Bursa Hong Kong Berencana Tak Lagi Tutup Saat Terjadi Topan

JAKARTA, - Hong Kong, salah satu pusat keuangan terkemuka di dunia, dilaporkan akan menghentikan praktik lama menutup pasar saham saat topan dan cuaca buruk.
Dikutip dari CNBC, Senin (10/6/2024), langkah revolusioner ini diperkirakan akan diumumkan secara resmi oleh bursa Hong Kong dalam beberapa minggu ke depan dan rencana ini masih dalam tahap finalisasi dan bisa berubah pada saat-saat terakhir.
Selama beberapa dekade, bursa Hong Kong menghentikan perdagangan setiap kali sinyal topan atau peringatan "hujan hitam" dikeluarkan.
Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Saham BATR Melonjak 22,7 Persen
Namun perubahan ini berarti bahwa pasar saham tersebut akan terus beroperasi meskipun terjadi cuaca ekstrem.
Langkah ini diharapkan mulai berlaku secepatnya pada bulan September.
Saat ini, perdagangan di bursa Hong Kong dibatalkan pada sesi pagi jika kondisi cuaca ekstrem berlanjut melewati pukul 09.00 pagi waktu Hong Kong dan sebelum pukul 1I.00.
Perdagangan sehari penuh akan dibatalkan jika kondisi ekstrem berlanjut melewati pukul 12.00 siang. Namun, dengan adanya perubahan ini, pasar akan tetap buka, memungkinkan aktivitas perdagangan tetap berjalan meskipun terjadi topan dan badai hujan lebat.
Baca juga: Pasar Saham Asia Dibuka Variatif Jelang Keputusan 2 Bank Sentral
Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kelancaran perdagangan tetapi juga untuk memperkuat posisi Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional.
Usulan ini akan memfasilitasi perdagangan berkelanjutan dan memperkuat Hong Kong sebagai pintu gerbang pasar internasional.
Pejabat pemerintah tingkat atas telah mendorong keras agar rencana ini diterapkan secepat mungkin.
Meskipun ada tantangan dalam mempersiapkan perubahan ini di tengah musim topan, periode persiapan tiga bulan dianggap cukup layak oleh sumber-sumber terpercaya.
Baca juga: IHSG Sepekan Merosot 1,04 Persen, Ini Daftar Saham Paling Boncos
Menurut observatorium Hong Kong, terdapat 11 siklon tropis yang mencapai intensitas topan atau lebih tinggi pada 2023.
Ini lebih sedikit dibandingkan dengan rata-rata 60 tahun sekitar 15 siklon dari tahun 1961 hingga 2020. Musim topan di Pasifik biasanya dimulai pada bulan April dan berakhir pada November, dengan topan paling parah terjadi pada bulan Agustus dan September.
Keputusan untuk menghentikan penutupan pasar saham selama topan di Hong Kong merupakan langkah berani yang mencerminkan tekad untuk meningkatkan daya saing global dan menjaga kelancaran perdagangan meskipun dalam kondisi cuaca ekstrem.
Baca juga: Pasar Saham Asia Keluar dari Tren Penurunan, Ini Sebabnya
Terkini Lainnya
- Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2025 Capai 5,2 Persen, Simak Proyeksi dari BI, Bank Dunia, hingga Ekonom
- Siapa Pelaksana Program Makan Siang Gratis?
- Freeport Pasok Emas Batangan 125 Kg ke Antam Pertama Kalinya
- Apa Kepanjangan dari MBG?
- Pastikan Perlintasan Sebidang yang Dikelolanya Beroperasi Nomal, KAI: Tidak Ada Pengurangan Petugas Jaga
- Ada Aktivitas Ormas di Kawasan Industri, Menperin: Menghambat Investasi
- Mengintip Profil Calon Presdir BCA Hendra Lembong yang Bakal Gantikan Jahja Setiaatmadja
- Anggaran Kementerian BUMN Kena Pangkas Rp 115,6 Miliar, Ini Efisiensi yang Dilakukan Erick Thohir
- Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 3,4 Triliun pada 2024
- Hendra Lembong Bakal Jadi Dirut BCA, Manajemen: Bagian Rencana Suksesi ke Depan
- Ironi Antrian Mengular Elpiji 3 Kg di Tengah Angka Kemiskinan Terendah
- Berapa Biaya Haji 2025 yang Perlu Dibayar Jemaah? Berikut Rinciannya
- Perlintasan Sebidang Tak Dijaga Imbas Efisiensi? Ini Kata Kemenhub dan KAI
- BCA Bakal Rombak Direksi: Hendra Lembong Dirut, Jahja Setiaatmadja Jadi Preskom
- Buka IIMS 2025, Menperin Ingatkan soal TKDN Otomotif
- Pakar E-commerce: Integrasi Vertikal Tidak Ganggu Bisnis Perusahaan Logistik
- Ternyata, Ini 3 Aspek yang Jadi Preferensi Penjual dan UMKM Pilih Platform "Live Streaming"
- DPR RI Pertanyakan Soal Rencana Impor Beras, Masihkah Berlanjut?
- KB Bank Catat Kredit Bermasalah 9,13 Persen, Ini Penyebabnya
- Kapan LRT Bali Mulai Dibangun?