Kerap Dinilai Negatif, Perhatikan Ini Sebelum Masuk Bisnis MLM
JAKARTA, - Bisnis multi level marketing atau yang umumnya dikenal dengan nama MLM kerap dinilai negatif oleh masyarakat.
Maraknya iming-iming cepat kaya, dan hadiah yang luar biasa mahal menjadi sebab, banyak orang berlomba untuk ikut, dan akhirnya rugi.
Meski demikian, hal ini dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama , bisa jadi memang MLM-nya yang punya niat jahat dengan memberikan iming-iming hadiah menggiurkan kepada anggota.
Baca juga: Apa Itu MLM dan Ciri MLM yang Baik?
Kedua, ada kemungkinan memang anggotanya yang tidak memahami konsep MLM, dan tergiur ingin cepat kaya.
berkesempatan menemui Founder Networking Guru & Movinite Konsultan, Trainer, serta Penulis Buku Suprato Tjoatja untuk berbicang-bincang mengenai trend bisnis MLM di tengah stigma negatif di masyarakat, pada Minggu (16/6/2024) di salah satu pertokoan di kawasan Alam Sutera Tangerang.
Suprato mengatakan, bisnis MLM yang sebenarnya adalah bisnis yang tidak memberikan iming-iming hadiah atau memberikan jaminan cepat kaya.
Bisnis MLM pada dasarnya juga memiliki proses dari awal, dan hal yang paling utama adalah pendidikan ketika memilih untuk menjalani sebuah binsis.
Baca juga: Kerap Dinilai Negatif, MLM Justru Didukung Mendag, Ini Alasannya
“Bisnis MLM yang tidak benar adalah, adanya over claim, menawarkan bisnis yang bisa cepat kaya, dan sering kali menawarkan janji dan hadiah yang tidak masuk akal,” kata Suprato,
Sebagai upaya untuk mematahkan stigma negatif mengenai MLM, Suprato bersama dengan Sadrakh Tjoa, Edward Sardjono, Elfanto Tan mendirikan sebuah bisnis penjualan langsung berkonsep MLM dengan nama Movinite.
Suprato mewakili ketiga founder Movinite mengatakan, hal utama yang ditekankan dalam menjalani bisnis ini adalah edukasi dan kepemimpinan.
Terkini Lainnya
- Ini Upaya MedcoEnergi Tingkatkan Peringkat ESG dan Komitmen Keberlanjutan dari 2019 hingga 2024
- OJK Sebut Tim Likuidasi WanaArtha Life Telah Bagikan Dana Jaminan dalam Tiga Tahap
- Aliran Modal Asing Keluar Rp 2,84 Triliun dari RI Selama Sepekan
- IHSG Tumbuh 0,33 Persen Sepekan, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 12.532 Triliun
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 12 Oktober 2024 di Pegadaian
- Naik Rp 14.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 12 Oktober 2024
- Harga Bahan Pokok Sabtu 12 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Kemenko Marves Sebut Multiprovider Avtur Sudah Boleh secara Regulasi, tapi...
- Selama 2015-2024, Pemerintah Kucurkan Rp 609,9 Triliun Dana Desa
- Ekonom Sebut Rencana Penurunan PPh Badan dan Kenaikan PPN Bisa Memperuncing Ketimpangan Pajak
- [POPULER MONEY] Syarat Gaji Penerima FLPP Diusulkan Naik Jadi Rp 12 Juta | "Curhat" Jokowi, Kepuasan Publik terhadap Kinerjanya Anjlok karena Harga BBM Naik
- Pertamina Patra Niaga Sukses Bekali Pemuda Daerah 3T Lewat Program Magang
- BCA Luncurkan Reksa Dana Syariah BISEU
- Topang Pendapatan Kelas Menengah, Kebijakan untuk Ojol Harus Dirumuskan dengan Tepat
- Anak Usaha BPKH Kelola Lima Hotel di Arab Saudi
- [POPULER MONEY] Cerita Hitler Bangun Ekonomi Jerman usai Perang | Pedagang Kulit Ketupat Raup Rezeki Idul Adha
- Cara Mudah Bayar Tagihan IndiHome via Livin' by Mandiri
- Cara Mudah Buat Akun PayPal untuk Pribadi dan Bisnis
- Idul Adha, Bank Artha Graha Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal
- PLN Siagakan 1.470 SPKLU Selama Libur Idul Adha 2024