Harga Bahan Pokok Minggu 12 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik, Bawang Merah Turun
JAKARTA, - Daftar harga bahan pokok hari ini, Minggu 12 Mei 2024 di tingkat nasional mengalami kenaikan untuk beberapa bahan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari panel harga Badan Pangan Nasional, harga cabai rawit merah per kilogram hari ini mengalami kenaikan Rp 4.210 atau 9,03 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 42.430 menjadi Rp 46.640. Kalimantan Tengah menyumbang kenaikan tertinggi, di mana harga cabai rawit merah hari ini dipatok Rp 81.930 per kilogram.
Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.300 atau 2,79 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 45.340. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga cabai rawit merah hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 10.100 atau 21,66 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 56.740.
Baca juga: Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem
Harga ikan kembung per kilogram juga mengalami kenaikan sebesar Rp 3.100 atau 7,88 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 36.260 menjadi Rp 39.360. Kenaikan tertinggi terjadi di Sumatera Utara, dengan banderol harga total Rp 60.000 per kilogram.
Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 2.100 atau 5,34 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 37.260. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga ikan kembung hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 1.390 atau 3,53 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 37.970.
Daftar kenaikan harga pangan pokok
Berikut harga pangan yang mengalami kenaikan dalam satu hari terakhir:
- Kenaikan harga dari Rp 37.960 menjadi Rp 38.900 per kilogram terjadi pada daging ayam ras.
- Kenaikan harga dari Rp 12.100 menjadi Rp 12.380 per kilogram terjadi pada kedelai biji kering (impor).
- Kenaikan harga dari Rp 135.360 menjadi Rp 135.460 per kilogram terjadi pada daging sapi murni.
- Harga tepung terigu (curah) naik menjadi Rp 10.450 per kilogram dari sebelumnya Rp 10.410.
- Harga beras medium naik dari Rp 13.590 menjadi Rp 13.600 per kilogram.
Baca juga: Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024
Daftar penurunan harga pangan pokok
Sementara itu, bahan pangan lainnya mengalami penurunan. Harga bawang merah per kilogram mengalami penurunan paling tajam, yakni 4,33 persen atau turun Rp 2.010 dibanding kemarin, yakni dari Rp 48.470 menjadi Rp 46.460. Penurunan tertinggi terjadi di Kalimantan Timur, dengan banderol harga total Rp 40.000 per kilogram.
Harga hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 3.870 atau 8,33 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 50.330. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga bawang merah hari ini mengalami penurunan sebesar Rp 6.970 atau 15,00 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 53.430.
Berikut harga pangan yang mengalami penurunan dalam satu hari terakhir:
- Penurunan harga dari Rp 31.790 menjadi Rp 30.950 per kilogram terjadi pada ikan tongkol.
- Penurunan harga dari Rp 17.910 menjadi Rp 17.350 per liter terjadi pada minyak goreng kemasan sederhana.
- Harga minyak goreng curah turun menjadi Rp 15.440 per liter dari sebelumnya Rp 15.840.
- Harga garam halus beryodium turun dari Rp 11.650 menjadi Rp 11.270 per kilogram.
- Harga cabai merah keriting turun menjadi Rp 45.080 per kilogram dari sebelumnya Rp 45.380.
- Penurunan harga dari Rp 30.420 menjadi Rp 30.150 per kilogram terjadi pada telur ayam ras.
- Harga bawang putih bonggol turun menjadi Rp 42.770 per kilogram dari sebelumnya Rp 43.040.
- Harga tepung terigu kemasan (non-curah) turun menjadi Rp 13.190 per kilogram dari sebelumnya Rp 13.430.
- Penurunan harga dari Rp 33.600 menjadi Rp 33.390 per kilogram terjadi pada ikan bandeng.
- Harga jagung tk peternak turun menjadi Rp 5.620 per kilogram dari sebelumnya Rp 5.820.
- Penurunan harga dari Rp 18.410 menjadi Rp 18.240 per kilogram terjadi pada gula konsumsi.
- Harga beras premium turun menjadi Rp 15.630 per kilogram dari sebelumnya Rp 15.640.
Baca juga: Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis
Terkini Lainnya
- Menteri Rosan Ungkap Arahan Prabowo soal Danantara Sebelum Resmi Diluncurkan
- LINE Bank Perluas Layanan Kredit Digital untuk Pembelian "Smartphone"
- Pemerintah Minta Apple Investasi Baru Sebesar Rp 15,95 Triliun, Ditunggu dalam Sepekan
- BEI Bakal Tambah Daftar Saham Sesi Prapembukaan, Ini Penjelasannya
- Kenaikan UMP 6,5 Persen: Meningkatkan Produktivitas atau Membebani Dunia Usaha?
- [POPULER MONEY] Anak Buah Sri Mulyani Pastikan PPN 12 Persen Berlaku 2025 | Ini "PR" Besar RI: Penciptaan Lapangan Kerja
- Efek Trump, Indonesia Kebanjiran Investor Asal China
- J&T Express Undang 500 UMKM Bahas Inovasi Bisnis hingga Pembiayaan Logistik
- Catat, Ini 97 Pinjol Resmi Berizin OJK Berlaku Desember 2024
- Program Balappoin UMKM Jempolan, Strategi Bank Mandiri Bantu UMKM Lokal “Go International”
- DPR Apresiasi Peran BNI Bangun Ekonomi Daerah
- Gencarkan "UMKM BISA Ekspor", Kemendag Gelar Pekan Pengembangan Ekspor di Jatim
- Kementerian UMKM: Struktur Ekonomi Indonesia 99,99 Persen dari UMKM
- Sudah 39,7 Juta KL, Pertamina Target Penyaluran BBM Subsidi 48,6 juta KL di Akhir 2024
- Belum Dibahas di Kabinet, Isu Pembentukan Kementerian Penerimaan Negara Masih Jadi Sorotan
- [POPULER MONEY] Anak Buah Sri Mulyani Pastikan PPN 12 Persen Berlaku 2025 | Ini "PR" Besar RI: Penciptaan Lapangan Kerja
- 12 Cara Beli Token Listrik PLN lewat HP, Mudah dan Praktis
- Mengenal Jenis-jenis Aset dan Contohnya
- Cek Daftar Bunga Simpanan Terbaru di Bank Digital
- Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024
- Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya