IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah
JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/5/2024). Hal ini berbeda dengan rupiah yang melemah pada penutupan perdagangan pasar spot.
IHSG ditutup pada level 7.099,26 atau naik 10,46 poin (0,15 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.088,79.
Mengutip RTI, sebanyak 251 saham melaju di zona hijau dan 302 saham di zona merah. Sedangkan 233 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 14,4 triliun dengan volume 21,5 miliar saham.
Baca juga: IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah
Saham-saham top gainers yang mendorong laju IHSG antara lain, Sariguna Primatirta (CLEO) yang melonjak 7,8 persen ke level Rp 1.165 per saham. Kemudian, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) yang naik 6,3 persen ke posisi Rp 7.500 per saham. Dilanjutkan oleh XL Axiata (EXCL) yang naik 5,2 persen ke posisi Rp 2.610 per saham.
Sedangkan saham-saham top losers yang menekan IHSG di antaranya, Asuransi Tugu Pratama (TUGU) yang ambles 10,2 persen ke posisi Rp 1.050 per saham. Dilanjutkan oleh Bank BRI Syariah (BRIS) yang melemah 9,4 persen ke level Rp 2.300 per saham. Kemudian, Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) yang terkoreksi 4,41 persen ke level Rp 10.300 per saham.
Adapun bursa di kawasan Asia berakhir mixed. Hang Seng Hong Kong naik 0,8 persen (151,3 poin) ke posisi 19.115,06, dan Indeks Strait Times Singapura menguat 0,39 persen (12,9 poin) ke level 3.303,65. Sementara itu, Shanghai Komposit terkoreksi 0,21 persen (6,5 poin) ke posisi 3.148,02, dan Nikkei melemah 0,13 persen (49,6 poin) ke posisi Rp 38.179,5.
Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya
Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah.
Mata uang garuda ditutup pada Rp 16.080 per dollar AS atau turun 34 poin (0,21 persen) dibandingkan dengan sebelumnya Rp 16.046 per dollar AS.
Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Senin (13/5/2024) pada level Rp 16.085 per dollar AS, atau melemah dibanding Rabu (8/5/2024) pada level Rp 16.081 per dollar AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Terkini Lainnya
- ICA-CEPA dengan Kanada Rampung secara Substantif, Ini Keuntungannya bagi RI
- AirAsia Akan Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
- 3 Pekerjaan "Entry-Level" dengan Potensi Penghasilan 100.000 Dollar AS
- Soal Proyek Gasifikasi Batu Bara Pengganti LPG, PTBA Tunggu Penugasan Pemerintah
- Menteri KP Targetkan Ikan Nila Karawang Jadi Sumber Protein Makan Bergizi Gratis
- Banggar DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp 5 Triliun untuk 7 Kemenko
- PMI Manufaktur Kontraksi 5 Bulan Berturut-turut, Kemenperin: Kami Tidak Heran...
- Emisi Gas Rumah Kaca Industri Terus Naik, Menperin: Penggunaan Energi Penyumbang Terbanyak
- Mentan Hentikan Sementara Impor Daging Domba, Ini Alasannya
- Inflasi November 2024 0,30 Persen karena Bawang Merah dan Tomat
- Catat, Ini Harga Pertamax di Pertashop dan SPBU Pertamina Se-Indonesia pada Desember 2024
- Serial TV Termahal di Dunia dengan Anggaran Fantastis, Rp 6,33 Triliun Per Musim
- Turun Rp 5.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam 2 Desember 2024
- KAI Group Siapkan 44,7 Juta Tempat Duduk untuk Libur Nataru 2024/2025
- TransNusa Turunkan Harga Tiket Pesawat untuk Liburan Nataru
- Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS
- Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan
- Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus
- Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023
- Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial