Inflasi Bikin 1 dari 6 Orang Dewasa AS Tak Bisa Bayar Tagihan
NEW YORK, - Inflasi di Amerika Serikat (AS) memberikan dampak buruk pada penghidupan masyarakat tahun lalu.
Data bank sentral AS, Federal Reserve menunjukkan, dua per tiga orang dewasa di AS mengalami dampak yang lebih buruk dari inflasi ini. Sekitar 1 dari 6 orang dewasa bahkan tidak dapat membayar seluruh tagihan bulanan mereka.
Laporan Kesejahteraan Ekonomi Rumah Tangga AS 2023 menunjukkan 72 persen masyarakat dewasa AS merasa tidak baik-baik saja secara finansial.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?
Secara spesifik, inflasi membuat 65 persen rumah tangga AS mengalami kondisi finansial yang buruk. Dari jumlah tersebut, 19 persen rumah tangga AS mengakui kondisi rumah tangga yang lebih buruk.
Laporan tersebut diambil dengan mengamati berbagai indikator seperti pekerjaan, pendapatan, kredit perbankan, kredit perumahan, perencanaan pensiun, pinjaman pelajar, penitipan anak, sampai penggunaan paylater.
Ketika data ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan yang kuat, tidak semua masyarakat optimistis terhadap kondisi ekonomi. Pasalnya tren inflasi tinggi yang terjadi selama tiga tahun belakangan membawa dampak buruk. Dampak inflasi tersebut terutama sangat dirasakan oleh orang dewasa yang berpendapatan rendah.
Inflasi AS sempat menyentuh 9,1 persen pada 2022, atau mencapai titik tertinggi selama 40 tahun. Adapun, bulan lalu, inflasi tahunan AS menunjukkan level 3,4 persen.
Gubernur The Fed Michelle Bowman mengatakan, laporan tersebut memberikan wawasan tentang kondisi keuangan rumah tangga di AS.
"Perspektif ini terus membantu Federal Reserve untuk lebih memahami bagaimana keluarga menghadapi tantangan ekonomi," kata dia dikutip dari CNN, Kamis (23/5/2024).
Lebih lanjut, laporan yang sama menunjukkan biaya penitipan anak, asuransi pemilik rumah, kecukupan pangan, dan tanggung jawab pengasuhan, merupakan beberapa topik baru yang dibahas dalam laporan tahun ini.
Dalam hal asuransi pemilik rumah, laporan tersebut menemukan, orang dewasa yang memiliki risiko lebih tinggi terkena dampak finansial akibat bencana alam memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mendapatkan asuransi.
Pasalnya, hampir 25 persen pemilik rumah yang tinggal di Amerika bagian selatan dan berpenghasilan di bawah 50.000 dollar AS per tahun tidak memiliki asuransi pemilik rumah.
Baca juga: Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin Melesat
Terkini Lainnya
- Kemenkop UKM Usul KUR bagi Agregator untuk Pertumbuhan Usaha Mikro
- Indonesia Luncurkan INA OECD, Digitalisasi Pertama dalam Aksesi OECD untuk Transparansi
- Deflasi adalah Apa? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Perubahan BPDPKS Jadi BPDP Ditargetkan Rampung Pekan Ini
- IHSG Awal Sesi Melemah, Rupiah Lesu
- Ada 1 Juta Formasi PPPK 2024, Ini Pelamar yang Bisa Daftar Periode I
- Harga Emas Terbaru Hari Ini di Pegadaian Jumat 4 Oktober 2024
- Naik Rp 2.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 4 Oktober 2024
- Harga Bahan Pokok Jumat 4 Oktober 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Daging Sapi Murni Turun
- Indonesia Kekurangan Jutaan Talenta Digital, Terutama Ahli Perlindungan Data Pribadi
- IHSG Diprediksi Lanjutkan Tren Penurunan, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Jumat
- Seleksi PPPK 2024 Periode I Dibuka sampai 20 Oktober, Daftar di SSCASN
- Menkominfo: 4 Juta Orang Terlibat Judi "Online", Didominasi Usia 30-50 Tahun
- Prabowo Bakal Tambah K/L Baru, Menpan-RB Siapkan Skema Penambahan ASN
- Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun
- Asosiasi Furnitur Optimistis Rebut 1 Persen Pangsa Pasar Global di 2024
- Dukung Ekosistem Urban Terintegrasi, Bank Mandiri Perkuat Kemitraan dengan Lippo Group
- Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat
- Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen