Bank Jago: Peran Nasabah Penting untuk Hindari Kebocoran Data

JAKARTA, - Direktur PT Bank Jago Tbk Umakanth Rama Pai menilai peran nasabah dan masyarakat penting untuk menghindari kebocoran serta pencurian data yang masuk melalui mereka.
“Yang terpenting adalah masyarakat sadar akan risiko siber yang mungkin mengancam mereka. Selain itu paham cara mengantisipasi, merespons, dan melaporkannya,” kata Umakanth melalui keterangannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (21/6/2024).
Salah satu ancaman dunia siber, yaitu penipuan (fraud) yang menggunakan modus social engineering. Modus ini marak terjadi seiring masifnya penggunaan media sosial.
Baca juga: Pengamat: Banyaknya Penawaran Judi Online akibat Kebocoran Data Pribadi

Terkait hal itu, menurut Umakanth, tindakan pencegahan terbaik yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat serta cara mendeteksinya, mengingat social engineering menggunakan teknik yang menipu untuk menyesatkan orang.
Adapun Bank Jago sendiri, kata Umakanth, juga selalu mengedukasi nasabah dan masyarakat serta membangun kesadaran dan budaya keamanan.
Sebagai bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital, Umakanth mengatakan bahwa Bank Jago melindungi nasabah dan banknya dari ancaman siber dengan membangun kerangka kerja manajemen risiko dan sistem keamanan yang kuat serta menyempurnakan kebijakan dan strategi anti-fraud yang berkelanjutan.
Dengan kerangka kerja yang kuat, Bank Jago memiliki kesiapsiagaan dan kecepatan dalam mengidentifikasi dan merespon potensi serangan.
Baca juga: Cara Meminimalkan Risiko Hukum bagi Perusahaan dalam Kasus Kebocoran Data Pribadi
Pada sisi lain, Bank Jago juga menggunakan kecerdasan buatan (AI), sehingga mengubah pendekatan manajemen risiko dari bersifat pencegahan menjadi bersifat adaptif karena bisa mengenali ancaman siber dari pemodelan ancaman dan penilaian aset yang akurat.
“Kami juga melakukan evolusi secara berkelanjutan dengan belajar dari pengalaman sebelumnya dan memetakan ancaman-ancaman terkini. Jadi setiap produk maupun proses baru yang dirancang, harus melewati uji keamanan siber untuk melihat seberapa rentan atau kuat menghadapi ancaman siber,” kata Umakanth.
Terkini Lainnya
- Sejak Januari, 1,2 Juta Kiloliter B40 Sudah Disalurkan
- KAI Minta Maaf Pemesanan Tiket Lebaran Bermasalah, Pastikan Perbaikan Sistem
- 5 Ide Bisnis Menjanjikan dengan Peluang Sukses Tinggi
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Harga Batu Bara untuk Kebutuhan PLN Dipastikan Tak Akan Naik
- Bulog Diminta Serap 25.000 Ton Gabah per Hari Jelang Lebaran
- Tingkatkan Kualitas Pegawai Lewat Inovasi dan Pelatihan, Bank Mandiri Kantongi 2 Sertifikasi ISO
- Dua Direksi Bank Mandiri Tambah Kepemilikan Saham BMRI di Tengah Koreksi Pasar
- PLTN Indonesia Direncanakan Beroperasi 2032, 29 Lokasi Masuk Pertimbangan
- OIKN Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Proyek Infrastruktur IKN
- BEI: 20 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Beraset Jumbo
- Spotify Siapkan Layanan Premium Baru, Tarif Bisa Tambah Rp 95.000 per Bulan
- Satgas Hilirisasi Siapkan 35 Proyek Senilai Rp 2.011 Triliun
- Perang Dagang Berlanjut, Trump Targetkan Tarif Impor Mobil
- Jebakan Asmara dan AI, Modus Baru Penipuan Kripto
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Bakal Jalankan Program Penjaminan Polis, LPS: Tugas Berat
- Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun
- Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500
- Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa
- Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom