Rupiah Tertekan, Ruang Penurunan Suku Bunga BI Masih Terbuka?
JAKARTA, - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan, peluang penurunan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate masih terbuka ke depan.
Pernyataan itu disampaikan Perry meskipun saat ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tengah tertekan.
Terbukanya ruang penurunan suku bunga acuan tidak terlepas dari fundamental rupiah yang dinilai terjaga. Hal ini diindikasikan dari inflasi yang kian menyusut, pertumbuhan ekonomi RI yang tetap di kisaran 5 persen, serta terjaganya defisit transaksi berjalan.
Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan
"Apakah masih ada ruang suku bunga Bank Indonesia untuk (suku bunga)? Ya masih ada," kata dia, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
Lebih lanjut Perry bilang, penurunan suku bunga acuan bisa terjadi jika fluktuasi pasar keuangan mereda.
Dengan demikian, bank sentral tidak perlu bergantung pada kebijakan suku bunga untuk menjaga stabilitas rupiah dari sentimen yang sifatnya jangka pendek.
"Kalau tidak ada masalah global, tidak ada ketegangan politik, tidak ada persepsi terhadap sustanilbiltas fiskal, mestinya itu ruang penrunan suku bunga akan terbuka," tutur dia.
Baca juga: Rupiah Tembus Rp 16.400 Per Dollar AS, Waktunya BI Kerek Suku Bunga?
Sebagai informasi, suku bunga acuan BI saat ini berada di posisi 6,25 persen. Tingkat suku bunga itu ditetapkan oleh BI pada Mei 2024 lalu, dengan tujuan utama menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Setelah BI mengerek suku bunga acuan, nilai tukar rupiah bergerak cenderung menguat. Bahkan, kurs rupiah sempat kembali ke level Rp 15.900 per dollar AS.
Namun, selama beberapa waktu terakhir nilai tukar rupiah kembali tertekan. Berdasarkan data BI, nilai tukar rupiah melemah 0,70 persen hingga 19 Juni 2024 point to point (ptp) dari akhir Mei 2024.
Terkini Lainnya
- Ini Upaya MedcoEnergi Tingkatkan Peringkat ESG dan Komitmen Keberlanjutan dari 2019 hingga 2024
- OJK Sebut Tim Likuidasi WanaArtha Life Telah Bagikan Dana Jaminan dalam Tiga Tahap
- Aliran Modal Asing Keluar Rp 2,84 Triliun dari RI Selama Sepekan
- IHSG Tumbuh 0,33 Persen Sepekan, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 12.532 Triliun
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 12 Oktober 2024 di Pegadaian
- Naik Rp 14.000, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 12 Oktober 2024
- Harga Bahan Pokok Sabtu 12 Oktober 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni
- Kemenko Marves Sebut Multiprovider Avtur Sudah Boleh secara Regulasi, tapi...
- Selama 2015-2024, Pemerintah Kucurkan Rp 609,9 Triliun Dana Desa
- Ekonom Sebut Rencana Penurunan PPh Badan dan Kenaikan PPN Bisa Memperuncing Ketimpangan Pajak
- [POPULER MONEY] Syarat Gaji Penerima FLPP Diusulkan Naik Jadi Rp 12 Juta | "Curhat" Jokowi, Kepuasan Publik terhadap Kinerjanya Anjlok karena Harga BBM Naik
- Pertamina Patra Niaga Sukses Bekali Pemuda Daerah 3T Lewat Program Magang
- BCA Luncurkan Reksa Dana Syariah BISEU
- Topang Pendapatan Kelas Menengah, Kebijakan untuk Ojol Harus Dirumuskan dengan Tepat
- Anak Usaha BPKH Kelola Lima Hotel di Arab Saudi
- Ma’ruf Amin Usul Bansos Dicabut jika Penerima Main Judl Online
- UOB Kay Hian Rilis Aplikasi Perdagangan Saham dengan Fitur Lebih Segar
- Pedagang Tolak Pembayaran dengan Uang Tunai, Langgar Aturan?
- Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi
- Sponsori Ajang Lari Maraton, BTN Dukung "Sport Tourism" di Jakarta