ASDP Cetak Laba Bersih 2023 Rp 637 Miliar, Tertinggi Sepanjang Sejarah

JAKARTA, - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil meraih pendapatan audited Rp 5.032 triliun, dan laba bersih sebesar Rp 637 miliar sepanjang 2023. Dengan demikian, ASDP mempertahankan tren positif kinerja sejak tahun lalu.
"Adapun capaian laba bersih tahun ini, ASDP kembali mencetak laba tertinggi sepanjang sejarah ASDP," ujar Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi melalui keterangannya, Kamis (6/6/2024).
Capaian laba bersih ASDP tahun 2023 sebesar Rp 637 miliar atau mencapai 92 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 9 persen dari laba 2022 sebesar Rp 585 miliar.
Menurut Ira, pendapatan tahun 2023 telah melampaui dari total pendapatan pada kondisi normal sebelum Covid-19 di tahun 2019 sebesar Rp 3,328 triliun dan mencatat kenaikan 15 persen dibanding realisasi tahun 2022 sebesar Rp 4,38 triliun.
Baca juga: Anak Usaha ASDP Perkuat Layanan di Lebih dari 20 Titik Wilayah di Indonesia
Pendorong kinerja positif ASDP
Ia menyampaikan faktor pendorong kinerja positif 2023. Pertama, ASDP terus melanjutkan transformasi organisasi dan konsisten untuk mengakselerasi digitalisasi proses bisnis di seluruh lini perusahaan.
Kedua, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi penggerak transformasi. ""Kualitas SDM yang relevan dengan dinamika bisnis menjadi key success factor untuk menciptakan kualitas layanan terbaik dan keunggulan kompetitif," kata Ira.
Ketiga, ASDP juga memperkuat positioning barunya terhadap berbagai peluang baru sesuai dengan visi dan misi Perusahaan, terutama di bidang waterfront tourism sebagai salah satu core business baru serta memperluas jangkauan bisnis pelabuhan dan penyeberangan.
Baca juga: ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen
Keempat, pada tahun 2023, ASDP juga berhasil mengeksekusi berbagai program strategis dari aspek pengembangan bisnis maupun optimalisasi anak perusahaan.
Ira melaporkan, pengembangan bisnis Perusahaan di tahun 2023 di antaranya meliputi kerja sama operasional pelabuhan penyeberangan Jangkar dan 2 pelabuhan di Danau Toba, optimalisasi pengembangan Bakauheni Harbour City, dan inisiatif pengembangan bisnis lainnya baik yang bersifat kajian maupun eksekusi.
Kelima, kontribusi kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan).
Menurut Ira, rinciannya yakni produksi penumpang mencapai sebanyak 6,51 juta orang atau turun sebesar 15 persen dibandingkan realisasi 2022 sebanyak 7,6 juta orang, lalu kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 4,18 juta unit atau naik 2 persen dari 4,08 juta unit.
Kemudian, kendaraan roda 4 atau lebih mencapai 4,48 juta unit atau naik 2 persen dibandingkan realisasi 2022 sebanyak 4,40 juta unit, dan barang mencapai 997.000 ton atau turun 50 persen bila dibandingkan realisasi tahun 2022 sebanyak 2,01 juta ton.
Terkini Lainnya
- Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava Tutup Usia
- Produksi Beras Indonesia Melonjak 52 Persen, Mentan Ungkap Penyebabnya
- IHSG Merosot 5,87 Persen Selama Sepekan, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 11.595 Triliun
- Memo Bocor, Meta Siap Lakukan PHK Massal Mulai Senin Depan
- Apakah Investasi Obligasi ORI027 Aman? Ini Penjelasan Kemenkeu
- 2024, Indonesia Berhasil Tarik Investasi Berdampak Rp 23 Triliun
- Tiket MotoGP Mandalika 2025 Resmi Dijual, Harga Mulai Rp 140.000
- BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja 2025, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
- Soal PLTN, Bappenas: Fokus Kita adalah Swasembada Energi, Bukan Ekspansi Ofensif
- Cara Lapor SPT Tahunan 2024 via DJP Online, Catat Batas Waktunya
- Ingat, Tarik Tunai EDC BCA Kini Dikenakan Biaya Rp 4.000
- Modal Asing Masuk Indonesia Rp 1,452 Triliun dalam Sepekan
- Cara Beli Token Listrik Diskon Februari 2025 di BCA Mobile dan ATM BCA
- BI Perkirakan Penurunan Suku Bunga The Fed Hanya Terjadi Sekali pada 2025
- Luhut: Dari Rp 500 Triliun Anggaran Bansos, Hanya Separuh yang Sampai ke Tangan yang Berhak
- Anak Usaha BPKH Kirim Puluhan Ton Bumbu untuk Jemaah Haji Indonesia
- Naskah Soal SKD CPNS 2024 Sudah Diserahkan ke Panselnas
- KRL Jabodetabek Bakal Tembus Karawang? Ini Kata Menhub
- Bank Amar Putus Kerja Sama dengan "Fintech Lending" Investree
- LRT Jabodebek Rute Bogor Kapan Mulai Dibangun? Ini Kata Kemenhub