IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (15/5/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang memguat dalam pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, IHSG berada di zona hijau pada level 7.115,3 atau naik 31,5 poin (0,45 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.083,76.
Sebanyak 193 saham melaju di zona hijau dan 129 saham di zona merah. Sedangkan 188 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,03 triliun dengan volume 1,48 miliar saham.
Baca juga: IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, IHSG berpeluang melemah hari ini. Secara teknikal, IHSG masih bergerak di area demand zone pada 7.000 – 7.180.
"Indikator MACD membentuk bullish divergence, tren masih sideways dan peluang buy on weakness masih terbuka. Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan melemah, range 7.000 – 7.180," kata William dalam analisisnya.
Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Shanghai Komposit melemah 0,32 persen atau 10,02 poin ke level 3.135,75, dan Strait Times 0,46 terkoreksi 15,2 persen (1,55 poin) ke level 3.298,08. Sementara itu, Nikkei naik 0,44 persen (167 poin) ke posisi 38.523,1.
Baca juga: IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000
Kurs Rupiah
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.07 WIB rupiah berada pada level Rp 16.089 per dollar AS atau naik 11 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.100 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah ditopang oleh sentimen eksternal. Yakni, pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell bahwa terdapat perkembangan positif mengenai penurunan inflasi AS.
"Rupiah mungkin bisa menguat terhadap dollar AS hari ini setelah Powell juga mengulangi bahwa saat ini bukan tentang menaikan suku bunga tapi sampai kapan suku bunga saat ini dipertahankan," kata Ariston kepada .
Baca juga: Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri
Namun di sisi lain, Pasar masih menunggu data inflasi konsumen AS malam ini yang juga penting karena juga berkaitan dengan masa depan suku bunga AS. Dari dalam negri, pagi ini akan dirilis data neraca perdagangan bulan April.
"Hasil yang masih surplus bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah. Rupiah berpeluang menguat ke arah Rp 16.050, dengan potensi resisten di kisaran Rp 1.130," lanjut Ariston.
Baca juga: Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Terkini Lainnya
- Dipangkas 43,66 Persen, Anggaran Kemenhub 2025 Tersisa Rp 13,58 Triliun
- Klook Dapat Pendanaan Rp 1,63 Triliun untuk Perkuat Posisi di Industri Pariwisata
- PT Brantas Energi Buka Lowongan Kerja hingga 23 Februari 2025, Cek Posisi dan Syaratnya
- Pertamina Dapat Tawaran Kelola Blok Migas di Suriname
- Wakil Kepala Danantara Jawab Isu Pandu Sjahrir dan Rosan Roeslani Jadi Ketua
- Dukung Startup Blockchain, Lisk Spark Siap Cetak Inovator Web3 di Indonesia
- Bos Bapanas Sebut Pengusaha Akan “Rebound” jika Makan Bergizi Gratis Tembus 82 Juta Penerima
- Tak Diawasi Puluhan Tahun, KKI Sebut 75 Persen Distribusi Galon Guna Ulang Tak Taat Aturan
- Ada Efisiensi Anggaran, Wamenaker Ajak Pengusaha "Sharing Cost" Pelatihan Kerja
- Sudah Februari, Kenapa Harga MinyaKita Masih Mahal? Ini Temuan DMSI
- Kepala BPJPH: Hentikan Praktik-praktik Pungli dalam Urusan Halal
- Vietnam Naikkan Target Pertumbuhan Ekonomi Jadi 8 Persen Tahun Ini
- Budi Arie: Ada 22 Regulasi yang Hambat Perkembangan Koperasi di Indonesia
- Trump Gaungkan Energi Fosil, Pertamina Mau Agresif Eksplorasi Migas
- Pengangkatan Stafsus Menteri Saat Efisiensi Anggaran, Ini Kata Menpan RB
- Pengangkatan Stafsus Menteri Saat Efisiensi Anggaran, Ini Kata Menpan RB
- Saat Soeharto Pilih Potong Gaji Menteri dan Pejabat untuk Program Makan Gratis
- Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik
- Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir
- IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya
- Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup "Hijau"
- Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024