Bos Bapanas Buka Suara soal Niat Bulog Caplok Perusahaan Beras Kamboja
- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menyebut penjajakan Indonesia untuk mengakuisisi perusahaan beras di Kamboja bersifat transaksi bisnis tanpa mempengaruhi stok pangan nasional.
"Nomor 1 itu pasti prioritas produksi dalam negeri, sudah pasti," kata Arief Prasetyo di Jakarta dikutip dari Antara, Sabtu (15/6/2024).
Ia mengatakan transaksi bisnis yang terjadi antara satu perusahaan ke perusahaan lain lintas perbatasan negara lazim dilakukan oleh berbagai negara.
"Itu kan dilakukan oleh China, Malaysia, punya ranch di Australia, di Tiongkok, itu cross boarder untuk beberapa negara yang tidak memungkinkan dilakukan di negaranya," katanya.
Baca juga: Bulog Sebut 2 Juta Ton Beras Impor Sudah Masuk Indonesia
Namun, Arief memastikan penjajakan akuisisi perusahaan beras dengan Kamboja merupakan bagian dari business to business, dengan skala prioritas produksi dalam negeri.
Pemenuhan stok beras dalam negeri dipastikan Arief menjadi prioritas utama, berdasarkan berbagai kebijakan pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan nasional.
"Sekarang kan nomor satu produksi dalam negeri, buktinya ada 20 ribu pompa, waduk, Jalan Usaha Tani, pupuk dari 4,7 ke 9,5 juta ton, waduk dibangun 61 unit, saluran primer, sekunder, tersier pun dibangun, cetak sawah, benih. Itu kan artinya kita dorong produksi dalam negeri," katanya.
Dikatakan Arief, akuisisi perusahaan beras Kamboja juga bermanfaat bagi Indonesia sebagai bahan penelitian dan riset.
Baca juga: Bos Bulog Sebut Permintaan Beras SPHP Stabil meski Harga Naik
Kerja sama tersebut juga tidak akan menggerus stok pangan nasional, sebab Bulog menjaga konsistensinya terhadap persediaan minimal 1 juta ton untuk kebutuhan masyarakat di Indonesia.
"Barang itu ada, tetapi tidak mesti untuk Indonesia. Indonesia kalau memerlukan kan akan lebih mudah, tapi kalau tidak memerlukan, biarkan internasional trading," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Perum Bulog akan melakukan akuisisi sumber beras dari Kamboja.
"Bulog juga akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja. Presiden (Joko Widodo) tadi sudah memerintahkan saya untuk kita tindak lanjuti," kata Luhut di sela menghadiri HUT Ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Luhut menyampaikan bahwa akuisisi tersebut dilakukan atas perintah dari Presiden Joko Widodo Jokowi.
Baca juga: Diperintah Jokowi Akuisisi Perusahaan Kamboja, Dirut Bulog: Pembicaraan Sudah Dilakukan
Terkini Lainnya
- Simak, Kisi-kisi Pembagian Dividen Bank Mandiri Tahun Ini
- Guru Besar IPB Sebut Investasi di Sektor Kehutanan Masih Minim
- HUT Ke-18, Watsons Hadirkan Experience Store di Senayan City
- Menteri Rosan: Capaian Investasi Selama Periode Kedua Jokowi Rp 5.931 Triliun
- Mulai Oktober 2024, Dana Pensiun Tak Bisa Dicairkan Sebelum 10 Tahun
- Dari Sepak Bola hingga MotoGP, Bank Mandiri Aktif Tingkatkan Prestasi Olahraga Nasional
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 30 September 2024 di Pegadaian
- IHSG Awali Pekan dengan Pelemahan, Rupiah Turun Tipis
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 30 September 2024, Naik Rp 3.000
- Perkuat Posisi di Internasional, Pupuk Kaltim Borong Penghargaan di IQPC Manila 2024
- Telkom Hadirkan BigBox, Gunakan AI untuk Masa Depan Digital Lebih Cerdas
- UNTR Bakal Bagi Dividen Interim Rp 667 Per Saham, Ini Jadwalnya
- Kembali Singgung Hilirisasi Rumput Laut, Luhut: Potensi Ekonominya Bisa Lampaui Sektor Lain
- Harga Bahan Pokok Senin 30 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Istana di IKN Siap Ditempati Jokowi pada 17 Agustus
- Masih Bisa Dipesan, Ini Cara Beli SBR Seri SBR013
- Catat, Ini Daftar Limit Transfer BCA Terbaru 2024
- PUPR Pastikan Air, Listrik, Gas, dan Internet Tersedia di IKN Sebelum 17 Agustus 2024
- Lowongan Kerja Pertamina Training & Consulting untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya