IHSG dan Rupiah Kompak Melemah di Akhir Sesi
JAKARTA, - Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada Selasa (11/6/2024). Demikian juga dengan rupiah yang melemah pada penutupan perdagangan pasar spot.
IHSG ditutup pada level 6.855,69 atau turun 65,85 poin (0,95 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 6.921,54.
Mengutip RTI, sebanyak 198 saham melaju di zona hijau dan 366 saham di zona merah. Sedangkan 215 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 9 triliun dengan volume 17 miliar saham.
Baca juga: IHSG Awal Sesi Melemah, Rupiah Turun ke Level Rp 16.300
Top losers yang menekan IHSG yakni Petrosea (PTRO) yang ambles 5,91 persen ke level Rp 8.750 per saham. Kemudian, Map Aktif Adiperkasa (MAPA) yang melemah 5,6 persen ke level Rp 750 per saham. Dilanjutkan oleh Semen Indonesia (SMGR) yang terkoreksi 5,3 persen ke posisi Rp 3.880 per saham.
Top gainers yang mendorong laju IHSG yakni, Barito Renewable Energy (BREN) yang melonjak 9,7 persen ke level Rp 7.300 per saham. Kemudian, Kimia Farma (KAEF) yang naik 7,8 persen ke level Rp 615 per saham. Selanjutnya, Merdeka Battery Materials (MBMA) yang menguat 6,14 persen ke posisi Rp 605 per saham.
Bursa Asia mixed dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 1,04 persen (190,6 poin) ke level 18.176,33, Shanghai Komposit terkoreks 0,76 persen (23,2 poin) ke posisi 3.028,05, dan Strait Times terkoreksi 0,5 persen (16,71 poin) ke level 3.305,36. Sementara itu, Nikkei menguat 0,25 persen (96,6 poin) ke posisi 39.134,8.
Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini
Rupiah
Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup melemah. Pukul 14.53 WIB mata uang garuda ditutup pada level Rp 16.291 per dollar AS atau turun 8 poin atau 0,05 persen dibandingkan dengan sebelumnya pada level Rp 16.282 per saham.
Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Selasa (11/6/2024) pada level Rp 16.295 per dollar AS, atau melemah dibanding Senin (10/6/2024) pada level Rp 16.290 per dollar AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Terkini Lainnya
- Harga Emas Terbaru Hari Ini di Pegadaian 5 Desember 2024
- "Deadline" Seminggu Bagi Apple Jawab Kepastian Investasi Rp 15 Triliun
- Harga Bahan Pokok Kamis 5 Desember 2024, Harga Daging Sapi Murni Naik
- IHSG Diproyeksikan Melanjutkan Reli, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
- Wall Street Menghijau, S&P 500 dan Nasdaq Composite Cetak Rekor
- Bank Mandiri Kini Kuasai 99,99 Persen Saham Mandiri Utama Finance
- Erick Thohir Bocorkan Rencana Integrasi Kereta Bandara dengan LRT
- Pertamina NRE Kembangkan Bioethanol Ramah Lingkungan untuk Dukung Swasembada Energi
- Aturan Kenaikan UMP 6,5 Persen Terbit, Menaker: Ini Hanya Berlaku untuk 2025
- Seragam Petugas Avsec di Bandara Berubah, Ini Penampakannya
- [POPULER MONEY] Won Korea Selatan "Jatuh" Usai Pengumuman Darurat Militer | Pemerintah Minta Apple Investasi Baru Rp 15,95 Triliun
- Menko Airlangga Ungkap Satgas Hilirisasi Urus 36 Komoditas, Tambang hingga Farmasi
- Apa Manfaat Penambahan Saham Prapembukaan untuk Investor?
- KAI dan BI Tandatangani Perjanjian Distribusi BBMN Aman dan Ramah Lingkungan
- Kembangkan Ekosistem Startup, BNI Ventures Gandeng IPB
- Aturan Kenaikan UMP 6,5 Persen Terbit, Menaker: Ini Hanya Berlaku untuk 2025
- Syarat Mengurus Jasa Raharja untuk Dapat Santunan
- Bahlil "Ngeluh" Anggaran Kementeriannya Tak Setara dengan Target Investasi 2025
- Mau Investasi SBR013? Bibit.id Tawarkan Cashback hingga Rp 30 Juta
- Marak Kejahatan Bermodus QRIS, Siapa yang Seharusnya Disalahkan?
- Ajaib Sebut Fitur Bonus Pemindahan Portofolio Saham Diapresiasi Investor