Dorong Daerah Berani Tarik Utang, Sri Mulyani: Tapi Tetap Hati-hati..

JAKARTA, - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendorong pemerintah daerah untuk melakukan alternatif pembiayaan melalui penerbitan utang seperti obligasi daerah dan sukuk daerah.
Implementasi alternatif pembiayaan dinilai diperlukan untuk mendukung pembangunan jangka panjang dan perbaikan struktural, tanpa perlu mengandalkan transfer dana dari pemerintah pusat.
"Kita akan meluaskan berbagai skema alternatif pembiayaan, daerah mungkin perlu untuk mulai mengenal walupun tetap hati-hati bagaimana menerbitakan obligasi dan sukuk daerah," kata dia, dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI, Selasa (11/6/2024).
Baca juga: BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

Bendahara Negara menyadari, pengelolaan utang di level pemerintah daerah yang tidak baik dapat menimbulkan kebangkrutan bagi pemerintah daerah itu sendiri.
Kebangkrutan itu pun telah dialami oleh sejumlah daerah di negara kawasan Amerika Latin dan juga Amerika Serikat, akibat gagal bayar dari penarikan utang yang dilakukan.
"Daerah-daerah atau pemda itu utangnya sangat besar sehingga menimbulkan kebangkrutan," ujar Sri Mulyani.
"Bahkan di AS juga, ada daerah-daerah yang mengalami bankruptcy dan kemudian harus dilakukan restructuring bahkan bail out," sambungnya.
Baca juga: Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal
Meskipun demikian, Sri Mulyani memastikan, risiko gagal bayar hingga kebangkrutan pemerintah daerah di Indonesia masih rendah, seiring dengan masih belum banyaknya pembiayaan utang yang dilakukan.
"Di daerah karena belum ada dan banyak daerah yang melakukan utang, maka risikonya relatif bisa terjaga," kata dia.
Terkini Lainnya
- Sejak Januari, 1,2 Juta Kiloliter B40 Sudah Disalurkan
- KAI Minta Maaf Pemesanan Tiket Lebaran Bermasalah, Pastikan Perbaikan Sistem
- 5 Ide Bisnis Menjanjikan dengan Peluang Sukses Tinggi
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Harga Batu Bara untuk Kebutuhan PLN Dipastikan Tak Akan Naik
- Bulog Diminta Serap 25.000 Ton Gabah per Hari Jelang Lebaran
- Tingkatkan Kualitas Pegawai Lewat Inovasi dan Pelatihan, Bank Mandiri Kantongi 2 Sertifikasi ISO
- Dua Direksi Bank Mandiri Tambah Kepemilikan Saham BMRI di Tengah Koreksi Pasar
- PLTN Indonesia Direncanakan Beroperasi 2032, 29 Lokasi Masuk Pertimbangan
- OIKN Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Proyek Infrastruktur IKN
- BEI: 20 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Beraset Jumbo
- Spotify Siapkan Layanan Premium Baru, Tarif Bisa Tambah Rp 95.000 per Bulan
- Satgas Hilirisasi Siapkan 35 Proyek Senilai Rp 2.011 Triliun
- Perang Dagang Berlanjut, Trump Targetkan Tarif Impor Mobil
- Jebakan Asmara dan AI, Modus Baru Penipuan Kripto
- KAI Minta Maaf Pemesanan Tiket Lebaran Bermasalah, Pastikan Perbaikan Sistem
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Marak Kejahatan Bermodus QRIS, Siapa yang Seharusnya Disalahkan?
- Ajaib Sebut Fitur Bonus Pemindahan Portofolio Saham Diapresiasi Investor
- Pembiayaan Mobil Bekas Bergairah di Tengah Perlambatan Pasar Otomotif
- OJK: Masyarakat Berpendidikan Tinggi Kerap Jadi Korban Penipuan Keuangan
- AHY Minta Tambahan Anggaran Rp 7,5 Triliun saat Rapat di DPR