LRT Bali "Full Underground", Proyek Tahap 1 Telan Rp 14,19 Triliun

JAKARTA, - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun LRT Bali Tahap 1 diperkirakan 876 juta dollar AS, atau setara Rp 14,19 triliun (kurs Rp 16.200 per dollar AS).
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, lintasan LRT Bali Tahap 1 akan dibangun sepanjang 6,04 kilometer dari Bandara Ngurah Rai sampai ke Sunset Road.
Rencananya, kereta ringan di Pulau Dewata ini akan dibangun sampai Canggu lalu dilanjutkan ke Mengwi dengan total panjang lintasan 27 kilometer.
Baca juga: Kemenhub Targetkan Groundbreaking LRT Bali Tahap 1 Dilakukan September 2024
Namun pada studi kelayakan (feasibility study/FS) yang sudah rampung dikerjakan, baru mencakup pembangunan LRT Bali Tahap 1A.
"Untuk LRT Bali sesuai FS, perkiraan biaya investasi kurang lebih sekitar 876 juta dollar AS," ujarnya saat dihubungi , Kamis (7/6/2024).
Dia mengungkapkan, dalam proyek ini pendanaan proyek tidak sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Sebab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bertugas mencari sumber pendanaan lainnya seperti Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Pemerintah pusat memberikan kesempatan ke Pemprov Bali untuk mengkaji berbagai alternatif pendanaan," ucapnya.
Baca juga: Tak Hanya Korsel, Pemerintah Buka Kesempatan Negara Lain untuk Bangun LRT Bali
Adapun untuk proyek LRT Bali Tahap 1 ini akan dibangun sepenuhnya di bawah tanah (full underground) dan lintasannya akan melewati lima stasiun, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Pura Desa Adat, Central Park, dan Sunset Road.
"Untuk tahap 1A ini fully underground," kata Risal.
Sebelumnya, peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek LRT Bali ditargetkan akan dimulai September 2024.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, proyek LRT Bali yang akan di-groundbreaking pada September mendatang merupakan tahap 1.
"Groundbreaking direncanakan bulan September 2024 untuk tahap 1. Itu rencana groundbreaking phase 1A Airport-Depo sekitar 6,3 kilometer (km)," ujarnya kepada , Sabtu (17/2/2024).
Baca juga: Studi Kelayakan LRT Bali dengan Korsel Ditarget Rampung April 2024
Terkini Lainnya
- Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava Tutup Usia
- Produksi Beras Indonesia Melonjak 52 Persen, Mentan Ungkap Penyebabnya
- IHSG Merosot 5,87 Persen Selama Sepekan, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 11.595 Triliun
- Memo Bocor, Meta Siap Lakukan PHK Massal Mulai Senin Depan
- Apakah Investasi Obligasi ORI027 Aman? Ini Penjelasan Kemenkeu
- 2024, Indonesia Berhasil Tarik Investasi Berdampak Rp 23 Triliun
- Tiket MotoGP Mandalika 2025 Resmi Dijual, Harga Mulai Rp 140.000
- BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja 2025, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
- Soal PLTN, Bappenas: Fokus Kita adalah Swasembada Energi, Bukan Ekspansi Ofensif
- Cara Lapor SPT Tahunan 2024 via DJP Online, Catat Batas Waktunya
- Ingat, Tarik Tunai EDC BCA Kini Dikenakan Biaya Rp 4.000
- Modal Asing Masuk Indonesia Rp 1,452 Triliun dalam Sepekan
- Cara Beli Token Listrik Diskon Februari 2025 di BCA Mobile dan ATM BCA
- BI Perkirakan Penurunan Suku Bunga The Fed Hanya Terjadi Sekali pada 2025
- Luhut: Dari Rp 500 Triliun Anggaran Bansos, Hanya Separuh yang Sampai ke Tangan yang Berhak
- IHSG Ambles 1,1 Persen, 309 Saham "Merah"
- BSI Bidik Target Pembelian Hewan Kurban lewat BSI Mobile Tumbuh 35 Persen
- Menaker Ida Sebut Dunia Internasional Berperan Penting Atasi Tantangan Ketenagakerjaan di Palestina
- Bahlil soal Izin Tambang: Kita Prioritaskan kepada Ormas yang Butuh
- Menteri PUPR Bantah Penerapan Iuran Tapera Bakal Ditunda