Nasabah Jiwasraya yang Setuju Restrukturisasi ke IFG Life Terus Bertambah
JAKARTA, - PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Indonesia Financial Group (IFG) mengatakan, jumlah nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang ikut program restrukturisasi ke IFG Life terus bertambah. Pada awal tahun ini, masih terdapat 900 nasabah Jiwasraya yang menolak polisnya dialihkan ke Jiwasraya.
Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko menerangkan, saat ini sudah ada 50 persen dari jumlah tersebut yang akhirnya setuju untuk pengalihan polis ke IFG Life.
"Saya tidak ingat persisnya, tetapi dari sisa itu tinggal 50 persen yang sudah ikut lagi (restrukturisasi)," kata dia ketika ditemui di Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Ia menambahkan, saat ini polis-polis nasabah tersebut telah diangkut ke IFG Life dengan menggunakan penyertaan modal negara (PMN) yang berjumlah Rp 3,55 triliun. Penambahan PMN ini bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024.
"Sudah masuk (PMN), efektif masuk ke IFG Life itu yang 2024. Itu untuk mengangkut polis-polis itu," imbuh dia.
Baca juga: Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola
Hexana menjelaskan, PMN yang diterima itu nantinya akan digunakan juga untuk melakukan pengembangan bisnis yang ada di IFG Life.
"Jadi dengan modal yang disetor itu, membuat IFG Life menjadi solven dan cukup untuk berkembang," terang dia.
Adapun, menurut dia, saat ini IFG Life memiliki rasio solvabilitas yang tercermin dari risk based capital berada di atas level 140 persen, atau berada di atas ketentuan regulator senilai 120 persen.
Hexana menjelaskan, nasabah yang tetap menolak restrukturisasi berarti memilih untuk tetap berada di Jiwasraya.
"Ya dia kan menolak untuk restru dan dipindahkan, berarti dia akan tetap di sana, berarti mengikuti solusinya Jiwasraya," tandas dia.
Baca juga: Jiwasraya Masih Buka Kesempatan Restrukturisasi bagi Pemegang Polis
Sebagai informasi, awal tahun ini IFG mencatat sekitar 900 nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menolak polisnya dialihkan ke IFG Life. Adapun program restrukturisasi polis Jiwasraya saat ini telah memasuki tahap final setelah bergulir sejak akhir 2020. Namun, tidak semua nasabah menyetujui direstrukturisasi polisnya.
"Yang enggak ikut totalnya Rp 188 miliar, nilai polisnya. Orangnya hampir 900-an (nasabah)," ujar Hexana saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Ia menuturkan, untuk nasabah yang tidak mau dialihkan polisnya ke IFG, nantinya harus menunggu proses likuidasi atau pembubaran Jiwasraya.
Namun, proses tersebut akan dilakukan usai rampungnya pengalihan polis nasabah Jiwasraya yang menyetujui restrukturisasi.
"Nanti kan ada neraca penutupan. Tapi masih menyelesaikan dulu transfer polis," kata dia.
Terkini Lainnya
- Elnusa Catat Laba Bersih Rp 551 Miliar di Kuartal III-2024
- Pemerintah Pastikan Indomie Halal dan Punya Daya Saing Bagus di Tengah Gempuran Produk Impor
- Indonesia Kurang Pesawat, Erick Thohir Jajaki Pengadaan dengan Boeing
- Menperin Siapkan Insentif untuk Industri terkait Kenaikan UMP
- IHSG Terkoreksi di Akhir Sesi, Rupiah Perkasa
- Sampoerna, BEI, dan IBCWE Gelar Forum WING, Bahas Solusi atas Tantangan Peran Ganda Perempuan Karier
- Aturan Terbaru Bagasi Lion Air, Catat agar Terhindar Biaya Tambahan
- Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada Ditargetkan Rampung pada 2025
- Swasembada Pangan, Mentan Ikutkan TNI AD Bangun Irigasi untuk Sawah
- Indonesia Dapat Utang Rp 7,9 Triliun dari ADB untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan
- Asosiasi Perusahaan Produsen AC Curhat TKDN ke Menperin dan DPR, Soal Apa?
- BPH Migas Perkuat Pengawasan dan Pendistribusian BBM Subsidi melalui Kerja Sama dengan Pemda
- Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 26 Triliun buat Nataru 2024/2025
- Penyaluran Pinjaman Jenius Tembus Rp 3,3 Triliun sampai September 2024
- Simak, 7 Tips Pilih Asuransi Perjalanan untuk Liburan Akhir Tahun
- Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun
- Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma
- J Trust Bank Bidik 10 Persen Penyaluran KPR Baru di Industri Perbankan
- Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
- IHSG dan Rupiah Melemah di Akhir Sesi