Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi
TANGERANG, - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, energi berbasis fosil seperti minyak dan gas (migas), tetap memiliki peranan penting di tengah maraknya penggunaan energi bersih.
Indonesia pun sedang mendorong transisi energi untuk mencapai target nol emisi karbon (net zero emission/NZE) di 2060 atau lebih cepat.
Arifin menyebut, dalam proses transisi energi tersebut, minyak dan gas tetap diperlukan untuk mengamankan pasokan energi.
Baca juga: Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan
"Minyak dan gas akan terus memainkan peran penting dalam mengamankan pasokan energi, khususnya di bidang transportasi dan pembangkit listrik," ujarnya dalam acara Indonesia Petroleum Association Convex di ICE BSD, Tangerang, Selasa (14/5/2024).
"Gas akan digunakan untuk menjembatani 100 persen penerapan pembangkit energi terbarukan," imbuh Arifin.
Menurutnya, meski transisi energi sedang berlangsung, namun penggunaan energi fosil masih akan berlanjut hingga jangka waktu yang cukup panjang.
Baca juga: Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061
Lantaran, jumlah energi yang bersumber dari non-fosil atau Energi Baru Terbarukan (EBT) masih belum dapat mengimbangi total kebutuhan energi secara nasional.
Arifin menuturkan, dalam tiga skenario transisi energi, yakni accelerated, net zero, dan new momentum, pemanfaatan minyak dan gas masih tetap dilakukan hingga 2050.
"Pemanfaatan minyak dan gas masih tetap dilakukan hingga 2050, meskipun penggunaan langsungnya menurun karena peningkatan efisiensi energi, peningkatan penggunaan listrik, dan dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan," kata dia.
Baca juga: Menteri ESDM Minta Pertamina Optimalkan Produksi Lapangan Migas Tua di Cirebon
Meski begitu, ia memastikan, industri hulu migas tetap akan mendukung penerapan energi bersih melalui penggunaan penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture storage atau carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).
"Saat ini, terdapat 15 proyek CCS/CCUS dalam berbagai tahap. Dengan total Sumber Daya Penyimpanan CO2 lebih dari 500 Giga Ton, kami yakin Indonesia mempunyai peluang untuk perluasan pengembangan bisnis CCS/CCUS," ungkap Arifin.
Ia pun menekankan, perlunya kerja sama seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan pemenuhan energi di era transisi energi. Maka dari itu, para pelaku industri migas diminta aktif terlibat dalam peningkatan produksi untuk memenuhi energi nasional, tetapi juga mendukung penurunan emiisi.
"Saya mengajak seluruh peserta (pelaku industri migas) berkontribusi aktif untuk mengedepankan kerja sama dalam upaya peningkatan investasi, cadangan, dan produksi migas dengan tetap mempertimbangkan target penurunan emisi," tutup Arifin.
Baca juga: Pupuk Langka, Menteri ESDM Sebut Tak Ada Masalah Pasokan Gas ke Industri Pupuk
Terkini Lainnya
- Meningkat 7,3 Persen secara Tahunan, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 6.500 Triliun per Agustus 2024
- Gandeng Perusahaan Afiliasi KBFG di Indonesia, KB Bank Tingkatkan Gizi Anak Kurang Mampu
- Upaya BUMN Pos Properti Dukung E-Sport Nasional
- PT Pos Buka Peluang ke Investor yang Ingin Memanfaatkan Asetnya
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 14 Oktober 2024 di Pegadaian
- Awali Pekan, IHSG Menguat
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 14 Oktober 2024, Turun Rp 5.000
- APLN Dukung Pemerintah Sediakan Hunian Terjangkau dan Tingkatkan Kualitas SDM RI
- Harga Bahan Pokok Senin 14 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Ini Strategi BTN Dukung Program 3 Juta Rumah
- SKD CPNS 2024 Dimulai Rabu Pekan ini, BKN Siapkan 339 Titik Lokasi Tes
- Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, OJK "Pacu" Target Kredit Perbankan?
- Industri adalah "Kunci"
- Cara Cek Lokasi ATM BRI Terdekat via HP
- Cara Bayar Cicilan KPR BRI, BNI, dan BTN via Mobile Banking
- Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik
- Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme
- Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59
- IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000
- Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan