IHSG Ambles 1,1 Persen, 309 Saham "Merah"
JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada Jumat (7/6/2024). Hal ini berbeda dengan rupiah yang menguat pada penutupan perdagangan pasar spot.
IHSG ditutup pada level 6.897,95 atau turun 76,94 poin (1,1 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 6.974,89.
Mengutip RTI, sebanyak 232 saham melaju di zona hijau dan 309 saham di zona merah. Sedangkan 240 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 8,4 triliun dengan volume 12,7 miliar saham.
Baca juga: Saham BREN Turun 26,58 Persen dalam Sepekan, Prajogo Pangestu Tak Lagi Orang Terkaya di RI
Top losers yang menekan IHSG yakni, Harum Energy (HRUM) yang ambles 6,3 persen ke level Rp 1.115 per saham. Kemudian, Amman Mineral International (AMMN) yang turun 4,3 persen ke level Rp 11.625 per saham. Dilanjutkan oleh Bank Tabungan Negara (BBTN) yang terkoreksi 3,4 persen ke posisi Rp 1.245 per saham.
Top gainers yang mendorong laju IHSG yakni, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) yang melonjak 5,4 persen ke level Rp 7.700 per saham. Kemudian, Sariguna Primatirta (CLEO) yang naik 4,4 persen ke posisi Rp 1.285 per saham. Dilanjutkan oleh Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) yang menguat 4,3 persen ke level Rp 7.800 per saham.
Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 0,59 persen (109,8 poin) ke posisi 18.366,94, Nikkei melemah 0,05 persen (19,6 poin) pada level 38.683,89, dan Strait Times terkoreksi 0,001 persen (0,04 poin) ke level 3.330,77. Sementara itu, Shanghai Komposit bertambah 0,08 persen (2,4 poin) ke posisi 3.051,28.
Baca juga: Pasar Saham Asia Keluar dari Tren Penurunan, Ini Sebabnya
Rupiah
Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup menguat. Pukul 14.54 WIB mata uang garuda ditutup pada level Rp 16.196 per dollar AS atau naik 68 poin atau 0,42 persen dibandingkan dengan sebelumnya pada level Rp 16.264 per saham.
Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (7/6/2024) pada level Rp 16.218 per dollar AS, atau menguat dibanding Kamis (6/6/2024) pada level Rp 16.279 per dollar AS.
Baca juga: BNI Bagi Remunerasi Saham Rp 61,68 Miliar ke Direksi dan Dewan Komisaris
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Terkini Lainnya
- Sampoerna, BEI, dan IBCWE Gelar Forum WING, Bahas Solusi atas Tantangan Peran Ganda Perempuan Karier
- Aturan Terbaru Bagasi Lion Air, Catat Agar Terhindar Biaya Tambahan
- Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada Ditargetkan Rampung pada 2025
- Swasembada Pangan, Mentan Ikutkan TNI AD Bangun Irigasi untuk Sawah
- Indonesia Dapat Utang Rp 7,9 Triliun dari ADB untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan
- Asosiasi Perusahaan Produsen AC Curhat TKDN ke Menperin dan DPR, Soal Apa?
- BPH Migas Perkuat Pengawasan dan Pendistribusian BBM Subsidi melalui Kerja Sama dengan Pemda
- Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 26 Triliun buat Nataru 2024/2025
- Penyaluran Pinjaman Jenius Tembus Rp 3,3 Triliun sampai September 2024
- Simak, 7 Tips Pilih Asuransi Perjalanan untuk Liburan Akhir Tahun
- Transformasi Digital Topang Kenaikan Pendapatan ASDP
- Dorong Keberlanjutan, KAI Logistik Perkuat Sistem dan Digitalisasi
- Single Stock Futures: Mekanisme Transaksi Mirip Saham, tapi Modalnya Lebih Kecil
- Petrokimia Gresik Gandeng ITS Perbarui Motor Listrik Operasional
- Dengan Kolaborasi dan Teknologi, Bisnis di Indonesia Dapat Capai Potensi Maksimal
- Menaker Ida Sebut Dunia Internasional Berperan Penting Atasi Tantangan Ketenagakerjaan di Palestina
- Bahlil: PBNU Dapat Izin Kelola Tambang dari Bekas Perusahaan Grup Bakrie
- Mendag Akan "Blacklist" Importir Bawang Putih yang Tak Realisasikan Impor
- Asosiasi Fintech: Marak Penyalahgunaan QRIS Jadi Tanggung Jawab Bersama
- Ketahui, Ini Batas Usia Pensiun PNS Berdasarkan Jenis Jabatan