Soal Temuan BPK, PUPR Akui Pasokan Material Pembangunan IKN Sempat Terhambat
JAKARTA, - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka suara terkait laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) belum optimalnya tata kelola pasokan material dan alat konstruksi untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengakui pada awal pembangunan IKN memang sempat terjadi gangguan pada pasokan material.
Pasalnya, bahan material konstruksi yang digunakan saat awal pembangunan paling banyak didatangkan dari Sulawesi Tengah, sehingga harus diangkut menggunakan kapal tongkang. Sementara kapal-kapal tongkang itu banyak yang digunakan untuk mengangkut batu bara.
Baca juga: Tanggapi Bule yang Kritik IKN, Sandiaga: Sangat Memprihatinkan
"Kemarin waktu awal-awal sempat kesulitan dengan masalah angkutnya, tongkang untuk itunya (angkut material)," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Alhasil, pasokan material akhirnya terpakasa didatangkan dari Pulau Jawa seperti Banten dan Jawa Timur agar pengerjaan konstruksi di IKN tidak terganggu.
Danis menegaskan, saat ini masalah pada rantai pasok material konstruksi itu sudah bisa diatasi sehingga dipastikan progres pembangunan IKN dapat berjalan sesuai target.
"Tapi sampai saat ini sudah membaik supply-nya. Buktinya progressnya bisa jalan," ungkapnya.
Baca juga: Istana di IKN Siap Ditempati Jokowi pada 17 Agustus
Sebelumnya, tata kelola pasokan material dan alat konstruksi untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Tahap I dinilai masih terhambat.
Hal itu merupakan salah satu dari beberapa temuan BPK tentang permasalahan pembangunan IKN yang tertuang dalam dokumen Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2023 yang diteken pada 28 Maret 2024.
Terkini Lainnya
- PLN Indonesia Power: Hidrogen Hijau Miliki Potensi Bisnis yang Besar
- Cara Cek e-Meterai Asli atau Palsu untuk Daftar CPNS 2024
- Harga Emas Diprediksi Naik di Tengah Ketidakpastian Global
- Sri Mulyani Usul Formulasi Anggaran Pendidikan 20 Persen dari APBN Dikaji Ulang
- Dorong Generasi Muda di Asia Hidup Lebih Aktif, Sun Life Bantu Perbaiki Lapangan Basket di 6 Negara
- Permudah Akses Pembiayaan UMKM, Teten Dorong "Innovative Credit Scoring"
- Hilirisasi dan Menjaga Kelestarian Alam, Faktor Penting untuk Pertumbuhan Ekonomi RI
- Kemenkeu: Pengurangan Anggaran Subsidi Energi 2025 Bukan untuk Pembatasan BBM
- Hari Pelanggan Nasional, Bank Mandiri Bagi-bagi Bingkisan untuk Nasabah di Sulawesi
- Solusi Apindo untuk Atasi Jumlah Kelas Menengah yang Terus Menurun
- McCormick Prediksi Makanan Rasa Asam Tamarin Akan "Trending"
- Belum Ada Perintah Impor, Bulog Was-was Cadangan Beras Kian Menipis
- Perusahaan Pabrik Gula Ini Beri Kemudahan Karyawan Akses Gaji
- Aset ASDP Indonesia Ferry Naik Jadi Rp 11,05 Triliun pada 2023, Ditopang Inovasi
- Prabowo Ingin Ekonomi Tumbuh sampai 8 Persen, Mendag Zulhas: Fokus Kita Harus Genjot Ekspor
- Tanggapi Bule yang Kritik IKN, Sandiaga: Sangat Memprihatinkan
- Bos Bapanas Buka Suara soal Niat Bulog Caplok Perusahaan Beras Kamboja
- Istana di IKN Siap Ditempati Jokowi pada 17 Agustus
- Masih Bisa Dipesan, Ini Cara Beli SBR Seri SBR013
- OJK dan Pelaku Usaha Mempermudah Kaum Disabilitas Akses Produk Keuangan