persediaan, cuaca, biaya produksi, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan pola konsumsi masyarakat.
Kenaikan harga pangan harus diprediksi dan diantisipasi. Ketersediaan pangan yang stabil menjadi penanda kesejahteraan masyarakat.
Kenaikan harga pangan berdampak besar pada masyarakat, terutama bagi mereka dengan pendapatan terbatas yang harus mengalokasikan sebagian besar uang mereka untuk makanan.
Ketidakpastian dalam pasokan pangan dapat menimbulkan berbagai masalah, termasuk ketimpangan sosial di masyarakat.
Kenaikan harga bahan pangan bisa menjadi pemicu inflasi, dan perlu ditangani dengan kebijakan ekonomi yang tepat agar dampak negatifnya dapat diatasi.
Harga beras telah meningkat secara drastis sejak awal 2024. Ini telah memberikan dampak besar pada tingkat inflasi di Indonesia, dengan kenaikan harga beras saja menyebabkan inflasi mencapai 0,64 persen pada Januari 2024.
Ini membuat komponen inflasi makanan yang rentan fluktuasi naik menjadi 7,22 persen.
Kenaikan harga beras berkontribusi pada kenaikan inflasi secara keseluruhan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras mengalami inflasi sebesar 0,64 persen pada Januari 2024, menyumbang sebesar 0,03 persen inflasi keseluruhan.
Kenaikan harga-harga ini akan menurunkan daya beli terutama di kalangan masyarakat dengan pendapatan terbatas, mengingat sebagian besar pengeluaran mereka untuk makanan.
Terkini Lainnya
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian Senin 16 September 2024
- Harga Bahan Pokok Senin 16 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Bandeng
- Cara Bayar Tilang Elektronik melalui ATM BCA
- Kacamata Dijamin BPJS Kesehatan, Ini Cara Klaim dan Ketentuannya
- Kementerian KKP: Susu Ikan Berbentuk Hidrolisat Protein, Bukan Susu Sebenarnya
- Polemik Kadin, 3 Serikat Buruh Hanya Akui Kepemimpinan Arsjad Rasjid
- Pelengseran Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin: Kapitalisme Semu Masih Ada?
- Lowongan Kerja KBRI Den Haag Belanda untuk D4, Ini Persyaratannya
- Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Indonesia, Menkumham Pastikan Keppres Baru Segera Terbit
- [POPULER MONEY] Daratan Singapura Makin Luas Berkat Pasir Indonesia | Kubu Arsjad Rasjid "Terusir" dari Kantor Kadin
- Cara Bayar Tilang Elektronik Lewat Tokopedia
- Cara Beli Tiket Tarif Khusus Go Show via Access by KAI
- Anindya Bakrie Klaim Munaslub Permintaan Kadin Daerah
- Arsjad Rasjid Bantah Langgar Aturan dan Bawa Kadin Berpolitik
- Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Jangan Tebang Pilih
- Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta
- Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan
- Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024
- Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian
- Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya