Tantangan Industri Kripto di Indonesia, dari Edukasi hingga Regulasi
JAKARTA, - Investasi aset kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Mengutip data Badan Pengawas Berjangka Perdagangan Komoditi (Bappebti) mencapai 20 juta investor kripto dengan total transaksi mencapai Rp 211,1 triliun pada tahun 2024.
Meski demikian, di balik peningkatan tersebut, masih banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh semua pihak terkait edukasi hingga regulasi.
Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Bappebti mengungkapkan, pihaknya dipercaya oleh pemerintah untuk meregulasi aset kripto menyoroti aspek yang masih menjadi tantangan industri.
Baca juga: Hingga April 2024, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 20,16 Juta
"Pertama terkait ruang lingkup investasi kripto dari hulu ke hilirnya sangat luas, sehingga hal ini menjadi tantangan yang cukup besar untuk kami bisa meregulasi secara baik, namun juga tetap memberikan ruang eksplorasi dan inovasi bagi industri maupun pendukung ekosistemnya, serta memberikan keamanan dan kenyamanan investasi bagi para investor,” kata Tirta dalam keterangan tertulis, Rabu (29/5/2024).
Menurut Tirta, Bappebti melihat tantangan tersebut menjadi tanggung jawab bersama khususnya pemerintah agar bisa mengatur terkait dengan penggunaan blockchain ini.
"Karena kami yakin dari sisi hulu ini akan memberikan keuntungan besar bagi Indonesia jika dikembangkan lebih jauh lagi. Tentu saja kami akan menggandeng pemerintah dan kementerian lembaga terkait supaya bersama-sama membangun industri kripto dari hulu ke hilir,” ujar dia.
Sementara itu, Malikulkusno Utomo, General Counsel perusahaan jual beli aset kripto PT Pintu Kemana Saja atau Pintu menjabarkan tantangan yang dihadapi oleh industri kripto Indonesia dari sisi pedagang.
Baca juga: Dukung Pengembangan Industri Kripto, Upbit Gelar Roadshow Literasi
“Kami melihat terdapat dua tantangan. Tantangan pertama, senada dengan pernyataan dari Bappebti mengenai aturan dari hulu hingga hilir," terang Dimas, panggilan akrab Malikulkusno.
Terkini Lainnya
- Panduan Gadai BPKB Motor dan Mobil di Pegadaian
- Pertamina Siapkan Ekosistem Bioetanol untuk Transisi Energi
- Apa Itu Stock Split: Pengertian dan Manfaatnya Bagi Investor
- Ekosistem Digital Makin Canggih, Bank Mandiri dan KAI Hadirkan Pembayaran Nontunai
- Kemendag Catat Mayoritas Harga Komoditas Produk Pertambangan Naik Per Oktober 2024
- LRT Buka Suara Soal Gangguan Perjalanan di Stasiun Dukuh Atas
- Cara Sampoerna Membangun Ekonomi Berkelanjutan lewat Program Pendampingan UMKM
- Harga Beras di Tingkat Eceran Maupun Grosir Naik Ketika Harga Gabah Turun
- DesktopIP dan Maju Maritim Indonesia Luncurkan MDI, Dorong Digitalisasi Maritim Nasional
- Bos OJK Sebut Sektor Keuangan Stabil di Tengah Tren Pelonggaran Kebijakan Moneter
- PMI Kembali Alami Kontraksi, Menperin Singgung Kebijakan Pemerintah yang Belum Pro Industri Dalam Negeri
- Masuk Tahap Akhir, OJK Tetap Minta Jiwasraya Tangani Nasabah Penolak Restrukturisasi
- Perusahaan Gas Samator Resmikan Pabrik di KIT Batang
- GoTo Impact Foundation Gelar “GIF Innovation Day” untuk Dorong Lahirnya Inovasi Lokal
- Tumbuhkan Investasi, PGN Dukung Akselerasi Pemanfaatan Pipa Cisem Tahap II
- Per 1 Juni, Pengembalian Dana Pembatalan Tiket Kereta Jadi 7 Hari
- Tingkatkan Layanan, Bank Jago Genjot Pemanfaatan AI
- IFG Life Terima Pengalihan Polis Senilai Rp 37,89 Triliun dari Jiwasraya
- Menko Airlangga Minta Masyarakat Pahami Dulu Ketentuan Potongan Gaji untuk Tapera
- Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia