Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Bangkit
JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (31/5/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat dalam pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.20 WIB, IHSG naik 27,6 poin (0,39 persen) ke level 7.061,82.
Sebanyak 211 saham melaju di zona hijau dan 169 saham di zona merah. Sedangkan 175 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume 2,1 miliar saham.
Baca juga: IHSG Ditutup Turun ke Level 7.034,14, Rupiah Melemah 105 Poin
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG berpeluang mengalami penguatan setelah menguji support 7.000 pada perdagangan kemarin. Pada perdagangan hari ini pengujian level 7.000 juga dapat terjadi, namun sudah terlihat adanya pertahanan pada level 7.000.
“Ini menjadi persiapan penentu, apakah IHSG akan downtrend dengan dipimpin BREN dkk atau bertahan dan berakhir sideways. Secara teknikal, IHSG telah mengalami efek bobot, dan pergerakannya kembali sideways,” kata William dalam analisisnya.
Bursa Asia bergerak di zona hijau, dengan kenaikan Nikkei 0,31 persen (118 poin) ke level 38,172,19, Strait Times menguat 0,27 persen (9 poin) ke level 3.332,38, Shanghai Komposit bertambah 0,29 persen atau 8,9 poin ke level 3.100,59, dan Hang Seng Hong Kong naik 0,31 persen (118,09 poin) ke level 38.172,19.
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.17 WIB rupiah berada pada level Rp 16.241 per dollar AS atau naik 24 poin (0,15 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.265 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, data ekonomi AS seperti data PDB kuartal I-2024, klaim tunjangan pengangguran, penjualan rumah yang dirilis lebih buruk dari ekspektasi pasar.
Pelemahan data-data ini memperbesar peluang pemangkasan suku bunga acuan AS. Ini membuat penguatan dollar AS sebelumnya tertahan dan mengalami koreksi.
“Pagi ini indeks dollar kembali bergerak di kisaran 104, di sekitar 104,70-an. Rupiah masih berpeluang berkonsolidasi hari ini di kisaran Rp 16.200- Rp 16.280 per dollar AS,” kata Ariston kepada .
Tapi di sisi lain, pelaku pasar masih menantikan data inflasi terbaru AS dari Core PCE Price Index bulan April yang akan dirilis malam ini sehingga pelemahan dollar AS mungkin tidak terlalu dalam.
Sementara itu, konflik di Timur Tengah yang memanas menjadi sentimen di pasar saham dan belakangan ini juga turut menjaga kekuatan nilai dollar AS terhadap nilai tukar lainnya.
Baca juga: Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
Terkini Lainnya
- [POPULER MONEY] Daftar Kantor Cabang BRI yang Buka Sabtu Minggu | Sri Mulyani Bantah Daya Beli Masyarakat Turun
- Apakah KIS Bisa Digunakan Dimana Saja?
- Cara Mudah Transfer Livin’ by Mandiri ke DANA
- Mengenal Apa Itu Short Selling, Proses, dan Risikonya
- Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Oktober 2024
- Pelabuhan Patimban Diklaim Bisa Bantu Atasi Macet Jakarta
- BSI Buka Layanan "Weekend Banking" di 470 Outlet Selama Oktober 2024
- Tak Hanya Toko Kelontong, SRC Juga Bina Ribuan Toko Grosir Jadi Mitra
- Persiapan Munas IX, Kadin Ingatkan Semua Proses Harus Sesuai Aturan
- Catat, Ini Tarif Listrik per kWh Selama Oktober 2024
- Konflik Timur Tengah Memanas, Pengamat Sebut Impor Pangan Bisa Jadi Solusi Redam Kenaikan Harga Pangan
- GASPOL | 10 Tahun Jokowi, Jalan Tol Jadi Primadona: Prabowo Akan Lanjutkan?
- Apa Saja Penyebab Deflasi?
- China Jajaki Pembangunan Tanggul Laut Pantura
- Cara Cek Jumlah Pelamar Formasi CPNS 2024 di SSCASN
- Manual ke Matic, Bank Saqu Giatkan Kebiasaan Menabung melalui Fitur "Tabungmatic" Pertama di Indonesia
- Kementan Buka Lowongan Kerja Jadi Pengawas Proyek, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
- Ricuh soal Tapera, Wapres Ma'ruf Sebut karena Kurang Sosialisasi
- Harga Bahan Pokok Jumat 31 Mei 2024, Harga Ikan Kembung dan Ikan Tongkol Naik
- Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya