pattonfanatic.com

Kecepatan Internet RI Peringkat Bawah di ASEAN, Bisa Hambat Pengembangan Ekonomi Digital

Plh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud dalam Media Briefing bertajuk Perkembangan Kebijakan Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mengatakan, kecepatan internet Indonesia di Kawasan ASEAN masih di peringkat bawah baik seluler (mobile) dan kabel (fixed broadband) yaitu peringkat ke-9. Sehingga, akses layanan internet menjadi salah satu tantangan pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

Plh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, penetrasi internet di Indonesia hingga saat ini sudah mencapai 78 persen.

Meski demikian, kecepatan internet Indonesia di Kawasan ASEAN masih di peringkat bawah baik seluler (mobile) dan kabel (fixed broadband) yaitu peringkat ke-9.

"Fixed broadband kecepatan 28,28 Mbps peringkat ke-8 di ASEAN, dan mobile Broadband kecepatan 24,65 Mbps peringkat ke-9 di ASEAN, masih jauh hampir yang terkecil," kata Musdhalifah dalam Media Briefing bertajuk "Perkembangan Kebijakan Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM" di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Menkominfo: Kecepatan Internet RI Peringkat 98 Dunia, Peringkat 9 di Asia Tenggara

Musdhalifah juga mengatakan, ketersediaan akses internet didominasi di Pulau Jawa.

Sementara itu, kata dia, digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih rendah yaitu dari baru 22,68 juta UMKM yang tercatat masuk ekosistem digital dari total 64,2 juta UMKM.

Kemudian literasi digital RI masih dalam kategori sedang dengan skor 3,54. Selain itu, lemahnya cyber security dan keamanan data diri konsumen

Ia mengatakan, berdasarkan National Cyber Security Index (NCSI) tahun 2023, Indonesia berada di peringkat 5 di ASEAN terkait keamanan data.

"Ini semuanya adalah PR yang harus kita kembangkan lebih cepat lagi nanti ke depan," ujarnya.

Baca juga: Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi


Berdasarkan beberapa tantangan tersebut, Musdhalifah mengatakan, pemerintah perlu menciptakan akses internet berkecepatan tinggi, mengembangkan jaringan optik fiber yang memiliki kinerja tinggi, tahan lama, dan efisien melalui kolaborasi industri.

Kemudian menetapkan program pendidikan dan pelatihan digital inklusif untuk menyiapkan tenaga kerja dengan keterampilan masa depan sektor TIK.

"Dan menciptakan masyarakat yang melek digital dengan memanfaatkan perangkat digital untuk penggunaan yang lebih produktif," ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat