pattonfanatic.com

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Ilustrasi pesawat Airbus A350-900 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Singapore Airlines.
Lihat Foto

JAKARTA, - Singapore Airlines Group memesan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable avitiaton fuel/SAF) sebanyak 1.000 ton dari Neste MY Sustainable Aviation Fuel.

Pemesanan ini diresmikan dengan penandatanganan perjanjian antara SIA Group dengan Neste. Bahan bakar ini akan digunakan dua maskapai di SIA Group yakni Singapore Airlines (SIA) dan Scoot.

Vice President Renewable Aviation Neste Alexander Kueper mengatakan, kedua maskapai itu menjadi maskapai pertama yang menggunakan SAF yang diproduksi di kilang Neste di Bandara Changi Singapura.

Baca juga: Temuan KPPU, Tingginya Biaya Avtur Bikin Harga Tiket Pesawat Mahal

Hal ini menyusul selesainya perluasan kilang Neste di Singapura pada Mei 2023. Kilang ini memiliki kapasitas memproduksi 1 juta ton SAF setiap tahun sehingga menjadi fasilitas produksi SAF terbesar di dunia.

"Kami berharap dapat memperluas kerja sama dengan Singapore Airlines serta memberi pasokan kepada maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Changi," dalam keterangan tertulis, Jumat (10/5/2024).

Dia menjelaskan, pihaknya akan mencampurkan SAF tersebut dengan bahan bakar pesawat konvensional sesuai dengan spesifikasi keamanan yang ditetapkan.

Baca juga: Pemerataan Avtur Krusial, Terutama untuk Bandara-bandara Wilayah 3T

Kemudian Neste akan mengirimkan campuran SAF itu langsung ke sistem hidran bahan bakar di Bandara Changi sehingga akan memperkuat kemampuan mereka dalam rantai pasokan SAF secara menyeluruh di Singapura.

Adapun pengiriman campuran SAF ke sistem hidran Bandara Changi dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pada Kuartal II 2024 dan tahap kedua pada Kuartal IV 2024.

Dia menyebut, SAF dari Neste terbuat dari bahan baku 100 persen limbah terbarukan dan residu sehingga diklaim dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 80 persen siklus hidup bahan bakar.

Baca juga: Penyebab Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Menhub: Harga Avtur Naik

"Dicampur dengan bahan bakar pesawat konvensional, SAF ini terintegrasi secara sempurna dengan mesin pesawat dan infrastruktur pengisian bahan bakar yang sudah ada," ucapnya.

Chief Sustainability Officer Singapore Airlines Lee Wen Fen menambahkan, perjanjian jual beli ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk memiliki minimal 5 persen bahan bakar penerbangan berkelanjutan dalam total pengangkutan bahan bakar kami pada tahun 2030 mendatang.

"Kolaborasi erat dengan mitra dan pemangku kepentingan, baik di Singapura maupun secara global, berperan penting dalam tujuan dekarbonisasi jangka panjang kami," ucap Lee Wen Fen.

Mulai Mei ini, SIA akan menawarkan 1.000 Unit SAF Book and Claim Units (BCUs) yang dapat dibeli oleh pelaku perjalanan bisnis, pengirim barang, dan perusahaan ekspedisi.

Baca juga: Garuda Indonesia Operasikan 14 Pesawat untuk Angkut 109.072 Jemaah Haji

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat