Jaga Nilai Ekspor, Kementan Bangun Sistem Ketelusuran Komoditas Perkebunan dari Hulu ke Hilir
- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) membangun sistem ketelusuran rantai pasok komoditas perkebunan terintegrasi.
Sistem tersebut diberi nama Sistem Dasbor Nasional Data dan Informasi Komoditas Berkelanjutan Indonesia.
Sistem ketelusuran itu dibangun untuk meningkatkan kontribusi nilai ekspor komoditas pangan dan agribisnis perkebunan, seperti sawit, kakao, kopi, dan karet.
Selain itu, sistem itu juga dibentuk untuk menghadapi dampak dari dinamika pasar global maupun kebijakan non tariff measures dari negara konsumen.
Kegiatan operasional sistem tersebut dijalankan dengan membentuk Komite Pengarah Dasbor Nasional Data dan Informasi Komoditas Berkelanjutan melalui Keputusan Menko Perekonomian Nomor 178 2024.
Keputusan itu ditindaklanjuti Staf Ahli Menko Perekonomian Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam (SDA) dengan membentuk tim ahli dan Komite Teknis Dasbor Nasional.
Baca juga: Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan
Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah berharap, Dasbor Nasional mampu menyinkronkan data dan informasi komoditas perkebunan dari hulu hingga hilir.
Dia mengatakan itu dalam kegiatan Workshop Akselerasi Kesiapan Dasbor Nasional Data dan Informasi Komoditas Berkelanjutan di Bali, Selasa (4/6/2024).
Andi menambahkan, workshop itu perlu dilakukan guna mengakselerasi pengembangan sistem dasbor nasional dan langkah-langkah operasionalnya yang akan diluncurkan pada awal September 2024.
Lebih khusus lagi, sistem itu akan diluncurkan sebelum pelaksanaan Joint Task Force Meetings ke-3 yang akan dilaksanakan sekitar minggu ke-2 September 2024 di Brussel, Belgia.
Andi menjelaskan, pembangunan sistem itu dilatarbelakangi kebijakan akses pasar komoditas sawit, karet, kakao, kopi, daging dan kayu Indonesia ke Uni Eropa.
Baca juga: Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI
Salah satunya terkait pemenuhan aspek traceability, legalitas, bebas deforestasi, dan keberlanjutan yang akan diimplementasikan secara total pada 30 Desember 2024 bagi industri atau pelaku usaha maupun eksportir.
Sistem itu juga akan diimplementasikan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM), petani, dan smallholder pada Juni 2025.
"Tim ahli dan komite teknis diharapkan dapat mengawal substansi teknis dalam pertemuan Joint Task Force Meeting (JTF) di setiap workstream," ujarnya dalam siaran pers.
Lebih lanjut, Andi mengatakan, target ke depan pemerintah adalah menghasilkan solidaritas tim bidang teknis dalam mengidentifikasi progres inisiatif dan upaya strategis dalam mengakselerasi dasbor termasuk pilotingnya.
Andi menekankan, solusi ide atau gagasan taktis harus dikembangkan untuk mengatasi roadblock maupun bottleneck yang menjadi isu di tiap bidang.
Baca juga: Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas
“Mari bersama kita kawal terus akselerasi progress dasbor nasional tiap bidang teknis dan persiapkan tindak lanjut ke depannya,” ujarnya.
Terkini Lainnya
- Kemenkeu Buka-bukaan Soal Risiko Kenaikan Utang Jatuh Tempo dan "Susutnya" Kelas Menengah
- 4 Contoh Pendapatan Asli Daerah, Jenis, dan Sumbernya
- Indodax Diduga Kena "Hack", CEO Buka Suara
- Pengertian Pendapatan Asli Daerah, Sumber, dan Contohnya
- Anggaran Kementerian BUMN Tetap tapi Target Dividen Naik, Erick Thohir: Mungkin Ini Cobaan Buat Kami
- Tips Mengatasi Kartu Debit dan Kartu Kredit BCA Hilang di Luar Negeri
- Jangan Asal Klik! Lakukan Hal Ini Biar Tidak Terjebak Link Palsu DANA Kaget
- Bahlil Sebut Devisa Keluar Rp 450 Triliun Tiap Tahun Buat Impor Minyak dan Gas
- Pasar Obligasi RI Diproyeksi Beri Imbal Hasil Positif di 2024-2025
- Apindo Sebut Thomas Djiwandono Cocok Jadi Menteri Ekonomi Prabowo
- Cara Cetak Emas Fisik di Pegadaian serta Syarat dan Biayanya
- Pengertian Daerah Otonom yang Selanjutnya Disebut Daerah Terdapat dalam Pasal Apa?
- Bank Asing Cabut dari RI, OJK: Persaingan Ritel di Indonesia Berat
- PGN Gandeng KSM Bangun 6.000 Lebih Sambungan Jargas di Semarang dan Yogyakarta
- Kolaborasi Kadin dan SRC Bersihkan Kampung Batik Laweyan Bersama 500 Relawan
- Kemenkeu Buka-bukaan Soal Risiko Kenaikan Utang Jatuh Tempo dan "Susutnya" Kelas Menengah
- Sambut Idul Adha 1445 H, Bank Mandiri dan MAI Berkolaborasi Luncurkan Fitur Kurban di Livin’ Sukha
- Harga Minyak Mentah RI Turun Jadi 79,78 Dollar AS Per Barrel
- IHSG Memulai Sesi di Zona Hijau, Rupiah Justru Melemah
- Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 5 Juni 2024
- Harga Emas Terbaru 5 Juni 2024 di Pegadaian