Bapanas Soroti 4 Bahan Pokok yang Masih Mahal
JAKARTA, - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan ada 4 komoditas bahan pokok atau bapok yang harganya mahal bahkan sudah melebihi dari Harga Eceren Terbatas (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Terkait pantauan harga, sampai 11 Mei ini menunjukkan ada beberapa komoditas yang harganya sudah di atas HET yakni beras, bawang merah, gula konsumsi, minyak goreng curah,” ujar Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Noto Suwignyo dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 secara virtual, Senin (13/5/2024).
Noto menjelaskan, di zona 3 yakni Maluku dan Papua, jenis beras premium naik 25 persen dari HET-nya atau menjadi Rp 19.839 per kilogram. HET beras premium untuk zona 3 ini telah ditetapkan sebesar Rp 15.800 per kilogram.
Baca juga: Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem
Menurut dia kenaikan ini terjadi lantaran Maluku dan Papua merupakan daerah atau wilayah yang bukan merupakan produksi beras.
“Karena wilayah atau zona 3 tidak merupakan wilayah penghasil beras sehingga ada proses dan distribusi yang membutuhkan waktu yang lama,” jelasnya.
Kemudian beras medium juga naik di zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, Sulawesi, sebesar 6 persen dari HET beras medium atau sudah mencapai Rp 13.264 per kilogram.
Kenaikan ini dikarenakan masih ada beberapa wilayah yang belum melakukan penyesuaian HET pasca adanya perubahan HET beberapa bulan yang lalu.
Baca juga: Bapanas Ungkap Alasan HET Beras SPHP Naik
Sementara bawang merah mengalami kenaikan sebesar 19 persen dari HET-nya yang bertengger di angka Rp 49.419 per kilogram. HET bawang merah ditetapkan Rp 36.500-41.500 per kilogram.
Lalu untuk gula pasir sudah menembus Rp 18.491 per kilogram. Papua jadi provinsi yang harga gulanya paling mahal yakni Rp 30.750 per kilogram.
Komoditas terakhir yang mengalami kenaikan adalah minyak goreng curah yang naik menjadi Rp 15.915 per liter. Angka itu telah naik sebesar 13 persen dari HET-nya yakni Rp 14.000 per liter.
Baca juga: Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China
Terkini Lainnya
- Anindya Bakrie Minta Bocoran ke Airlangga soal Kebijakan Ekonomi Prabowo
- Pemindahan ASN ke IKN, Menpan RB: Aksesnya Masih Berdebu, Presiden Minta Lebih Disempurnakan...
- Pengusaha Cermati Imbas Deflasi 5 Bulan Berturut-turut ke Daya Beli Masyarakat
- Mengenal Inovasi Teknologi yang Mengantarkan MIUBaby Raih 2 Penghargaan Bergengsi
- Cegah Aplikasi Temu Masuk Indonesia, Kemenkop UKM Minta 3 Kementerian Lain Bersinergi
- Tekan Inflasi Medis, Emiten Rumah Sakit BMHS Susun Standar Pelayanan Khusus
- Mengenal 3 Struktur APBD dan Penyusunannya
- Pemda Tak Maksimalkan CPNS "Fresh Graduate", Menpan RB: Pengadaan Jalan-Jembatan Memang Lebih Menarik...
- Inovasi Pengeringan Kopi Pakai Panas Bumi, PGE Raih Penghargaan ASEAN Renewable Energy Project Awards 2024
- Berinovasi lewat Produk dan Teknologi, MIUBaby Raih 2 Rekor Muri
- Gandeng BPDLH, BNI Salurkan Dana Bantuan untuk Program Lingkungan Hidup
- Menperin: Tahun Ini Menjadi Tahun yang Berat bagi Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
- Lowongan Kerja Bank BRI untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya
- Simak Beragam Diskon Makanan dan Minuman dalam Rangka HUT ke-26 Bank Mandiri
- KAI Catatkan Jumlah Penumpang LRT Capai 5.968.184 di Kuartal III-2024
- IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah
- BSI Berangkatkan 83 Persen Jamaah Haji Indonesia 2024
- Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis
- Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem
- Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024