PLN Mau Bikin 2.000 Tiang Listrik Jadi Charger Kendaraan Listrik
JAKARTA, - PT PLN (Persero) bakal membuat 2.000 tiang listrik menjadi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), alias tempat "charger" kendaraan listrik. Inovasi ini ditargetkan rampung pada tahun 2024 ini.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pemanfaatan tiang listrik eksisting menjadi SPKLU dilakukan karena biayanya yang jauh lebih murah, ekonomis, dan tersebar di seluruh Indonesia.
"Karena biayanya lebih murah tentu saja di 2024 ini kami menargetkan menambah 2.000 unit SPKLU tiang," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, dikutip Jumat (31/5/2024).
Baca juga: TRON Hadirkan Kendaraan Listrik Roda Tiga untuk Kebutuhan Bisnis dan Logistik
PLN juga akan memilih lokasi tiang listrik yang memang strategis untuk dijadikan charger kendaraan listrik.
"Misalnya di tempat-tempat umum di mana banyak sekali kendaraan listrik yang parkir daerah tersebut, atau di sekitar apartemen dengan konsentrasi kendaraan listrik yang banyak sekali terparkir di sekitar apartemen tersebut," jelas Darmawan.
Adapun hingga saat ini sudah terdapat 1.380 SPKLU yang disediakan PLN. SPKLU ini tersebar di 956 lokasi di Indonesia.
Baca juga: Kementerian ESDM Ungkap Strategi Pemanfaatan Kendaraan Listrik di Tanah Air
Terdiri dari 966 SPKLU di Pulau Jawa, 165 SPKLU di Pulau Sumatra, 116 SPKLU di Pulau Nali dan Nusa Tenggara, 64 SPKLU di Pulau Sulawesi, 54 SPKLU di Pulau Kalimantan, 8 SPKLU di Maluku, serta 7 SPKLU di Papua.
SPKLU tersebut beragam jenis yakni ultra fast charger (>50 kW) ada 150 unit, fast charger (>22 sd 50 kW) ada 239 unit, medium charger (>7 sd 22 kW) ada 445 unit, serta standard charger (? 7 kW) ada 546 unit.
Terkini Lainnya
- Pasar Unilever di Indonesia Tergerus Boikot dan Persaingan dengan Produk Lokal
- Tarif Parkir Inap Terbaru Bandara Soekarno- Hatta dan Halim Perdanakusuma 2025
- Banyak Pabrik Tekstil Lokal Tutup, Impor dan Selundupan Dituding Jadi Biang Kerok
- LRT Jabodebek Komitmen Terapkan K3, Ini yang Dilakukan
- Cara Cek Saldo Rekening BRI via WhatsApp
- Direktur Bank OCBC NISP Joseph Chan Fook Onn Mengundurkan Diri
- VKTR Operasikan 20 Bus Listrik dengan TKDN 40 Persen untuk TransJakarta
- Adopsi Teknologi Blockchain UMKM
- Pertamina International Shipping Buka Peluang Bisnis Muatan "Green Cargo" Pada 2025
- Saham DGWG Naik 15,65 Persen pada Hari Pertama Melantai di Bursa
- BRI Raup Rp 1,6 Triliun dari Transaksi AgenBRILink Sepanjang 2024
- Pelindo Layani 1,9 Juta Penumpang dan 130.000 Kendaraan Selama Libur Nataru
- Saham OBAT Melonjak di Hari Pertama IPO, Raup Rp 59,5 Miliar
- Bakal Berlaku Semester II, Kenapa Cukai Minuman Berpemanis Diterapkan?
- 3 Manfaat Asuransi Jiwa yang Jarang Diketahui Orang
- Bakal Berlaku Semester II, Kenapa Cukai Minuman Berpemanis Diterapkan?
- Komitmen Pertagas Jalankan CSR, Harus Beri Manfaat ke Masyarakat dan Lingkungan
- Berapa Iuran BPJS Kelas 3 Terbaru?
- Berapa Iuran BPJS Kelas 2 Terbaru?
- Infomedia Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 30 Persen Tahun 2023
- BPJS Kelas 2 Bayar Berapa?