Emiten Kertas TKIM Bakal Tebar Dividen Rp 77,8 Miliar
JAKARTA, - Emiten kertas PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) berencana membagikan dividen Rp 77,8 miliar kepada para pemegang saham dari laba bersih 2023.
Hal ini telah mengantongi persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Rabu (19/6/2024).
“RUPST menyetujui Rp 77,8 miliar atau setara dengan 4,7 juta dollar AS pada kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Mei 2024 untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham,” mengutip pernyataan resmi perseroan.
Adapun jumlah dividen per share yang akan dibagikan adalah Rp 25 per lembar saham. Sepanjang 2023 laba bersih TKIM tercatat sebesar 172,01 juta dollar AS. Adapun laba per saham perseroan sebesar 0,0553 dollar AS dari laba bersih tersebut.
Selain untuk penggunaan dividen, laba bersih 2023 sebanyak 10 juta dollar AS akan ditetapkan sebagai cadangan perseroan. Sisa laba bersih setelah pajak akan dimasukkan sebagai saldo laba/retained earnings.
Baca juga: Era Digital, Begini Cara Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Siasati Pasar
Sebagai informasi, penjualan konsolidasi perseroan mengalami penurunan dari 1,14 miliar dollar AS pada 2022 menjadi 1,07 miliar dollar AS pada 2023 atau turun 6,1 persen.
Sementara itu, laba usaha konsolidasian mengalami kenaikan dari 62,2 juta dollar AS pada tahun 2022 menjadi 63,3 juta dollar AS pada tahun 2023, atau naik sebesar 1,8 persen.
Laba neto konsolidasian juga mengalami penurunan dari 463,3 juta pada tahun 2022 menjadi 172 juta pada tahun 2023 atau turn sebesar 62,9 persen.
Baca juga: Kemenperin Bantah Pabrik Kertas di Karawang Setop Operasi karena Picu Polusi Udara
Untuk periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2024 penjualan bersi konsolidasian perseroan juga mengalami penurunan 6,9 persen menjadi 298,5 juta dollar AS dibandingkan sebesar 278 juta dollar AS.
Sedangkan laba bersih konsolidasian untuk periode 3 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2024 mengalami kenaikan 1.049,5 persen dari 9,1 juta dollar AS menjadi 104,6 juta dollar AS.
Terkini Lainnya
- Golden Westindo Artajaya Bidik Dana Segar Rp 82,28 Miliar dari IPO
- 6 Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Penjabarannya
- Wapres: Jaminan Sosial Penting Diberikan untuk Pekerja Rentan
- AI Jadi Senjata Industri Fintech "Lawan Balik" Judi Online
- Indonesia Emas, Wapres Targetkan 99,5 Persen Pekerja Terlindungi Jaminan Sosial
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Asosiasi Pengusaha: PR Besar Pemerintahan Prabowo Banyak...
- Siapa Marimutu Sinivasan? Obligor Kakap BLBI yang Diduga Mau Kabur ke Malaysia
- Indonesia-Jerman Perkuat Kerja Sama Bidang Ketenagalistrikan di Ajang ISEW 2024
- Turun Rp 2.000, Cek Harga Emas Antam Terbaru, Kamis 12 September 2024
- 5 Daerah dengan APBD Terbesar di Indonesia, Jakarta Peringkat Pertama
- Kebutuhan Alat Berat Pertambangan Meningkat, United Tractors Rilis Ekskavator Kelas 30 Ton
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian, Kamis 12 September 2024
- Minta Hentikan Pemberlakuan PP Kesehatan, Pengusaha Akan Kirim Petisi ke Jokowi dan Prabowo
- Buntut Dugaan "Hack", Bappebti Panggil Indodax
- INKP Bakal Tebar Dividen Rp 273,5 Miliar
- Rupiah Melemah Lagi di Atas 16.400, Simak Kurs Dollar AS di 5 Bank Besar Indonesia
- Bea Cukai Tahan Ribuan Kontainer, ERP Jadi Solusi Tepat bagi Importir
- Pemerintah Bangun Pipa Gas Bumi Cirebon-Semarang II Senilai Rp 3 Triliun
- Waspada, Ini 15 Ciri-ciri Atasan Pelaku "Micromanagement"